makalah perkembangan islam di negara maju
M A K A L A H
PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI NEGARA
MAJU
DISUSUN OLEH:
NAMA : AHMAD SAFUAN HAKIM
ABSEN : 1
MAPEL : SEJARAH INDONESIA
KELAS : X MIPA 1
SMA NEGERI 1 PRAYA
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada
Bapak Hakim selaku guru Sejarah Indonesia yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan,
pengetahuan serta apresiasi kita tentang perkembangan agama Islam di
Negara-negara maju. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk
itu,kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun
ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Praya,27
April 2017
Ahmad
Safuan Hakim
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTARii
DAFTAR
ISIiii
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………2
C. Maksud dan Tujuan……………………………………………………………….2
D. Manfaat dan
Fungsi………………………………………………………………..2
E. Ide dan Gagasan…………………………………………………………………....2
BAB
II PEMBAHASAN…………………………………………………………………..3
A.
ISLAM DI RUSIA…………………………………………………………………3
1. Sejarah Masuknya Islam di Rusia ……………………………………………3
2.
Perkembangan
Islam Di Rusia………………………………………………..5
3.
Nasib Muslim di Rusia Saat Kini……………………………………………..11
B. ISLAM DI
JERMAN……………………………………………………………...15
1.
Sejarah Masuknya Islam di Jerman………………………………………….15
2.
Jumlah Penduduk
Muslim di Jerman…………………...…………………...17
3.
Perkembangan
Muslim di Jerman……………………………………………17
4.
Nasib Muslim
Masa Kini di Jerman………………………………………….19
C. ISLAM
DI SPANYOL……………………………………………………………..21
1.
Perkembangan
Islam di Spanyol……………………………………………...21
D. ISLAM
DI AUSTRALIA………………………………………………………….23
1.
Keadaan alam
dan Masyarakat……………………………………………….23
2.
Sejarah
Masuknya Islam ke Australia……………………………………….23
3.
Perkembangan
Islam di Australia…………………………………………....24
4.
Kelembagaan
Umat Islam di Australia……………………………………....25
E. ISLAM
DI SWISS………………………………………………………………....27
1.
Sejarah dan
Perkembangan Islam Masuk ke Swiss…………………………27
F. ISLAM DI ITALIA………………………...…………………………………….30
1.
Sejarah masuknya islam……………………………………………………..31
2.
Muslim masa
kini di italia……………………………………………………37
G. DUNIA
ISLAM PADA MASA MODERN
DI NEGARA MAJU……………..39
1.
Perkembangan
Islam Pada Masa Modern………………………………….40
2.
Perkembangan Ajaran
, Ilmu Pengetahuan , Kebudayaan………………..42
3.
Perkembangan Kebudayaan Pada masa pembaharuan…………………...45
4.
Islam Pada
Periode Modern………………………………………………….47
BAB
III PENUTUP…………………………………………….………………...………49
KESIMPULAN…………………………………………………………………..………49
SARAN
& KRITIKAN…………………………………………………………………..49
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………….50
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Islam adalah ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhamad
Saw untuk menyempurnahkan agama yang telah ada sebelumnya. Islam dikenal dengan
rahmatal lil alamin nya, dimana Allah tuhan pencipta alam semesta hanya
mengakui islam sebagai satu-satu nya agama yang mendapat dan karunia dari Allah
SWT.
Islam pada zaman Nabi dahulu berkembang secara
perlahan-lahan, tidak semua bangsa arab langsung menerima kedatangan islam
dengan suka cita. Hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat arab
adalah kaum kafir Quraisy dimana keseharian mereka beribadah menyembah berhala. Islam masuk dengan cara damai dan tidak membutuhkan
banyak syarat seperti agama lainnya tapi hal ini malah menjadikan bumerang bagi
bangsa arab yang bergerak hatinya untuk memeluk dan meyakini islam sebagai
agamanya.
Islam adalah agama yang suci dan murni karena bagi
pemeluk agama islam mereka memiliki sebuah kitab suci Al-Qur’an yang merupakan
kitab penyempurnah dari kitab sebelumnya. Di dalam Al-qur’an itu sendiri
terdapat berbagai ilmu pengetahuan yang bisa dimanfaatkan oleh umat islam untuk
dipelajari dan diambil manfaatnya untuk kehidupan mereka sehari-hari. Tak
heran, ketika masa nabi Muhamad banyak para cendiakawan-cendiakawan muslim yang
menyumbangkan ide dan pikiran mereka untuk kehidupan masyarakat islam. mereka
berpedoman kepada Al-Qur’an yang merupakan mukjizat terbesar bagi nabi Muhamad.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa dinasti bani umayah dimana dikenal
kisah 1001 malam yang berpusat di kota bagdad, irak yang menceritakan
pemerintahan islam yang amat teroganisar dan berjaya dengan ilmu pengetahuanya
yang canggih.
Islam terus mengembangkan sayapnya di berbagai bidang
yang merupakan sendi dari setiap kehidupan manusia, contohnya saja saat sekarang
ini perkembangan peradapan islam dapat di rasakan dalam berbagai sisi kehidupan
manusia. Hal ini tidak bertahan lama, karena islam mulai mengalami kemerosotan
di berbagai bidang sehingga para penemu dari islam kalah pamor dibandingkan
penemu eropa yang sebenarnya mereka mempelajari ilmu yang mereka dapat itu dari
Al-Qur’an .
Maka dari tahun 1800 M samapai sekarang dikenalah dengan
masa pembaharuan islam. masa pembaharuan ini ditandai dengan adanya kesadaran
umat islam terdapat kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh
kemajuan dari berbagai bidang, contohnya saja dalam bidang pendidikan, dan
teknologi . pada pembaharuan inilah muncullah kembali tokoh-tokoh pemikir dalam
kalangan islam dari berbagai negara islam.
Pada awal masa pembaharuan ini kondisi dunia islam
sebenarnya berada pada zona kilonialisme dimana pengaruh barat amat mendominasi
kehidupan di duia ini. Pada pertengahan abad ke-20 M lah islam mulai berdiri
bangkit dari pengaruh kolonialisme barat.
Pada pembahasan
ini akan tampak apa saja perkembangan islam pada masa modern yang dapat
diteladani dan dijadikan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari di tengah
kuatnya arus budaya globalisasi yang mengakibatkan manusia bisa lupa akan
kodratnya sebagai makhluk ciptaan tuhan yang harus menyeimbangkan antara
kehidupan didunia dan diakhiratnya.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.Bagaimana cara masuk agama islam serta bagaimana
perkembangan,kelebihan & kekurangan dakwah,serta tantangan dakwah di
afrika?
2.Apa sejarah masuk,perkembangan dan nasib muslim masa kini di
rusia?
3.Apa sejarah,masuknya islam,dan perkembangan islam di singapura?
4.Apa sejarah masuk,perkembangan dan nasib islam,serta jumlah
penduduk islam di jerman?
5.Seperti apa dunia islam pada masa modern dinegara maju,dan apa perkembangan-perkembangannya?
C.
MAKSUD DAN TUJUAN
1.Mengetahui sejarah masuk ajaran islam di Negara maju.
2.Mengetahui perkembangan ajaran islam di Negara maju.
3.Mengetahui nasib dan peningkatan penduduk islam.
D.
MANFAAT DAN FUNGSI
1.Memberi informasi dan pengetahuan tentang sejarah masuknya ajaran
islam di negara-negara maju.
2.Memberi informasi dan pengetahuan tentang perkembangan islam di
negara-negara maju.
3.Memberi informasi dan pengetahuan tentang nasib dan peningkatan
penduduk islam.
4.Dapat menambah pengetahuan social kita.
5.Dapat menambah rasa cinta kita kepada islam.
E.
IDE DAN GAGASAN
Ide
dan Gagasan saya membuat makalah tentang perkembangan islam dinegara maju yaitu
selain karena diberikan tugas oleh guru saya yang bernama Bapak Hakim yaitu
karena saya ingin menambah pengetahuan saya tentang agama yang sangat saya
cintai ini,ada pula karena saya sering mendengar beberapa hal tentang isu-isu
yang ditujukan kepada islam,sehingga saya ingin mengetahui perkembangan islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ISLAM
DI RUSIA
1. SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI RUSIA
Islam masuk ke Rusia pada pada tahun 992 Masehi, ketika sekelompok
etnis Rusia yang hidup di Siberia, yang disebut Bulgar, memeluknya dan kemudian
menyebarkannya ke seluruh Rusia. Islam masuk ke Rusia
dibawa para pedagang Muslim Arab dari wilayah Kaukasus dan tiba di Moskow dari
utara bukan dari selatan seperti yang diduga beberapa sejarawan, mereka
berpendapat bahwa Islam datang ke Moskow dari selatan, sebagai jalan paling
mudah untuk gerakan kafilah pedagang. Sebab, suku-suku Cossack Rusia yang telatih
untuk berperang, telah berdiri menentang penyebaran Dakwah Islam dan pengaruh
Islam yang merayap menuju jantung Rusia.
Hal itu kemudian memaksa para pedagang Muslim
dan para da’i untuk melintasi Asia Tengah menuju Siberia, dengan bantuan kaum
Tatar yang telah masuk Islam dan mendapat petunjuk kepada agama yang haq sejak
abad kesembilan Masehi di Kerajaan mereka, Kerajaan Volga Bulgaria Timur, yang
sekarang menjadi tanah air mereka. Daerah ini sebagian besar telah memeluk Islam
pada abad kesepuluh, dan pada abad 11 dan 12, Islam menyebar di wilayah Ural,
yang sekarang bernama Republik Bashkiria (Bashkortostan). Berkat para pedagang
Muslim dari Arab, Iran dan Turki Islam kemudian menyebar ke berbagai bagian
lain wilayah Rusia. Kaum Muslim
saat ini, telah menjadi kekuatan baru di sekitar Rusia, dari Siberia di sebelah
utara dan timur laut ke arah selatan.
Islam tiba di Moskow sekitar tahun 1200 Masehi,
ketika itu, ibukota kerajaan Muslim ada di kota Kazan. Saat itu, Moskow membayar
pajak kepada Kazan. Kazan tetap menjadi ibukota kaum muslimin sampai tahun
1552, ketika Tsar Rusia Ivan The Terrible berhasil menduduki dan menghancurkan
Kazan, membakar masjid, memindahkan qubah-qubah indah ke Kremlin Moskow dan Red
Square, yang masih ada sampai hari ini. Kemudian ia menduduki kota Astrakhan
pada tahun 1556, Siberia Barat tahun 1598, dan pada akhir abad keenam belas
tiba di daerah-daerah Muslim di Kabordino dan Chechnya. Sejak saat itu, Rusia
memulai peperangan mereka melawan kaum muslimin, mereka melarang kaum muslimin
melakukan praktek keagamaan dan memaksa mereka untuk mengikuti kebiasaan dan
tradisi Rusia. Semua itu dilakukan dalam rangka me-rusia-kan kaum muslimin,
jika tidak dikatakan: mengkristenkan mereka. Mereka memperlakukan kaum muslimin
dengan kejam, menimpakan berbagai siksaan, merampas kekayaan mereka dan
memperkenalkan undang-undang hukuman untuk memaksa penduduk setempat agar
menolak agama Islam. Akan tetapi, mereka tidak berhasil dalam proyek ini.
Mayoritas Muslim tetap mengikuti agama mereka,
kekejaman Rusia tidak mampu menghentikan penyebaran Islam. Sebaliknya Islam
mencapai kemajuan baru di paruh kedua abad 18, pada masa pemerintahan Ratu
Rusia, Catherine II, dengan berubahnya kebijakan Rusia terhadap umat Islam yang
hidup dalam perbatasannya. Saat itu, kaum muslimin mencicipi kebebasan. Pada
tahun 1764, propaganda toleransi beragama menguat, dan pada tahun 1767
pengusiran penduduk Tatar dari kota mereka, yaitu Kazan, dicabut pemerintah.
Pemerintahan menuju tahap baru pada tahun 1773 dengan memberikan Tatar Volga
kebebasan beragama, hak untuk membangun masjid dan sekolah Al-Quran. Pedagang
Volga kemudian menjadi mediator yang sangat baik antara Tsar Rusia dan Asia
Tengah. Mereka juga bertindak sebagai da’i dan muballigh, membangun masjid,
sekolah dan membawa Islam kepada orang-orang yang masih semi-politheis di
Bashkiria dan Siberia Barat.
Kebijakan Tsar Rusia ini bukan didasari karena
kecintaan terhadap umat Islam, tetapi kebijakan yang didorong kepentingan Rusia
untuk memperluas pengaruh dan kontrol atas daerah tetangga, karena ia menyadari
kemungkinan untuk memanfaatkan masyarakat Muslim yang berada di Rusia, sehingga
kehadiran Rusia di Asia Tengah dapat diterima bahkan diinginkan di wilayah itu.
Hal itulah yang mendorong para penguasa Rusia untuk memperhatikan kekuatan
politik umat Islam yang tinggal di Tsar Rusia pada saat itu.[1][1]
Shireen T. Hunter dan pengamat
Islam Rusia lainnya menyatakan bahwa
abad 21 adalah era kebangkitan agama Islam yang setelah sekian lama mengalami
penindasan dalam berbagai bidang kehidupan.[2][2]
2. PERKEMBANGAN ISLAM DI RUSIA
Islam di Rusia adalah agama terbesar kedua
setelah Kristen Ortodoks, yakni sekitar 21- 28 juta penduduk atau 15 - 20
persen dari sekitar 142 juta penduduk. Untuk pertama
kalinya dalam sejarah Rusia, pemimpin Rusia (Vladimir Putin) memasukkan menteri
Muslim dalam kabinetnya dan mengakui eksistensi Muslim Rusia.
Menurut United States Department of State,
terdapat sekitar 21-28 juta jumlah penduduk Muslim di Rusia, sekurang-kurangnya
15-20 persen jumlah penduduk negara ini dan membentukkan agama minoritas yang
terbesar. Masyarakat besar Islam dikonsentrasikan di antara warga negara
minoritas yang tinggal diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia: Adyghe, Balkar,
Nogai, Orang Chechnya, Circassian, Ingush, Kabardin, Karachay, dan banyak
bilangan warga negara Dagestan.[3][3]
Abdullahi Ahmed An-Na’im dalam bukunya Islam
dan Negara Sekuler mengatakan bahwa ketika federasi Rusia terbentuk setelah
jatuhnya Uni Soviet, hubungan antara negara dan agama ditata ulang, baik
melalui undang-undang dasar maupun undang-undang. Pasal 14 Undang-Undang Dasar
Federasi menyatakan bahwa Rusia sebagai negara sekuler sehingga tidak akan ada
negara yang dibangun berdasarkan satu agama tertentu. Undang –Undang Dasar juga
menyebutkan bahwa semua asosiasi keagamaan memiliki posisi setara di depan
hukum. Abdullahi Ahmed An-Na’im juga menuliskan bahwa setelah kebijakan
“Perestroika”-nya Gorbachev, hubungan antara negara dan sekte-sekte keagamaan
dinormalisasikan kembali oleh undang-undang (law) tahun 1990 tentang “kebebasan
beragama”. Pada dekade inilah, jumlah organisasi agama yang terdaftar naik
hingga 20.000 organisasi. Hanya setengah di antara organisasi-organisasi
tersebut yang merupakan organisasi Kristen Ortodoks Rusia, yang berarti bahwa
jumlah agama minoritas telah berkembang selama masa itu.[4][4]
Faktor utama dari meningkatnya populasi muslim
di Rusia selain runtuhnya Soviet adalah kelahiran. Konon, diantara komunitas
agama lain di Rusia, pemeluk Islam dalam merencanakan keluarga tidak memikirkan
betapa sulitnya biaya hidup di Rusia. Bagi komunitas muslim, melahirkan
generasi baru yang islami merupakan misi yang jauh lebih berharga ketimbang
memikirkan kesulitan hidup di Rusia.Semenjak Muslim di sana
berada di bawah pemerintahan yang komunis dan mengalami masa-masa pengekangan,
seperti dilarangnya membawa mushaf Al Qur'an, masjid-masjid di tutup, hingga
akhirnya sekarang, Muslim Rusia telah mendapatkan hak-hak mereka dengan baik. Dan Islam pun
kini menjadi agama kedua di negeri itu. [5][5]
Mayoritas Muslim di Rusia
mengikuti ajaran Islam Sunni. Dalam beberapa kawasan,
terutama di Dagestan dan Chechnya, ada tradisi Sufisme, yang diwakili oleh tarekat Naqsyabandi dan Shazili dipimpin oleh Shaykh Said Afandi
al-Chirkawi ad-Daghestani. Amalan sufi memberikan orang Kaukasus semangat kuat untuk
menolak tekanan orang asing, dan telah menjadi legenda di antara pasukan Rusia
yang melawan orang Kaukasus pada zaman Tsar. Orang Azeri juga pada sejarah dan masih lagi pengikut
Islam Syiah, disaat republik mereka terpisah dari Uni Soviet, banyak orang
Azeri yang datang ke Rusia untuk mencari pekerjaan. Qur'an pertama yang
dicetak diterbitkan di Kazan, Rusia pada 1801.
Pada era 1990-an, jumlah percetakan risalah
Islam telah meningkat. Antaranya ialah beberapa buah majalah dalam bahasa
Rusia, "Ислам" (transliteration: Islam),
"Эхо Кавказа" (Ekho Kavkaza) dan "Исламский вестник"
(Islamsky Vestnik), dan beberapa suratkhabar berbahasa Rusia seperti
"Ассалам" (Assalam), dan "Нуруль Ислам" (Nurul Islam), yang
diterbit di Makhachkala, Dagestan.
1. Demografi
Menurut United States
Department of State, terdapat sekitar 25 - 31 juta jumlah penduduk
Muslim di Rusia, sekurang-kurangnya 29-41 persen jumlah
penduduk negara ini dan membentukkan agama mayoritas yang terbesar. Masyarakat
besar Islam
dikonsentrasikan di antara warga negara minoritas yang tinggal di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia: Avar, Adyghe, Balkar, Nogai, Orang Chechnya, Circassian, Ingush, Kabardin, Karachay, dan banyak bilangan warga negara Dagestan. Di Volga Basin tengah ada penduduk besar Tatar dan Bashkir, kebanyakan mereka Muslim. Banyak Muslim
juga tinggal di Perm Krai dan Ulyanovsk, Samara, Nizhny Novgorod, Moscow, Tyumen, dan Leningrad Oblast (kebanyakannya
kaum Tatar). Misalnya,
saat ini terdapat lebih dari dua juta penduduk beragama Islam di Moskow.
Secara demografis, sebagian besar
penduduk Muslim Rusia berada di kawasan Volga, Kaukasus Utara, dan kawasan
sekitar Siberia yang dihuni oleh suku Tatar, Kazakh, dan Bashkir. Dari seluruh
Muslim yang ada di Rusia, 16,3% berada di Republik Dagestan, 14, 6% di
Bashkortostan, 13,5% di Tatarstan, 7,4% di Cechnya, 4,7% di Kabardino-Balkaria,
3% di Ingushetia, 1,9% di Karachaevo-Cherkessia, dan 0,8% di Adygea. Secara keseluruhan, 62,3% Muslim berada di
republik-republik tersebut. Adapun umat Islam di Moscow terdapat kurang lebih
3,7% dan di daerah oil-rich Tyumen 3,0% yang meliputi daerah Kazakhstan ke
selatan.[6][6]
2. Masjid
Secara resmi jumlah masjid di Rusia
mencapai 6790 masjid, namun jumlah sebenarnya jauh lebih besar dan terus
bertambah. Di Dagestan saja terdapat
antara 2000 – 3000 masjid. Dalam sepuluh tahun terakhir jumlah masjid di Tatarstan telah melebihi
2500. Di ibukota Rusia dengan jumlah pemeluk Islam yang melebihi 6 juta orang
terdapat 20 komunitas Muslim dan 5 masjid. Menurut pakar data Rusia, sedikitnya
terdapat 9000 masjid di Rusia. Jumlah masjid yang
dibangun di Rusia kini mengalami perkembangan jumlah yang signifikan.
Pada tahun
1991 jumlah masjid yang tercatat berjumlah 300 masjid, tahun 2001 mencapai
4.000 Masjid, dan saat ini sudah lebih dari 8.000 masjid yang berada di Rusia. Sebagian
besar masjid dan lembaga pendidikan Islam yang berdiri adalah hasil dari usaha
swadaya masyarakat sendiri dengan adanya berbagai bantuan dan sumbangan dari
warga Muslim yang kaya. Selain sebagai tempat sholat, masjid di berbagai
kawasan di Rusia digunakan sebagai tempat belajar ilmu agama Islam. Namun
demikian, ada juga masjid yang didirikan dengan bantuan dari asing seperti
Saudi Arabia, Aljazair, dan Sudan. Masjid-masjid tersebut kemudian dimanfaatkan
untuk menyebarkan ajaran Wahabi dan Islam radikal di Rusia. [7][7]
3. Organisasi
Menurut data register
negara, kini telah tercatat 4831 organisasi keagamaan Muslim lokal. Jumlah
terbesar organisasi-organisasi keagamaan Muslim terdaftar di daerah Volga (1945), diikuti Kaukasus Utara (980) dan Ural (316). Sedangkan jumlah organisasi keagamaan
Muslim di daerah lainnya lebih kecil.[1]
Mayoritas Muslim di Rusia adalah Sunni. Terdapat dua Mazhab di Rusia, yaitu Mazhab Syafii di Kaukasus
Utara dan Mazhab Hanafi di wilayah negara lainnya.
a.
Dewan Mufti Rusia (berbasis di Moskwa). Pemimpinnya Mufti Ravil Gainutdin.
Dewan ini memimpin 1,686 komunitas.
b.
Administrasi Keagamaan Pusat dari Muslim Rusia (berbasis di Ufa). Dipimpin oleh
Mufti Talgat Tadzhuddin dan mempersatukan 522 komunitas.
Pusat Koordinasi Muslim di Kaukasus Utara yang
dipimpin oleh Ismail Berdiyev, Mufti Karachai-Cherkassia dan wilayah Stavropol,
dan terdiri dari 830 komunitas.
4. Pusat
Keislaman dan Lembaga Keagamaan di Rusia pada Periode ini
Sebelum runtuhnya Uni Soviet, ada empat lembaga
keagamaan yang didirikan pasca Perang Dunia II untuk menggantikan
peran Mufti, yang telah ada pada masa Kekaisaran Rusia. Dua departemen ini
berlokasi di Rusia, sedangkan dua lainnya di Uzbekistan dan Azerbaijan.
Dalam hal ini, yang terpenting adalah dua
lembaga keagamaan yang ada di Rusia, dimana keduanya dianggap
sebagai pemandu urusan umat Islam sesuai dengan kebijakan Soviet, keduanya
tidak memiliki tugas, selain memantau situasi umat Islam dan pergerakan mereka,
dan mengatur urusan mereka sesuai dengan strategi pemerintah pusat Uni Soviet.
Adapun publikasi pemikiran dan budaya Islam serta memperkuat ikatan iman di
antara umat Islam adalah sesuatu yang tidak diceritakan. Lembaga ini
menggambarkan beberapa hal berikut:
1)
Manajemen aspek
spiritual kaum Muslim Rusia Eropa dan Siberia:
Lembaga ini berpusat di Ufa (ibukota Republik
Bashkiria, Rusia), dengan Tatar sebagai bahasa kerja dan daerah kerjanya
meliputi republik administrasi Tatarstan dan Bashkiria serta seluruh komunitas
Muslim di seluruh koloni Siberia, Rusia Timur yang ikut di bawah pemerintahan
Uni Soviet.
Perlu disebutkan bahwa lembaga ini menjadi
lembaga penerbitan Fatwa di era Kekaisaran Rusia, dengan Ufa sebagai pusatnya. Meskipun aktivitas lembaga ini
telah berhenti setelah revolusi komunis, akan tetapi mulai aktif lagi pada era
Stalin, dan Abdul Rahman Rasulaev bekerja keras membujuk Stalin untuk meredakan
tekanan pada kaum muslim pada saat itu.
2) Manajemen
spiritual umat Islam di Kaukasus Utara dan Dagestan:
Pusat administrasinya di ibukota Makachkala
Republik Dagestan, dan bahasa Arab adalah bahasa
perkantoran. Bahasa Arab adalah bahasa sastra wilayah ini sejak ditaklukkan
bangsa Arab pada abad kedelapan Hijriyah.
Otoritas lembaga ini membentang meliputi semua daerah di Kaukasus Utara,
Republik Dagestan, Balkaria, Chechnya dan Ingushetia, dan kaum Muslimin di
Republik Ossetia Utara, daerah otonom Adag, Carachai dan Circassians.
5.
Lembaga-lembaga Keagamaan
Kaum Muslimin Rusia meyakini bahwa penyebaran
ajaran Islam adalah misi global masyarakat Muslim yang membutuhkan dukungan
finansial dan moral dari semua Muslim di dunia dan pengaturan skala prioritas
sesuai tuntutan situasi, hal inilah yang mendorong kaum muslimin Rusia untuk
mendirikan Islamic center, dengan nama “Pusat Koordinasi Urusan Agama.
Sebenarnya, pusat ini menggantikan peran lembaga keagamaan masa sebelumnya yang
runtuh satu demi satu, karena tidak bisa berkompromi dengan sejarah dan gagal
memimpin kebangkitan Islam yang muncul setelah pergerakan Islam kontemporer,
karena mentalitas kepatuhan mereka, di mana mereka memainkan peran perogatif,
mengangkat dan memecat para imam dan para pengurus lembaga pengelola urusan
umat Islam sesuai keinginan mereka. Selain itu, secara langsung lembaga berada
di bawah naungan negara dan mengimplementasikan kebijakan Negara terlepas dari
kepentingan umat Islam.
Langkah pertama yang dilakukan pasca gerakan
kebangkitan Islam adalah menyatukan umat Islam dan mengatur urusan mereka
setelah runtuhnya Uni Soviet, kondisi perpecahan ini membuat umat tidak dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Di antaranya adalah pertemuan yang dihadiri
hampir 120 perwakilan masjid-masjid di Republik Bashkirstan, pusat lembaga
keagamaan terdahulu, mereka sepakat untuk mendirikan insitusi agama baru untuk
mengatur urusan kaum Muslim Republik ini dan tidak mengaktifkan kembali lembaga
pusat keagamaan warisan Uni Soviet. Dewan yang hadir sepakat untuk mendirikan
institusi independen yang tidak terkait pihak manapun, dan instutusi ini
kemudian tercatat di pemerintahan, sehingga memberikan legitimasi hukum.
Setelah itu, diadakan pula pertemuan serupa di masing-masing Republik Tatarstan
Rusia dan sungai Volga, Pertemuan-pertemuan ini diikuti dengan berdirinya
berbagai institusi baru.
Untuk menghindari efek buruk yang mungkin
terjadi dan agar hasil kerja keras kaum muslimin di Rusia lebih efektif, para
pemimpin institusi baru ini kemudian bersepakat untuk menyatukan semua
institusi ini di bawah naungan Dewan Syura yang akan mengawasi kinerjanya dan
mengkoordinir antara institusi sehingga masing-masing bisa mengambil manfaat
dari pihak lain dalam berbagai bidang, saling melengkapi satu sama lain,
sehingga hasil yang bisa diambil menjadi lebih luas dan komprehensif. Dan
puncak upaya ini adalah dengan terbentuknya “Pusat Tertinggi Koordinasi Agung
Muslim Rusia” sebagai juru bicara resmi atas nama institusi terhadap negara dan
luar negeri. Pusat Koordinasi ini telah menerima lisensi dari Departemen
Kehakiman di Federasi Rusia pada tahun 1994, dan telah mulai bekerja diawali
dengan pemilihan kepala eksekutif oleh Dewan Syura yang terdiri dari para
kepala institusi cabang.[8][8]
Terjemahan lain dibuat oleh seseorang juru
bahasa profesional adari Departement Angkatan Laut Ingris A.V Kolmakov (1792).
Terjemhan tersebut berdasrkan terjemahan Al-Quran versi inggris kotemporer yang
jauh dari gaya bahasa.
Pada
masa pemerintahan cucu laki-laki Catherine, Alexander I ditandai dengan
berdirinya berbagai lembaga riset dan
pengajaran yang berperan oenting dalam kaian islam di Rusia diantaranya:
a.
Universitas St. Ptersburg
b.
Kazaan
c.
Kharkov
d.
Institute Lazarev mempelajari tentang bahasa –bahasa oriental termasuk
bahasa-bahasa oriental termasuk bahasa-bahasa Timur Dekat dan kajian islam.[9][9]
6.
Pendidikan
Perkembangan yang menarik lainnya
juga terjadi dalam bidang pendidikan. Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah sampai perguruan tinggi sudah ada di Rusia.
Berdasarkan data dari AsiaNews, pada tahun 2011 terdapat 96 lembaga pendidikan
Islam dan 7 universitas. Sebagai contohnya adalah Russian Islamic University di
Kazan, Dagestan Islamic Univrsity, Islam Institute Moscow, dan Instite of
Theologi and International Relations di Dagestan. Media penyiaran Islam lainnya
di Rusia dilakukan melalui berbagai media komunikasi modern seperti TV, radio,
dan majalah-majalah Islam seperti majalah Assalam, Nurul Islam, dan Islam.
Selain itu juga terdapat media jejaring sosial Facebook Islam Rusia
yang hanya bisa diakses oleh kalangan Muslim saja.
3. Nasib
Muslim di
Rusia Saat Kini
Masalah yang dihadapi Muslim Rusia saat ini :
· Terorisme
Para pengamat Islam
di Rusia seperti Alexei Malashenko dan Ariel Cohen menyatakan bahwa gerakan
Islam Radikal di Kaukasus Utara memiliki hubungan dengan gerakan Terorisme
internasional seperti al-Qaeda. Gerakan Islam radikal tersebut dilatarbelakangi
oleh berbagai faktor seperti bentuk protes terhadap pemerintahan yang kafir,
keinginan untuk memisahkan diri dari pemerintahan Rusia, rasa dendam terhadap
masa lalu umat Islam yang mendapatkan tekanan dari Uni Soviet, dan keinginan
untuk mendirikan negara yang berdasarkan Syari’ah Islam.
Mata rantai yang
menghubungkan Kaukasus dengan terorisme global adalah Yusuf Muhammad al-Emirati
yang datang ke Cechnya tahun 1999 dan Abdullah Kurd sebagai pemimpin berbagai
peristiwa terorisme di republik Cechnya. Keduanya mati di tangan polisi Rusia
pada April 2011 yang lalu.[10][10] Antara News mengabarkan bahwa pada
tanggal 4 Mei 2012 di pinggiran ibukota Dagestan terjadi bom bunuh diri yang
menewaskan 12 orang dan mencederai 110 orang. Pada bulan januari 2011 juga
terjadi bom bunuh diri di bandara Domodedovo Moskow yang menewaskan 37 orang
dan dua ledakan bom di stasiun kereta api bawah tanah Moskow pada tahun 2010
yang menewaskan 40 orang.
Berbagai peristiwa terorisme tersebut juga menjadi sebab utama pandangan
negatif dari warga Rusia lainnya tentang Islam. Untuk mengatasi aksi terorisme
di Rusia, pemerintah melarang masuknya paham Wahabi ke Rusia dan membangun
masjid-masjid di kawasan Eropa sebagai pesan damai dari Islam Rusia dan juga
bertujuan untuk menghilangkan citra buruk Islam di mata dunia.
· Korupsi dan Narkotika
Salah satu
masalah penting yang dihadapi republik-repulik Islam di Rusia khususnya di
Kaukasus Utara adalah masalah korupsi. Dana yang dikucurkan dari pemerintah
pusat banyak yang dikopupsi oleh para pejabat negara. Hal ini menjadi sebab
utama stagnasi ekonomi yang menyebabkan terjadinya masalah pengangguran dan
masuknya generasi muda dalam organisasi Islam radikal untuk menentang
pemerintahan.
Untuk mengatasi hal tersebut,
mantan Presiden Rusia Dmitry Medmedev pada tahun 2010 lalu membentuk North
Caucasus Federal Distrik (NCFD), sebuah unit administrasi yang menggabungkan
tujuh republik yang ada di Kaukasus Utara. Kemudian pada bulan Januari 2011
Vladimir Putin yang waktu itu sebagai perdana menteri mendirikan Comission for
Socio-Economic Development of the North Caucasus Federal District yang
mengawasi program pemerintahan di daerah tersebut. Pemerintah pusat juga
memiliki rencana untuk menciptakan 400.000 lapangan pekerjaan beberapa tahun ke
depan di kawasan tersebut.
Adapun mengenai maraknya pengguna
narkotika di kalangan pemuda di Rusia, penulis belum mendapatkan data-data yang
memadai tentang hal itu. Namun, berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan yang
didapatkan adalah masalah narkotika di kalangan pemuda Rusia menjadi suatu
problem tersendiri yang menyebabkan timbulnya keresahan bagi warga Rusia
khususnya warga Muslim Rusia. Diperkirakan jumlah Muslim di Rusia sekarang
lebih dari 30 juta orang, meskipun statistik sejak setengah abad lalu
mengatakan jumlah kaum muslimin tidak melebihi 20 juta orang. Bahkan, ada
beberapa republik
dalam Federasi Rusia yang mayoritas penduduknya
beragama Islam, seperti Tatarstan, Chechnya, Bashkortostan, Dagestan, Ingushetia, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia,
dan lain-lain. Jumlah Muslim di ibu kota Moskow sekarang lebih dari satu juta
orang, dan mereka menderita masalah yang secara umum dialami oleh masyarakat
Rusia, terutama masalah ekonomi.[11][11]
Dalam bidang ekonomi, roda ekonomi
Muslim di Rusia saat ini mulai bangkit. Mereka bisa masuk dalam berbagai bidang
pekerjaan yang ada mulai dari pedagang, guru, dosen, dan pejabat pemerintahan.
Republik Tatarstan saat ini dikenal sebagai pusat produksi pesawat tempur,
helikopter, dan truk-truk besar dengan merek Kamaz. Selain itu, daerah Kaukasus
Utara merupakan daerah yang kaya dengan barang tambang, khususnya minyak bumi.[12][12]
Data terakhir mencatat populasi
muslim negara itu mencapai 25 juta jiwa. Dengan jumlah itu, Rusia menjadi
negara dengan pemeluk Islam terbesar di benua Eropa. Komunitas muslim yang
selama era Soviet tertindas dan terisolasi, kini bisa melaksanakan kegiatan
keagamaan dengan begitu semarak.[13][13]
Tantangan Masa Kini dan Masa Depan
Muslim di Rusia menghadapi berbagai
serangan melalui media dan tidak adil, melalui media massa resmi yang
beroperasi di negaranya yang dijalankan tangan-tangan yang mencurigakan. Islam
terus menerus diberitakan dan digambarkan surat kabar dan artikel majalah secara
buruk, Islam digambarkan sebagai teroris, cenderung untuk melakukan peperangan
dan tindakan kriminal. Bahkan, ada beberapa program dan film yang disiarkan
melalui radio dan televisi yang secara terang-terangan menghabisi Islam dengan
berbagai kecurigaan dan tuduhan palsu yang tidak adil terhadap kaum muslimin.
mereka lupa bahwa Islam adalah agama perdamaian, kebudayaan dan pengetahuan,
dan bahwa berkat ulama Islam-lah Barat dan Timur menuai ilmu dan pengetahuan
dalam berbagai bidang dan seni hingga sampai pada taraf yang sekarang
dinikmati. Selain itu, berbagai propaganda yang merugikan umat Islam banyak
dilakukan untuk menjauhkan mereka dari agamanya. Semua dilakukan dari dalam,
secara terorganisir dan sangat berbahaya baik dengan bahasa nasional maupun
lokal, seperti bahasa Dagestan, Tatar dan Bashkir.
Islam di Rusia mulai melangkah maju
untuk mengambil posisinya sebagaimana di negara-negara lain, dan Islam mulai
mewarnai berbagai posisi vital Rusia. Masjid yang di era sebelumnya sepi, mulai
hidup kembali, suara adzan menyeru manusia untuk mendirikan shalat menggema
dari berbagai menara yang menjulang tinggi sebagai pertanda lahirnya fajar baru
Islam di Rusia.
Masalah lain yang dihadapi oleh
umat Islam di Rusia, adalah kurangnya kader dalam jumlah yang memadai, kader
yang terlatih sebagai da’i dan imam. Ini adalah sebuah persoalan yang sangat
besar. beberapa masjid yang telah dikembalikan negara tidak memiliki imam dan
guru untuk mengajarkan pokok ajaran agama kepada kaum muslimin dan generasi
muda dan memperkenalkan mereka dengan realitas risalah Islam. Masalah ini
adalah masalah yang sangat mendasar dan sangat memilukan, dan salah satu efek
negatifnya, sebagian besar masjid tidak bisa mendirikan shalat Jumat.
Dalam lima tahun terakhir, berbagai
upaya yang signifikan telah dilakukan untuk membangun kembali dan
merekonstruksi masjid, sehingga terjadi peningkatan jumlah masjid menjadi empat
ribu yang tersebar di berbagai wilayah Rusia. Jumlah itu boleh dikatakan
sedikit jika dibandingkan jumlah kaum muslimin Rusia, dan juga sedikit jika
dibandingkan dengan jumlah masjid pada era sebelumnya. Masalah lain yang juga
sangat penting bagi umat Islam di Rusia, adalah ada empat sekolah bersejarah
Islam, dimana administrasi dan pengelolaannya belum kembali kepada kaum
muslimin.
Selain itu, masjid di kota Tomsk
yang disebut “al-Abyadh”, sebuah masjid yang sangat kuno dan sangat jarang ada
masjid seperti itu di Siberia, telah berubah menjadi pabrik minuman keras pada
rezim komunis, dan pabrik itu masih ada di dalam masjid sampai hari ini.
Meskipun dalam hukum Rusia semua
agama adalah sama, akan tetapi ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa gereja
menikmati kebebasan lebih banyak dari umat Islam, masih banyak sekolah dan
masjid yang belum dikembalikan pemerintah ke tangan kaum muslimin.[14][14]
Di Rusia Islam merupakan agama
terbesar kedua di Rusia setelah Kristen Ortodok yang jumlahnya kurang lebih 23
juta Muslim dari 143 juta penduduk Rusia. Berdasarkan informasi dari KBRI di
Moskow, presentase Muslim Rusia mencapai 18%, selebihnya Kristen Ortodok 71,8
%, katolik 1,8 %, Protestan 0,7 %, Yahudi 0,3%, Budha 0,6%, 0,9% beragam sekte
dan sisanya adalah penduduk Rusia yang tidak beragama. [15][15]
B. ISLAM DI JERMAN
1. Sejarah Masuknya Islam di Jerman
Islam di Jerman sudah dikenal sejak zaman pendudukan Kekhalifahan Islam di
Spanyol. Pada saat itulah kekuasaan dan kemajuan dunia Islam disegani oleh
bangsa-bangsa Eropa. Andalusia diajdikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan
dibawah kekhalifahan Islam. Dan Eropa mulai memasuki abad pertengahan yang
disebut dengan zaman kegelapan (The Dark Age).
Ekspansi dan kemajuan besar-besaran Kekhalifahan Islam baik dalam bidang
politik, ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan jauh melampaui bangsa Eropa.
Pada zaman perang salib, peprangan terjadi antara kaum muslim dengan bangsa
Eropa, terutama Prancis, Jerman, dan Inggris. Setelah perang salib berakhir
toleransi agama dan kebudayaan pun berlangsung. Disaat itulah bangsa Eropa
termasuk Jerman mulai mengenal lebih jauh tentang Islam.
Sastrawan nomor satu di Jerman, Wolfgang
von Goethe, adalah seorang seorang pengagum Nabi Muhammad SAW. Harian Republika
pernah memuat biografi tentang Wolfgang von Goethe pada rubric dunia Islam.
Dikatakan pula pada tulisan tersebut bahwa Wolfgang von Goethe memasukan ajaran
Islam pada hasil karyanya. Tulisan basmallah pun menghiasi buku-buku yang
dibuatnya. Pada akhir khayatnya beliau mengucapkan dua kalimat syahadat.
Hubungan antara Jerman dan Islam terus
berlanjut. Seperti yang terungkap pada harian Medan Waspada, bahwa pada tahun
1739, raja Friedrich Wilhelm I mendirikan sebuah masjid di kota Postdam untuk
tentaranya yang beragama Islam, mereka disebut dengan nama pasukan
Muhammadaner. Mereka juga diberikan jaminan kebebasan beribadah.
Pada Februari 1807 pasukan Muhammadaner
membantu raja Wilhelm memerangi Napoleon dari Prancis. Bersama pasukan Jerman
lainnya, mereka pun memerangi Rusia dan Polandia. Pada satu resimen bernama
Towarczy, 1220 tentara beragama Islam dan 1320 tentara lainnya beragama
Kristen. Pada zaman itu kaum muslim di Jerman selain menjadi tentara, mereka
juga banyak yang menjadi pedagang, diplomat, ilmuan dan penulis.
Pada saat perang Dunia I, Jerman kembali bersekutu
dengan tentara muslim dari Kekhalifahan Turki. Hal ini membuat komunitas muslim
di Jerman bertambah banyak dan makin menguatkan ekstensinya. Pada tahun 1930
muncul banyak lembaga Muslim Jerman. Dan antara tahun 1933 sampai 1945 tercatat
lebih dari 3000 warga Jerman yang beragama Islam, 300 diantaranya berdarah
etnis Jerman.
Namun, pada saat kepemimpinan Hilter pada
perang dunia kedua, umat Islam terpecah-pecah. Kebebasan beribadah terancam.
Sebagian umat Islam pergi melarikan diri ke negara Balkan. Namun hal itu tidak
berlangsung lama, setelah perang dunia kedua berakhir dengan kekalahan besar
yang didapatkan Jerman, hubungan antara Jerman dan umat Islam kembali terjalin
. keberadaan Islam di Jerman meningkat pada tahun 1960-an. Hal ini dikarenakan
Jerman membutuhkan banyak tenaga kerja akibat hancurnya Jerman dalam perang
dunia kedua.
Para pekerja berdatangan dari Italia,
Turki dan Eropa Timur untuk membangun Jerman kembali. Setelah kontrak mereka
selesai, para pekerja ini menolak untuk pulang ke negara mereka, bahkan mereka
mendatangkan keluarga-keluarganya untuk tinggal menetap di Jerman.
Berlin menjadi kota dengan jumlah
komunitas Turki terbesar setelah Istanbul. Umat muslim dari Yugoslavia dan Iran
pun berdatanagan dan menetapa di jerman. Hal-hal tersebut yang membuat jumlah
penduduk yang beragama Islam di Jerman mencapai lebih dari dua juta jiwa pada
awala tahun 1990.
Belakangan warga Muslim dari Libanon, Palestina, Afganistan, Aljazair, Iran,
Iran dan Bosnia juga datang ke Jerman mengungsi karena negara mereka dilanda
perang. Karena merupakan negara maju, Jerman juga menjadi target bisnis dan
pendidikan. Banyak para profesional, pebisnis, pekerja dan mahasiswa Muslim
dari India, Pakistan, dan Asia Tenggara datang dan sebagian menetap di sana.[2]
2. Jumlah Penduduk Muslim di Jerman
Jumlah penduduk Muslim di Jerman saat ini berkisar 3,7 juta jiwa. Mayoritas
adalah keturunan Turki dengan jumlah lebih dari 2 juta orang. Menurut statistik
tahun 1999, komposisi kaum Muslim di negeri ini adalah sebagai berikut:
Turki 2.053.564, Bosnia 167.690, Iran
116.446, Marokko 81.450, Afghanistan 71.955, Libanon 54.063, Pakistan 36.924,
Tunisia 26.396, Syiria 19.055, Aljazair 17.705, Irak 16.745, Mesir 13.455,
Yordania 12.249, Albania 10.528, Indonesia 9.470, Somalia 8.248, Banglades
7.156, Sudan 4.615, Malaysia 3.084, Senegal, 2.509, Gambia 2.371, Libya 1.898,
Kirgistan 1.662, Azerbaijan 1.399, Guinea 1.287, Usbekistan 1.249, Yaman 1.083.
Tidak jelas berapa jumlah Muslim yang berasal dari Jerman sendiri. Satu laporan
dari Lembaga Statistik Khusus umat Islam di Jerman menyebutkan sedikitnya
18.000-an orang, namun ada dugaan menyebutkan sekitar 40.000 orang.[3]
3. Perkembangan Muslim di Jerman
3.1 Pendidikan Muslim di Jerman Saat Ini
Berbeda dengan kebanyakan negara-negara lain di Eropa, Jerman dalam
perkembangan terakhir, mulai memperbolehkan pelajaran agama Islam bagi para
pelajar Muslim di sekolah-sekolah umum. Biasanya pelajaran agama dilakukan
orang-orang Islam secara non-formal di mesjid-mesjid atau kelompok-kelompok
masyarakat. Kebijakan baru yang merupakan hasil dari penggodokan bersama antara
pemerintah Jerman dan komunitas Muslim di Jerman ini adalah salah satu upaya
mendukung proses integrasi sosial Muslim di Jerman. Menurut Wolfgang Schrauber,
Menteri Dalam Negeri Jerman, kebijakan tersebut dapat menjembatani perbedaan yang
kerap timbul.
Tidak hanya di level sekolah, pendidikan
Islam juga mulai diperkenalkan pada tingkat akademik dengan membuka Jurusan
Teologi Islam di perguruan tinggi di Jerman. Pendidikan pada tingkat akademik
ini dianggap dapat memberi solusi terhadap masalah kehidupan Muslim dalam
keragaman dan juga dapat mengangkat isu partisipasi mereka dalam diskursus
politik di negara tersebut.
Karena tidak adanya infrastruktur
keagamaan formal, mesjid-mesjid di Jerman memiliki peran yang sangat penting
dalam pembinaan komunitas Muslim. Mesjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat
ibadah, tapi juga sebagai tempat pendidikan/pengajaran, pertemuan sosial
keagamaan, acara perkawinan, dan pusat bisnis. Karenanya tidak sedikit mesjid
yang memiliki toko, restoran, perpustakaan, dan ruang pertemuan. Saat ini
jumlah mesjid di Jerman berkisar 2000, namun sebagian besar tidak dalam
bentuknya yang umum, melainkan ruko-ruko yang berada dekat pusat bisnis dan
perumahan kaum Muslim. Tuntutan kaum Muslimin untuk membangun mesjid dalam
bentuknya yang umum selalu kandas di tingkat parlemen setempat. Namun sejak
tahun 1990-an, banyak mesjid yang utuh dan megah di bangun. Satu laporan
menyebut sekitar 200 telah terbangun dan lebih dari 30 dalam proses
pembangunan.[4]
3.2 Peran
muslim di Jerman dalam bidang Politik
Seperti kaum Muslimin lainnya yang tinggal di negara-negara non-Muslim, mereka
kerap menjadi target kecurigaan, diskriminasi dan prasangka buruk. Bagi Muslim
Jerman, perlakuan semacam itu justeru mendorong mereka untuk lebih aktif lagi
bersosialisasi di tengah masyarakat Jerman dan berpartisipasi di berbagai aspek
kehidupan mulai dari sosial hingga politik. Muslim Jerman meyakini hanya dengan
berperan aktif di tengah masyarakat, mereka bisa sedikit demi sedikit mengikis
diskriminasi dan prasangka buruk terhadap Islam dan umat Islam.
Laporan Federal Office for Migration and Refugees tahun 2009 menyebutkan,
dipekirakan jumlah Muslim di Jerman saat ini mencapai empat juta orang. Dari
jumlah itu, sekitar 500 ribu orang merupakan sumber potensial untuk ikut dalam
pemilu lokal di Jerman yang akan digelar tahun ini. Belakangan, partisipasi
Muslim Jerman di panggung politik meningkat meski pemerintah Jerman memperketat
aturan naturalisasi dan undang-undang tentang kewarganegaraan bagi para
imigran.
Dengan jumlah yang cukup besar, sulit bagi partai-partai politik yang ada di
Jerman untuk mengabaikan suara dari kalangan Muslim, terutama menjelang pemilu
lokal. Meski ada juga partai-partai politik yang justeru menggunakan strategi
menyerang keberadaan warga Muslim di Jerman untuk mendapatkan dukungan suara
dari masyarakat.
Di kalangan kaum Muslimin Jerman sendiri sudah menjadi tradisi untuk memberikan
suaranya pada Partai Hijau atau Partai Sosial Demokrat di setiap pelaksanaan
pemilu. Walaupun pilihan-pilihan itu tetap dilematis bagi warga Muslim karena
ada partai yang disatu sisi menentang perang tapi di sisi lain partai itu
mendukung kebijakan-kebijakan yang anti-Muslim atau sebaliknya.
Dengan aktifnya warga Muslim dalam perpolitikan di Jerman, diharapkan
keterwakilan warga Muslim di pemerintahan, paling tidak di tingkat lokal, bisa
terpenuhi. Kurangnya keterwakilan para imigran Muslim di Jerman menjadi salah
satu kendala bagi kepentingan-kepentingan yang terkait umat Islam di negeri
itu. Saat ini, dari sekitar 18 juta imigran yang ada di Jerman, cuma 11 orang
yang duduk di parlemen Jerman dengan latar belakang imigran.
Partai Bündnis für Frieden und Fairness (Aliansi untuk Perdamaian dan
Kesetaraan-BFF) yang berbasis di Jerman, menjadi satu-satunya alianasi yang
dibangun oleh para imigran untuk mewujudkan partisipasi mereka dalam bidang
politik. Alinasi ini berhasil mendapatkan dua kursi di dewan kota Bonn yang
diisi oleh dua orang Muslim Jerman.
Suka tidak suka, peran serta dan kontribusi kaum Muslim di Jerman telah
memberikan warna dan alternatif pilihan di panggung politik negeri itu. Apalagi
BFF membuka diri bagi mereka yang non-Muslim, meski cikal bakal dari berdirinya
aliansi itu adalah terbentuknya Dewan Muslim di Bonn. [5]
4. Nasib Muslim Masa Kini di Jerman
Perkembangan
Islam dan komunitas Muslim di Jerman tampak memberi dampak yang positif bagi
kehidupan masyarakat Jerman. Penerimaan Islam oleh masyarakat Jerman sendiri
menunjukkan agama ini memberikan alternatif bagi pemecahan masalah kehidupan
mereka. Islam tidak lagi diidentikkan sebagai agama para imigran melainkan
agama yang terintegral dari kehidupan mereka sendiri. Integrasi Islam dan
kultur mereka inilah yang akan membangun apa yang dikenal sebagai “Euro Islam”.
Belakangan
terdapat beberapa kasus dimana warga Muslim mendapat diskriminasi di Jerman
misalnya dalam masalah jilbab. Namun hal ini bukanlah kasus yang fenomenal dan
tidak merubah kebijakan pemerintah Jerman terhadap umat Islam. Secara umum,
masyarakat Jerman sangat menghargai kebebasan beragama. Sebuah survey yang
pernah dilakukan Stiftung Konrad Adenauer menunjukkan
bahwa dua pertiga peserta polling percaya bahwa umat Islam harus diberikan
kebebasan untuk melaksanakan ajaran agama mereka.[6]
Belum lama ini juga, Muslim Jerman diguncang
dengan kasus pembunuhan terhadap Marwa El-Sharbini yang memicu makin kuatnya
tekanan sosial terhadap kaum Muslimin di negeri itu. Namun kasus ini pula yang
memperkuat persatuan umat Islam di Jerman dengan cara menggalang petisi kaum
Muslimin dari seluruh Jerman yang ditujukan pada Kanselir Angela Merkel yang
berisi tuntutan agar pemerintah Jerman menunjukkan komitmennya terhadap
eksistensi warga Muslim di negeri itu.
Menanggapi petisi yang dibuat kaum Muslimin
Jerman, dalam sebuah pidatonya Merkel menyerukan agar masyarakat Jerman
menghormati wrga Muslim dan tatacara berpakaian para muslimah. Seruan itu
terutama ditujukan pada sekolah-sekolah publik di Jerman yang kerap meributkan
masalah jilbab.[7]
Dari sumber internet penulis juga menemukan
pengalaman pribadi seorang muslimah yang menjadi pekerja di negara Jerman.[8] Di Jerman
muslim merupakan kaum minoritas, banyak orang yang memandang dengan penampilan
berbeda ataupun mengomentari. Namun apabila di jalan bertemu sesama muslim
justru mereka mengucapkan salam kepada muslimah tersebut, dan tak segan-segan
untuk berkenalan antar sesamanya.
Mengenai makanan, Seperti kita tahu bahwa kaum
muslim dikharamkan makan makanan yang berasal dari daging babi, ataupun
produk-produk dari babi. Pengalaman muslimah tersebut cara mengatasinya adalah
membaca terlebih dahulu komposisi yang berada pada label produk di supermarket,
atau mencari produk dengan label halal di supermarket umum di Jerman. Namun
bila memang tedesak, tak kadang muslimah tersebut juga hanya membeli jenis
makanan yang mengandung vegetarian (sayuran).
Untuk sholat, itu bukan
halangan. Perbedaan waktu Jerman, terutama pada saat musim panas atau Sommer, dimana pada saat itu matahari bersinar sangat
lama, bahkan adzan maghrib dimulai pukul 21.30, waktu Jerman. Untuk mengecek
waktu sholat, biasanya mencari informasi bulanan di Islamic Finder. Di situs itu hanya
memasukkan nama kota, dimana tempat tinggal. Atau bisa juga mendownload
applikasi di Ios atau Android. Dan warga Jerman disana juga sangat tolerir
terhadap keberagamaan, yakni membolehkan untuk melakukan sholat.
Untuk Puasa di Jerman,
bulan Ramadhan jatuh pada musim panas, dimana matahari bersinar lebih lama dan
adzan maghrib berkumandang pukul 21.30. Adzan subuh berkumandang sekitar pukul
03.00, Jadi makan sahur sekitar pukul 02.00. Kemudian menjadi cobaan di sana
adalah, waktu isya yaitu sekitar pukul 23.00 hingga 23.30. Banyak muslim disana
yang tidak melaksanakan sholat tarawih, karena sudah terlalu malam. Dalam Hari
Raya Idul Fitri (Lebaran), muslimah tersebut disana hanya merayakan lebaran
dengan pergi ke Masjid Islam di Frankfurt,
karena jauh dengan sanak keluarganya.
Dan yang terakhir muslimah
tersebut juga memaparkan bahwa muslim disana tidak terdapat diskriminasi, warga
jerman sangan toleransi terhadap perbedaan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
banyak orang asing yang tinggal di negara Jerman, dengan agama yang beragam.
Dan yang lebih meyakinkan lagi, adanya pernyataan dari Kanselir jerman Angela
Merkel baru-baru ini yang menyatakan bahwa Islam itu merupakan bagian dari
Jerman.
C. ISLAM DI SPANYOL
1. Perkembangan Islam
di Spanyol
Sejak pertama kali Islam menginjakkan kaki di tanah Spanyol
hingga masa jatuhnya, Islam memainkan peran yang sangat besar. Islam di Spanyol
telah berkuasa selama tujuh setengah abad. Berikut adalah periode-periode Islam
di kawasan Andalusia (Spanyol).
1. Periode Pertama (92 H-138
H)
Periode ini terjadi ketika Andalusia berada di bawah
kekuasaan Dinasti Umayyah; dimulai sejak upaya-upaya penaklukan pertama (92 H)
hingga keruntuhan Dinasti Umayyah dan masuknya Abdurrahman ad-Dakhil ke
Andalusia (138 H). Pada periode ini, terjadi perselisihan yang sangat sengit antara
suku Arab dan suku Barbar.
2. Periode Kedua (138-172 H)
Pada periode ini Andalusia berada di bawah pimpinan
Abdurrahman ad-Dakhil. Berbagai ancaman dari dalam dan dari luar pun terjadi
dan semuanya mampu diatasi oleh ad-Dakhil. Hal lain seperti serangan bangsa
Norman dan pemberontakan kaum Musta’rib pun terjadi pada masa ini.
Alhamdulillah, semuanya mampu diatasi oleh ad-Dakhil.
3. Periode Ketiga (238-300 H)
Pada periode ini umat Islam di Andalusia mulai mengalami
kemunduran. Hal ini ditandai dengan timbulnya perpecahan di antara mereka dan
munculnya dinasti-dinasti kecil, seperti Dinasti Bani Hajjaj di Sevilla,
keluarga Barbar yang paling masyhur, yakni keluarga Dzun Nun, dan sosok Ibnu
Hafsun yang sangat berbahaya. Namun, mereka semua berhasil ditumpas oleh
Abdurrahman III.
4. Periode Keempat (300-368 H)
Abdurrahman III mampu mempersatukan seluruh
kerajaan-kerajaan kecil di Andalusia dan menjadi khalifah Andalusia bersatu
pada tahun 313 H. Ancaman kerajaan Kristen juga terjadi dan berhasil ditangani
oleh khalifah Abdurrahman III. Pada masa ini, Abdurrahman III memerintahkan
untuk membangun Medinat az-Zahra’.
5. Periode Kelima (368-399 H)
Pada masa ini, khalifah tidak lain hanyalah simbol belaka.
Hal ini dikarenakan kekuasaan yang sebenarnya berada di tangan para menteri.
6. Periode Keenam (399-422 H)
Pada periode ini, Dinasti di Andalusia kembali terpecah dan
tercerai-berai. Hal ini diakibatkan fanatisme kesukuan yang ada di
tengah-tengah mereka. Parahnya, mereka sering meminta bantuan kaum Kristen di
utara untuk menyerang dinasti Islam lain yang berseberangan dengannya.
7. Periode Ketujuh (422-482 H)
Periode ini disebut sebagai periode Muluk at-Thawa’if, yakni
periode dimana banyaknya kerajaaan-kerajaan kecil sehingga setiap kota atau
wilayah mempunyai raja atau penguasa sendiri. Barbar menguasai wilayah selatan
dan Shaqalibah menguasai wilayah timur, sementara wilayah-wilayah lain dikuasai
orang-orang kaya baru atau sejumlah bekas tawanan perang. Ada sekitar dua puluh
keluarga di dua puluh kota yang memiliki kekuasaan dan pemerintahan mandiri. Di
antaranya terdapat raja-raja kecil (Muluk at-Thawa’if) yang masyhur kala itu.
a. Bani ‘Abbad di
Sevilla.
b. Bani Hamud al-Idarisah di
Malaga dan Algeciras.
c. Bani Ziri di Granada.
d. Bani Hud di Zaragoza.
e. Bani an-Nun di
Toledo, yang merupakan dinasti terkuat di antara semua dinasti Muluk
at-Thawa’if yang ada.
Ada banyak ulama dan sastrawan yang membawa Andalusia pada
puncak kejayaannya di masa ini. Bahkan, iklim Andalusia berubah menjadi iklim
sastra. Meskipun demikian, kerajaan Kristen yang merupakan koalisi dari
kerajaan Asturias, Leon dan Castilla dan dipimpin oleh Alfonso VI berusaha
untuk merebut wilayah Islam dan menyerang Muluk at-Thawa’if.
8. Periode Kedelapan (484-539
H)
Di periode ini, Dinasti Murabithun memiliki pengaruh yang
besar. Dinasti ini terletak di Afrika Utara dan berpusat di Marrakesh. Yusuf
bin Tasyfin (khalifah Dinasti Murabithun) selalu dimintai bantuan oleh Muluk
at-Thawa’if dalam menghadapi pasukan Kristen. Bahkan, Yusuf berhasil
mengalahkan mereka di Perang Zallaqah. Dikarenakan banyak penduduk yang
melaporkan bahwasanya raja-raja kecil tersebut banyak yang semena-mena, Yusuf
memutuskan untuk mengalahkan mereka dan menggabungkan Andalusia ke dalam
wilayahnya. Namun, sebagian pembesar Andalusia tidak senang terhadap Murabithun
karena mereka beranggapan bahwa Murabithun tidak memahami nilai plus mereka
dalam hal sastra. Lalu, mereka melancarkan pemberontakan dan Andalusia kembali
terpecah-pecah.
9. Periode Kesembilan (539-620
H)
Pada periode ini dinasti yang paling menonjol adalah Dinasti
Muwahhidun di Afrika Utara. Hal ini dikarenakan Ibnu Tumart, pemimpin Dinasti
Muwahhidun menaklukkan Dinasti Murabithun dan menjadikan Marrakesh sebagai
pusat kekuasaan. Ketika penguasa Andalusia meminta bantuan kepada mereka,
mereka memutuskan mengirim pasukan, namun mereka bermaksud untuk menaklukkannya
dan berhasil. Pada era ini, dinasti Muwahhidun di bawah pimpinan al-Manshur Billah
Ya’qub bin Yusuf bin Abdul Mukmin berhasil mengalahkan pasukan Salib di Perang
Alarcos. Namun, umat Islam di Andalusia berhasil dikalahkan di Perang Las Navas
de Tolosa (al-‘Iqab), yakni perang antara pasukan muslim dengan pasukan Salib
yang merupakan gabungan dari kerajaan Prancis, Jerman, Inggris, dan Italia.
Satu persatu wilayah Islam berhasil ditaklukkan dan yang tersisa hanyalah
wilayah Granada.
10. Periode Kesepuluh (620-897 H)
Pada masa ini yang berkuasa hanyalah kerajaan Granada,
sekaligus kerajaan terakhir bangsa Arab di negeri Andalusia. Kota-kota penting
seperti Valencia, Cordoba, Murcia, dan Sevilla berhasil ditaklukkan pasukan
Salib. Kali ini, Bani Ahmar, sebagai pemimpin di Granada tidak memiliki ambisi
lain selain mempertahankan dinasti. Kerajaan Granada semakin melemah
diakibatkan konflik internal sedangkan Kerajaan Kristen semakin kuat akibat
penyatuan kerajaan melalui pernikahan Raja Ferdinand (Raja Aragon) dengan Ratu
Isabella (Ratu Castilla). Konflik internal yang terjadi justru mempercepat
berakhirnya Kerajaan Granada di Andalusia dan akhirnya kerajaan Granada
benar-benar kalah. Lalu, pihak Kristen mengajukan perjanjian Granada yang
berisi:
a. Jaminan Keamanan bagi
jiwa, keluarga, dan harta umat Islam.
b. Umat Islam tetap tinggal di
rumah dan kampungnya.
c. Syariat agama bebas
dijalankan sebagaimana sebelumnya.
d. Masjid tetap berdiri di
tempatnya semula.
e. Tidak seorang pun
dipaksa untuk meninggalkan agamanya.
f. Muslim yang ingin
bepergian ke negeri Kristen dijamin keselamatan jiwa dan hartanya.
g. Tawanan-tawanan muslim
harus dibebaskan.
h. Umat Islam berhak pergi
mengungsi ke Afrika, kapan pun mereka mau, beserta harta dan keluarganya.
E. ISLAM DI AUSTRALIA
1. Keadaan alam dan Masyarakat
Australia
adalaha suatu benua yang terletak di Samudra Pasifik. Australia merupakan
negara anggota persemakmuran Inggris dengan ibu kotanya Canberra yang
berpenduduk 16.090.000 jiwa. Dari jumlah tersebut 0,5% diantaranya menganut
agama Islam. The Commonwealth of Australia merupakan Federasi dari enam negara
bagian, yaitu New South Wales, Victoria, Queensland, Australia Selatan,
Australia Barat dan Tasmania. Pemerintahannya adalah monarko konstitusional.
Kepala negara adalah Ratu Inggris yang diwakili oleh Gubernur Jenderal. Kepala
pemerintahannya adalah perdana menteri. Penduduk Australia berkaitan erat
dengan perkembangan sejarah dunia pada umumnya dan Eropa pada khususnya.
Penduduk aslinya adalah suku Aborigin.
2. Sejarah Masuknya Islam ke Australia
Setidaknya ada
2 ( dua ) pendapat tentang masuknya Islam ke Australia, yaitu yang disebarkan
oleh muslim Indonesia dan muslim Afganistan.
a. Jalur
Pertama adalah Muslim Indonesia
Sejak abad XVI,
nelayan muslim dari Makasar secara rutin menangkap teripang di pesisir utara
Australia. Sebagian dari mereka menetap dan berketurunan di daerah Queensland.
Petani tebu pernah didatangkan dari penduduk Banten, Jawa Barat pada tahun
1880-an M, setelah meletusnya Gunung Krakatau. Sebenarnya, niat mereka pada
mulanya adalah mencari emas. Ternyata informasi tentang emas hanya suatu
penipuan dalam rangka menjaring tenaga kerja. Jalur pertama masuknya Islam ke
Australia adalah dari Indonesia. Mereka yang berasal dari Makasar dan Banten
sama-sama menetap, mempunyai keturunan, dan mengamalkan ajaran Islam.
b. Jalur Kedua
adalah Muslim Afganistan
Pertengahan
abad XIX, Pemerintah Australia mencanangkan pembangunan Lintas Australia dari
selatan ke utara, antara Adelaide dan Darwin. Untuk itu, dibentuklah tim
ekspedisi. Tim ini mendatangkan 24 ekor unta Peshawar yang diawasi oleh Dost
Muhammad, seorang penggembala dari Afganistan yang menetap di Khasmir.
Penggembala ini sampai di Victoria pada tahun 1860. pada tahun 1872 datang lagi
12 orang peternak muslim dari Afganistan, India, Balukhistan, serta dari
Pakistan membawa 120 ekor unta. Untuk mengenang jasa para penunggang unta, saat
ini terdapat kereta api ekspres bernama Ghans singkatan dari Afganistan. Lama
kelamaan penggembala muslim ini beralih profesi menjadi petani, peternak,
bahkan pedagang. Mereka tetap mengamalkan ajaran Islam di Australia. Penduduk
asli pun mengenal Islam lewat amaliah dan perikehidupan umat Islam ini.
Diantara mereka ada yang menikah dengan penduduk asli yang terlebih dahulu
diislamkan calon pasangan hidupnya. Jumlah umat Islam pun bertambah dari para
mualaf dan dari keturunan mereka. Namun, pada generasi selanjutnya identitas
Islam semakin menipis karena memang para penggembala ini tidak ada yang ahli
agama Islam. Selain itu mereka sibuk menghadapi kehidupan sehingga sangat
sedikit kesempatan mengajarkan agama kepada keturunannya.
3. Perkembangan Islam di Australia
Sekitar tahun
1906 pemerintah Australia memberi peluang masuknya penduduk asing ke Australia.
Kesempatan ini dimanfaatkan warga negara lain untuk hijrah ke benua ini, tidak
sedikit diantaranya berasal dari negara-negara muslim. Pada tahun 1959-1975,
imigran dari Yugoslavia, Cyprus, Pakistan, Malaysia dan Singapura mencapai
100.000 orang, sedangkan dari Indonesia diperkirakan 1.200 orang. Sebanyak
5.000 orang mahasiswa Islam dari Asia melanjutkan studinya di benua ini hingga
tahun 1975. sebagian dari mereka, memilih tinggal disini sebagai warga negara
Australia. Dewasa ini umat Islam diperkirakan mencapai 350.000 orang dari 18
juta penduduk.
4. Kelembagaan Umat Islam di Australia
Beberapa
kelembagaan umat Islam di Australia diuraikan sebagai berikut :
a. The
Australia Federation of Islamic Societies ( AFIS )
Lembaga ini
berdiri pada tahun 1964 kemudian diubah menjadi The Australia of Islamic
Councils ( AFIC ) pada tahun 1976. Federasi ini merupakan badan koordinasi
seluruh organisasi umat Islam, organisasi social, dakwah, mahasiswa dan
pengusaha yang ada disetiap Negara bagian Australia.
b. Federation
of Australia Moslem Students and Youth ( FAMS ) tahun 1991
Pusat dakwah
umat Islam tetap berada di mesjid. Setiap negara bagian ada mesjidnya. Bahkan,
ada negara bagian memiliki beberapa masjid. Masjid tertua di Australia dibangun
pada tahun 1899, yaitu di Australia Selatan atas prakarsa imigran muslim
Afganistan. Perkembangan Islam di Australia Selatan tidak sepesat negara bagian
lainnya. Pendidikan adalah ujung tombak usaha dakwah dan peningkatan kualitas
keislaman umat. Pengajian, majelis taklim dan seminar diselenggarakan secara
periodik di masjid dan gedung-gedung yang memungkinkan untuk itu, seperti
Islamic Centre. Usaha pertama mendirikan lembaga pendidikan yang dibangun pada
tahun 1982 bertujuan untuk menyelenggarakan Pendidikan Islam yang berpusat di
Coburg, Victoria. Usaha ini adalah hasil AFIC dengan membeli sebuah gedung
bekas gereja untuk dijadikan sekolah Islam, dengan dana satu juta dollar dari
Kerajaan Saudi Arabia. Di dekat gedung Islamic Centre di Sydney juga didirikan
sekolah Islam dengan nama Malek Fahd ( Raja Fahd ) yang sebagian gurunya
berasal dari muslim Australia. Pada tahun-tahun berikutnya, sekolah Islam
didirikan pula di Sydney, Darwin dan Canberra. Perlu diketahui bahwa silabus
pengajaran SD Islam tersebut pada prinsipnya sama dengan pelajaran agama dan
sejarah Islam. Melihat fenomena positif tersebut, Islam di Australia secara
kuantitatif agaknya memiliki prospek yang cukup cerah walaupun umat Islam
dihadang oleh serentetan masalah internal dan eksternal yang dapat
mempengaruhinya. Umat Islam harus bertarung melawan arus liberalisme Australia
yang hampir selalu menimbulkan sikap dan perilaku permisif. Hal ini akan
menjadi tantangan berat, khususnya bagi generasi muda muslim dalam
mengimplementasikan keyakinan dan tradisi Islam.Tidak diketahui secara pasti
jumlah umat Islam dewasa ini di Australia. Perkiraan AFIC jumlah umat Islam di
Australia sekitar 250.000 orang, dan ada yang memperkirakan lebih. Jumlah
orang-orang Australia kulit putih yang memeluk Islam belum begitu banyak.
Menurut perkiraan AFIC baru ± 300.000 orang. Umat Islam terbanyak ada di negara
bagian Victoria dan New South Wales, sedangkan di negara-negara bagian lainnya
tidak begitu banyak. Umat Islam di Australia berasal dari berbagai penjuru
dunia. Perbedaan bahasa menyebabkan kesulitan berkomunikasi antara satu dengan
yang lainnya. Begitu pula perbedaan kebudayaan dan latar belakang pendidikan
menyebabkan sukarnya berintegrasi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Tempat tinggal mereka terpencar-pencar, bahkan banyak yang jauh dari masjid
atau Islamic Centre sehingga menyebabkan kesulitan dalam pembinaan agama.
Disamping itu, umat Islam yang umumnya kaum imigran, hidup ditengah-tengah
masyarakat Australia yang berkebudayaan barat dengan cara hidup mereka yang
serba bebas. Hal ini banyak mempengaruhi sebagian orang-orang Islam disana.
Oleh karena itu, sekarang diusahakan untuk mendirikan masjid-masjid atau
Islamic Centre diberbagai tempat khususnya didaerah tempat tinggal orang-orang
Islam. Selain itu, diusahakan pengangkatan imam yang profesional sehingga
mereka dapat mengadakan pembinaan dan dakwah Islam secara lebih baik dan
intensif. Masyarakat Australia umumnya belum memahami Islam. Oleh karena itu,
umat Islam Australia harus melakukan usaha-usaha untuk memberikan keterangan
atau penjelasan mengenai ajaran Islam yang sebenarnya. Semua usaha tersebut
sangat memerlukan biaya. Tampaknya, hal inilah yang mengurangi lancarnya
pelaksanaan rencana mereka. Walaupun menghadapi berbagai kesulitan, tetapi kita
bersyukur melihat perkembangan Islam di Australia yang cukup menggembirakan.
Umat Islam menyebar diseluruh pelosok Australia, baik di kota besar maupun
kecil. Begitu juga masjid dan Islamic Centre tumbuh diberbagai pelosok
Australia. Selain itu, orang Australia yang berkulit putih, mulai tertarik
terhadap Islam, walaupun jumlah mereka belum begitu banyak. Sebagaimana halnya
orang-orang di negara Barat yang sedang mencari-cari pegangan baru dibidang
kerohanian, demikian pula orang-orang Australia, Islam merupakan salah satu
alternatif yang sangat berarti bagi mereka.
G. ISLAM
DI SWISS
Swiss atau Switzerland adalah republik
federasi yang berada di Eropa Tengah. Luasnya relatif kecil hanya 421,285
kilometer persegi dan berpenduduk 7,5 juta jiwa. Negara beribu kota Bern itu
terdiri dari 26 negara bagian yang disebut “Canton”. Secara geografis, Swiss
dibatasi oleh Jerman, Prancis, Italia, Austria dan Lienchtenstein.
Tak heran jika negara itu memiliki empat bahasa resmi, yakni; Jerman, Prancis, Italia dan Romansh. Sebanyak 75 persen penduduk Swiss berbahasa Jerman, 20 persen berbicara bahasa Prancis, 4,0 persen berbahasa Italia, dan sisanya berbicara dalam berbagai bahasa.
Swiss dikenal sebagai negara yang netral, karena tidak pernah terlibat perang dengan pemerintah asing sejak tahun 1815. Maka tak heran Swiss menjadi basis atau tuan rumah berbagai organisasi besar di dunia. Seperti Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), serta kantor-kantor organisasi sayap Perserikatan Bangsa-Bangsa, meski markas besarnya beradai Newyork, Amerika Serikat.
Swiss adalah negeri yang sangat cantik. Bahkan Ramadhan KH, punjangga besar itu pernah menulis, “Tuhan pasti tersenyum ketika Ia menciptakan Swiss”. Swiss sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan Alpen. Merupakan gunung-gunung tinggi yang menyeberangi daerah selatan-tengah negeri itu.
Gunung paling terkenal adalah Matterhorn (4,478 m) termasuk dalam pegunungan Alpen Valais dan Pennine di perbatasan Italia. Sedangkan puncak yang tertinggi adalah Dufourspitze (tingginya 4,634 m), di daerah ini ditemukan banyak lembah, air terjun dan glasier. Dan bagian dari Alpen Bernese di atas glasier Lauterbrunnen yang terdiri dari 72 air terjun dikenal dengan Jungfrau (4,158 m).
Sementara di bagian utara lebih banyak ditemukan lanskap terbuka dengan bukit-bukit, setengah hutan, dan sebagian berpadang rumput terbuka. Biasanya dipenuhi dengan ternak atau ditanami sayuran dan buah-buahan. Meskipun begitu tetap disebut pegunungan. Beberapa danau besar dan kota-kota terbesar Swiss ada di wilayah ini. Pada tahun 2006 dan 2007, Zurich — kota terbesar di Swiss — dinobatkan sebagai kota yang memiliki kualitas hidup terbaik di dunia.
Tak heran jika negara itu memiliki empat bahasa resmi, yakni; Jerman, Prancis, Italia dan Romansh. Sebanyak 75 persen penduduk Swiss berbahasa Jerman, 20 persen berbicara bahasa Prancis, 4,0 persen berbahasa Italia, dan sisanya berbicara dalam berbagai bahasa.
Swiss dikenal sebagai negara yang netral, karena tidak pernah terlibat perang dengan pemerintah asing sejak tahun 1815. Maka tak heran Swiss menjadi basis atau tuan rumah berbagai organisasi besar di dunia. Seperti Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), serta kantor-kantor organisasi sayap Perserikatan Bangsa-Bangsa, meski markas besarnya beradai Newyork, Amerika Serikat.
Swiss adalah negeri yang sangat cantik. Bahkan Ramadhan KH, punjangga besar itu pernah menulis, “Tuhan pasti tersenyum ketika Ia menciptakan Swiss”. Swiss sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan Alpen. Merupakan gunung-gunung tinggi yang menyeberangi daerah selatan-tengah negeri itu.
Gunung paling terkenal adalah Matterhorn (4,478 m) termasuk dalam pegunungan Alpen Valais dan Pennine di perbatasan Italia. Sedangkan puncak yang tertinggi adalah Dufourspitze (tingginya 4,634 m), di daerah ini ditemukan banyak lembah, air terjun dan glasier. Dan bagian dari Alpen Bernese di atas glasier Lauterbrunnen yang terdiri dari 72 air terjun dikenal dengan Jungfrau (4,158 m).
Sementara di bagian utara lebih banyak ditemukan lanskap terbuka dengan bukit-bukit, setengah hutan, dan sebagian berpadang rumput terbuka. Biasanya dipenuhi dengan ternak atau ditanami sayuran dan buah-buahan. Meskipun begitu tetap disebut pegunungan. Beberapa danau besar dan kota-kota terbesar Swiss ada di wilayah ini. Pada tahun 2006 dan 2007, Zurich — kota terbesar di Swiss — dinobatkan sebagai kota yang memiliki kualitas hidup terbaik di dunia.
1. Sejarah dan Perkembangan Islam Masuk ke
Swiss
Masuknya Islam ke Swiss dimulai saat para pelaut Muslim dari Andalusia
(Spanyol) membangun sebuah negeri di Prancis Selatan. Kemudian para pelaut
Muslim itu menaklukkan negeri-negeri di sana menuju ke arah utara, sehingga
pada tahun 939 M/321 H sampailah mereka ke wilayah St Gallen di Swiss.Lalu,
mereka memindahkan armadanya ke sana dengan tujuan untuk mengamankan Andalusia.
Salah satu caranya dengan membangun berbagai menara pengintai dibeberapa tempat
di pegunungan Alpen. Bahkan sebagian wilayah pegunungan Alpen ini akhirnya
dikuasai oleh pasukan Islam, sehingga memudahkan mereka untuk masuk ke wilayah
itu dari arah laut.Raja Teutons yang menguasai Jerman saat itu pernah
mengirimkan utusannya kepada raja Abdurrahman an-Nasir pemimpin kerajaan Islam
Andalusia untuk membicarakan keberadaan tentara Islam di wilayah St Gallen.
Setelah dinasti Islam di Andalusia runtuh, sebagian umat Islam di sana kembali
berhijrah untuk menyelamatkan diri dari penyiksaan tentara Kristen, mereka
memasuki wilayah Swiss selatan dan memutuskan untuk menetap di sana. Mereka
bergabung dan menyatu dengan penduduk setempat.Di pertengahan abad ke-14
Hijriah, Swiss kembali menjadi tempat hijrahnya umat Islam. Sebagian kecil umat
Islam mengungsi ke sana setelah Perang Dunia II berkecamuk. Berkat kebaikan
akhlak dalam menyebarkan nilai-nilai Islam, beberapa penduduk asli Swiss memeluk
agama Islam.
Seorang yang termasuk dalam golongan pertama masuk Islam adalah penyair Swiss
Frithjof Schuon, sebelumnya ia menganut sebuah agama di Prancis yang beraliran
kependetaan. Karena minatnya yang besar kepada Islam ia memutuskan untuk pindah
ke Aljazair dan mengucapkan syahadat di sana. Setelah mempelajari Islam ia
kembali ke Swiss sambil terus mendakwahkan agama barunya itu. Setelah masuk
Islam ia dikenal dengan nama as-Shaykh `Isa Nur al-Din Ahmad al-Shadhili al
Darquwi al-Alawi al-Maryami. Dari tangan dinginnya ada beberapa warga Swiss
yang menyatakan memeluk Islam. Umat Islam di Swiss terus bertambah
jumlahnya disebabkan masuknya imigran-imigran Muslim dari negara lain dan banyak
penduduk asli Swiss yang memeluk Islam. Sensus tahun 1951 umat Islam di Swiss
hanya berjumlah sekitar 2,000 orang, berkembang menjadi 30 ribu orang di akhir
tahun 70-an.
Menurut hasil sensus pada 2009, umat Islam di
Swiss mencapai 400 ribu atau 4,26 persen dari total penduduk Swiss. Sementara
perempuan di Swiss yang masuk Islam sampai tahun 2009, menurut Monica Nur
Sammour-Wust, tokoh Muslimah di sana, jumlahnya sekitar 30 ribu
orang. Kota Basel menjadi kota dengan jumlah umat Islam terbanyak di
Swiss. Kaum Muslimin di Swiss sebagian besar adalah imigran dari Arab, Kosovo,
Turki, dan Afrika. Sebagian lainnya yaitu para diplomat, pekerja profesional,
pegawai di PBB dan pelajar yang sedang menempuh studi. Umat Islam di Swiss
membentuk komunitas sendiri-sendiri sesuai etnis dan kewarganeraannya, termasuk
warga Indonesia yang menetap di sana. Ketika Islam mulai berkembang di Swiss,
kaum Muslim mendirikan sebuah Islamic Center yang pertama di kota Jenewa.
Aktivitas Islamic Center itu sangat sederhana, hanya untuk tempat shalat
berjamaah dan menerbitkan majalah Islam berbahasa Arab dan Prancis. Akan
tetapi, semua kegiatan itu tidak berjalan lama, pada akhirnya Islamic
Center ini ditutup. Baru pada tahun 1972 berdirilah persatuan Islam pertama
yang bertujuan untuk mendirikan masjid pertama di Swiss. perkumpulan itu
menetapkan tujuh orang pimpinan sebagai pelaksananya, ketujuh orang tersebut
mewakili negara-negara Islam yang berkantor di Jenewa dan sekaligus berperan
sebagai penasehat.
Mereka menetapkan peraturan-peraturan dan mendaftarkan organisasi ini secara resmi. Berkat kesungguhan para pimpinannya usaha tersebut berhasil, pemerintah Swiss memberikan izin untuk mendirikan masjid dan Islamic Center-nya. Setahun kemudian, tepatnya tahun 1973, Raja Faisal—raja Saudi Arabia saat itu—berkunjung ke Swiss dan meletakkan batu pertama untuk mendirikan King Faisal Center yang lokasinya tidak jauh dari kantor PBB. King Faisal Center mencakup sebuah mesjid yang cukup besar, perpustakaan dan sekolah gratis untuk anak-anak muslim. Kini, telah berdiri berbagai organisasi Islam modern yang tersebar diberbagai kota di Swiss. Salah satunya adalah Gemeinschaft Islamischer Organisationen der Schweiz (GIOS) yang didirikan di Zurich pada tahun 1989.
Mereka menetapkan peraturan-peraturan dan mendaftarkan organisasi ini secara resmi. Berkat kesungguhan para pimpinannya usaha tersebut berhasil, pemerintah Swiss memberikan izin untuk mendirikan masjid dan Islamic Center-nya. Setahun kemudian, tepatnya tahun 1973, Raja Faisal—raja Saudi Arabia saat itu—berkunjung ke Swiss dan meletakkan batu pertama untuk mendirikan King Faisal Center yang lokasinya tidak jauh dari kantor PBB. King Faisal Center mencakup sebuah mesjid yang cukup besar, perpustakaan dan sekolah gratis untuk anak-anak muslim. Kini, telah berdiri berbagai organisasi Islam modern yang tersebar diberbagai kota di Swiss. Salah satunya adalah Gemeinschaft Islamischer Organisationen der Schweiz (GIOS) yang didirikan di Zurich pada tahun 1989.
Perkembangan Islam yang luar biasa di Eropa memang benar-benar telah
membuat takut banyak pihak. Di Swiss, telah terjadi kampanye yang diam-diam
dilancarkan yaitu melarang pembangunan kubah masjid. Melarang kubah masjid
berarti melarang pula berdirinya masjid.
"Kami mempertahankan identitas kami yang dilambangkan oleh kubah
masjid," Hisyam Maizar, presiden Federasi Organisasi Islam di Swiss,
mengatakan kepada IslamOnline.net melalui telepon dari Bern. Pada 29 November
mendatang, rencananya akan diadakan referendum yang dipelopori oleh Partai
Rakyat Swiss (SVP) untuk melarang pembangunan kubah masjid yang baru di negara
Eropa. Klaim yang diajukan SVP itu adalah bahwa kubah masjid sebagai simbol
Syariah Islam tidak sesuai dengan sistem hukum Swiss. Larangan ini jelas
telah menyebabkan protes di Swiss, dengan mengecam pemerintah Swiss
inkonstitusional dan diskriminatif. Bahkan Negara uskup Katolik Roma telah
mendesak para pemilih untuk menolak usulan larangan menara. "Saya yakin
orang-orang Swiss akan menolak larangan itu," kata Maizer. Islam adalah agama kedua di Swiss setelah
Kristen. Saat ini lebih dari 350.000 umat Islam tinggal di negeri yang tak
pernah terjajah ini. Di seluruh negeri, hanya ada empat masjid dengan kubahnya
yang menjulang.
Para pemimpin Muslim Swiss khawatir larangan kubah masjid hanya akan
menjadi langkah awal untuk melemahkan kehadiran mereka di Swiss. "Larangan
ini tidak akan menjadi yang terakhir kali untuk partai itu. Mereka akan mencari
isu-isu lain yang terkait dengan keberadaan Muslim di Swiss," Maizer
menegaskan. "Larangan kubah masjid adalah langkah pertama untuk melarang
masjid-masjid dan membatasi keberadaan Muslim di Swiss."
"Saya pernah bertanya pada mereka apakah mereka akan tuntutan lain
jika kubah masjid dilarang," ia menambahkan. "Mereka menjawab ‘Ya,
Kami memiliki masalah dengan Islam dan Muslim dan kita akan membicarakannya
nanti’. Mereka menekankan bahwa larangan kampanye ini akan menjadi langkah
pertama untuk mereka."Adel Al-magari, ketua Liga Muslim Swiss, mengatakan
bahwa ada hukum yang mengatur hak semua warga negara, Muslim dan non-Muslim,
untuk menunjukkan identitas agama mereka. "Kenapa mereka (partai sayap
kananitu ) ingin menolak hak Muslim diabadikan dalam Konstitusi?" Magari bersumpah bahwa
muslim Swiss akan terus mempertahankan identitas agamanya. "Tapi pada saat
yang sama kami juga akan menjaga keamanan negara, sosial, perdamaian dan
ko-eksistensi."
Daniel Streich masuk Islam seperti Umar bin Khattab seorang ustad, Nazim
Al-Misbah, mengomentari kabar keislaman Strech berkata “itulah keutamaan yang
Allah berikan kepada siapa yang Ia kehendaki”. ia menambahkan bahwa keislaman
orang yang memerangi Islam itu adalah sebuah kemenangan dari Allah. Misbah
menambahkan “Posisi ini mengingatkan kita kepada kisah Umar bin Khattab radhiyallahu
‘anhu. Ketika ia pergi untuk membunuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
maka Allah memberikan hidayah kepadanya dan melapangkan dadanya untuk iman. Dan
ini menunjukkan bahwa hidayah itu berada di tangan Allah ‘Azza wa Jalla. Dan
untuk kaum muslimin jangan berputus asa untuk berdakwah kepada non muslim”
ujarnya Politisi Swiss Daniel Streich, yang
sebelumnya menjadi penentang terdepan pembangunan menara masjid di negaranya,
kini telah memeluk Islam.Daniel Streich adalah seorang anggota Partai Rakyat
Swiss (SVP) di Swiss. Sebagai politisi yang berpengaruh, Streich memimpin
penggalangan dukungan untuk menolak pembangunan menara di masjid di Swiss.Dia
aktif dalam membangun sentimen anti-Muslim di seluruh Swiss. Kampanye yang
terus-menerus tersebut menyebabkan Streich diberi jabatan tingkat tinggi di
Angkatan Bersenjata Swiss. Streich adalah tokoh penting di Partai Rakyat
Swiss (SVP). Pentingnya sosok Streich di SVP terlihat dari pengaruhnya yang
luar biasa terhadap pembuatan kebijakan partai.Gerakannya terhadap penolakan
pembangunan menara masjid bertujuan mendapatkan perhatian dan kepentingan
politik. Ia bahkan mengisi satu jabatan penting di Angkatan Bersenjata Swiss
sebagai instruktur militer. Streich melakukan studi komprehensif terhadap
Islam, termasuk mempelajari Alquran, semata-mata untuk memfitnah dan menolak
Islam. Tapi ajaran Islam malah memiliki dampak yang mendalam pada dirinya.Dalam
perjalanan usahanya itu, Streich justru mulai menemukan pencerahan. Dia setuju
dengan isi Alquran dan mengakui bahwa Kitab Suci agama Islam itu benar Akhirnya
dia memutuskan berhenti dari kegiatan politik dan memeluk Islam. Setelah
mengundurkan diri dari panggung politik, Streich mengumumkan keislamannya secara
luas. Streich bahkan menyebut agenda SVP terhadap muslim sebagai perbuatan
setan.
Streich sekarang rajin membaca Alquran dan melakukan salat lima kali
sehari. Lebih jauh Streich mengatakan bahwa dia telah menemukan kebenaran hidup
dalam Islam, yang tidak pernah ia temui sebelumnya."Islam menawarkan saya
jawaban logis atas pertanyaan hidup yang penting, yang tidak pernah saya
temukan sebelumnya," kata Streich. Dia sekarang seorang muslim yang penuh
komitmen. Streich menghadiri masjid, membaca Alquran dan salat lima kali
sehari. Baru-baru ini larangan pembangunan menara masjid di Swiss
telah mendapat status hukum yang tetap.Sesuai hasil voting, 42,5 persen warga
Swiss mendukung pembangunan menara masjid dan 57,5 persen sisanya menolak.Yang
menarik, populasi Muslim di Swiss hanya 6 persen. Para analis mengklaim bahwa
larangan menara masjid dan agama Islam telah menarik orang-orang Swiss belajar
tentang Islam. Streich sekarang memfokuskan niatnya berpartisipasi dalam
pembangunan Partai Konservatif Demokrat baru di kanton Freiburg.Gerakan politik
baru Streich itu berbeda dengan sebelumnya. Dia ingin mempromosikan toleransi
beragama dan perdamaian, terlepas dari fakta bahwa larangan pembangunan menara
masjid telah memperoleh status hukum. Kini
sikapnya berbalik 180 derajat. Streich sangat menolak larangan pembangunan
menara masjid. Dia bahkan berharap bisa membangun masjid kelima di Swiss dan
yang paling indah di Eropa.
G. ISLAM DI ITALIA
Italia adalah
sebuah negara di Eropa selatan yang terdiri terutama atas semenanjung sempit
yang panjang, berbentuk kira-kira seperti sepatu boot. Semenanjung ini
membentang dari pegunungan tinggi Alpen di utara sampai pantai Laut Mediterania
di selatan. Italia menempati seluruh wilayah semenanjung, kecuali dua negara
kecil independen, San Marino dan Vatikan.Daerah yang sekarang menjadi negara
Italia telah memainkan peran sentral dalam sejarah peradaban Eropa. Selama
sekitar 400 tahun, Italia adalah jantung Kekaisaran Romawi kuno. Kekaisaran ini
runtuh di Barat di tahun 400-an Masehi. Kemudian semenanjung pecah menjadi
banyak negara-kota yang saling bersaing.Zaman Renaisans (Renaissance),
kelahiran kembali kebudayaan yang terjadi di Eropa, dimulai di Italia pada awal
1300-an. Selama era ini, yang berlangsung sampai sekitar tahun 1600-an, seni
dan sains lebih berkembang di kota-kota Italia utara daripada di tempat lain di
Eropa. Namun secara politis, Italia tetap menjadi wilayah yang terpecah-pecah
sampai tahun 1861. Pada saat itu, sebagian wilayah Italia masa kini bersatu di
bawah satu bendera. Sebelum kekaisaran Romawi kuno muncul, beberapa orang
dari berbagai tempat telah menghuni semenanjung Italia. Orang Etruria tinggal
di wilayah tengah barat. Mereka adalah kelompok yang paling maju secara budaya.
Berbagai masyarakat Italia tinggal di bagian lain dari semenanjung. Orang
Yunani menjajah Italia selatan dan Sisilia selama tahun 700-an dan 600-an
SM.Akhirnya, negara Romawi baru menyerap masyarakat ini. Orang-orang dari
daerah lain didatangkan sebagai budak di seluruh kekaisaran yang berkembang.
Setelah jatuhnya Romawi pada tahun 476, invasi dari utara membawa bangsa Jerman
ke semenanjung. Mereka terutama adalah orang Ostrogoth dan Lombard. Orang Arab
menginvasi Sisilia di tahun 700-an Masehi. Mereka diikuti oleh orang Normandia
dan Spanyol, yang juga menguasai wilayah selatan. Dalam sejarah, imigran dari
Afrika Utara dan Timur Tengah juga menambah keragaman etnis Italia. Bahasa
Italia adalah salah satu bahasa Romance. Bahasa-bahasa ini berasal dari bahasa
Latin, bahasa Romawi. Bahasa Italia dituturkan oleh hampir semua penduduk. Tapi
di banyak bagian Italia, orang-orang bangga melestarikan dialek daerah mereka
yang berbeda-beda. Italia telah menjadi republik sejak tahun 1946,
ketika monarki dihapuskan. Konstitusi ini mulai berlaku pada tahun 1948. Negara
ini dibagi menjadi dua puluh daerah politik, yang dibagi lagi menjadi
provinsi.Dewan legislatif Italia disebut parlemen (Parlamento), yang
terdiri atas dua rumah, Senat (Senato della Repubblica) dan Kamar Deputi
(Camera dei Deputati). Anggotanya semua dipilih untuk masa jabatan 5
tahun. Sekitar setengah lusin partai politik besar dan beberapa partai yang
lebih kecil memiliki perwakilan di parlemen. Setiap kali pemerintah gagal
memimpin mayoritas atau koalisi mayoritas, mereka harus mengundurkan diri dan
penggantinya harus dibentuk.Parlemen memilih presiden republik. Presiden
berfungsi sebagai kepala negara untuk masa jabatan 7 tahun. Mantan presiden
kemudian menjadi senator seumur hidup. Tapi kekuasaan eksekutif dipegang oleh
Dewan Menteri, atau kabinet. Institusi ini dipimpin oleh seorang perdana
menteri, yang dikenal sebagai presiden Dewan Menteri. Perdana menteri ditunjuk
oleh presiden dan disetujui oleh parlemen. Anggota Dewan diusulkan oleh perdana
menteri dan disetujui oleh presiden
1. Sejarah masuknya
islam
Sejarah masuknya Islam
di Italia bermula sekitar abad ke-9: ketika Sisilia dan beberapa wilayah di
Semenanjung Italia menjadi bagian kekuasaan Ummah Muslim antara tahun 828
(Penaklukan Muslim Sisilia) dan pada tahun 1300 (kehancuran benteng pertahanan
Islam terakhir di Lucera, Puglia), Islam hampir tidak ada lagi di Italia sejak zaman
penggabungan negara pada tahun 1861 hingga tahun 1970-an, saat gelombang
pertama imigran dari Afrika Utara mulai tiba. Bangsa tersebut, umumnya berasal
dari bangsa Berber dan Arab, yang kebanyakan datang dari Maroko. Sebagian juga
datang dari Albania, dan beberapa tahun kemudian, mereka juga diikuti oleh
orang-orang Mesir, Tunisia, Senegal, Somalia, Pakistan dan lain-lain.
Sejak awal abad ke-7
dan ke-8, sebagian bangsa Lombard, salah satu dari bangsa Jerman yang menguasai
sebagian Italia, memilih meninggalkan kepercayaan Arianisme dan memeluk Islam
di samping Katolik, sedangkan al-Ankubarti umumnya berjuang sebagai tentara
sewaan dalam pasukan Arab di pantai Mediterrania Afrika, khususnya
Ifriqiyah-Tunisia, dan juga Saqaliba oleh masyarakat Muslim Arab. Di Palermo
Tengah, sebuah distrik diberi nama Saqaliba. Orang Sisilia-Saqaliba terkenal
dari abad ke-10 adalah Gawhar Al-Siqilli, seorang pemimpin militer
Fatimiyyahdan yang mendirikan Cairo. Orang Sisilia-Saqaliba lain, adalah dari
bangsa Slavia Sabir al-Fata, yang menaklukkan Taranto dan Otranto pada tahun
927.
Serangan Arab pertama
terhadap Sisilia-Bizantium pada tahun 652, 667, dan 720 mengalami kegagalan
Syracuse dapat ditaklukkan untuk pertama kalinya untuk sementara waktu pada
tahun 708, namun sebuah invasi yang direncanakan pada tahun 740 gagal
dilaksanakan karena pemberontakan Berber dari Maghreb yang berlangsung hingga
tahun 771 dan perang sipil di Ifriqiyah berlangsung hingga tahun 799. Sardinia
bagaimanapun berhasil dikuasai Islam dalam beberapa tahapan pendudukan yang
berlangsung pada
tahun 711, 720, dan 760 secara berturut-turut. Pulau Italia Pantelleria
dapat ditaklukkan oleh bangsa Arab pada tahun 700.
Awal Masuk Islam
Sisilia menjadi batu
loncatan untuk pergerakan islam menuju Italia. Setelah Sisilia jatuh ke
tangan Islam, kota-kota terdekat juga ikut ditaklukan. Calarbia yang ketika itu
diserang oleh pasukan Ibrahim II. Kemudian Palermo jatuh, terjadi konflik antar
Lombardo di Italia Selatan dan para jendral Aghlabiyah ikut campur terhadap
konflik tersebut. Pasukan Islam semakin bersemangat untuk menyerang daerah
romawi timur ini. Kota Bari yang selanjutnya dikalahkan kemudian pasukan Islam
menuju gerbang Venesia.
Untuk mengakhiri pemberontakan pasukannya, hakim Aghlabiyyah dari Ifriqiyah
mengirimkan para perjuang Arab, Berber, dan Andalusia untuk menaklukkan Sisilia
pada tahun 827, 830, dan 875, dengan dipimpin oleh Asad bin al-Furat. Pada
tahun 902, hakim Ifriqiyah menjadikan dirinya sendiri untuk memimpin pasukan
perang untuk bertempur di pulau tersebut. Hakim dari Sisilia, yang memberontak
melawan Konstantinopel, dijuluki oleh kaum Muslim (disebut Saraken oleh orang
Eropa) sebagai penolong. Pada tahun 831 Palermo jatuh ke tangan mereka,
kemudian pada tahun 843 diikuti Messina, pada tahun 878 Syracuse, pada tahun
902 Taormina, pada tahun 918 Reggio Calabria di daratan utama, dan pada tahun
964 Rometta, dan yang benteng Bizantium terakhir yang tersisa di Sisilia.
Keberhasilan pertanian
Sisilia di bawah kekuasaan Arab menjadikan pertanian tersebut terkenal di
bidang ekspor. Seni dan kerajinan tangan menjadi berkembang pesat di kota itu.
Palermo, ibu kota Arab di pulau itu, memiliki 300.000 penduduk saat itu, lebih
banyak dari hasil penggabungan seluruh kota di Jerman. Pada awal abad ke-11,
umat Muslim menjadi setengah populasi Sisilia, dengan bangsa Arab mendominasi
utara pulau di sekitar Palermo dan bangsa Berber di area sekitar Agrigento di
wilayah selatan.
Dari Sisilia, bangsa
Muslim mulai pindah ke daratan utama dan menguasai Calabria. Pada tahun 835 dan
kemudian tahun 837, Adipati Naples meminta bangsa muslim untuk membantu
berjuang melawan Adipati Benevento. Pada tahun 840, kota Taranto dan Bari jatuh
ke tangan bangsa Muslim, dan pada tahun 841, Brindisi juga mengalami kejatuhan.
Capua dapat ditaklukkan, Benevento, yang saat itu di bawah kekuasaan bangsa Frank,
dapat dikuasai pada tahun 840-847 dan tahun 851-52. Serangan bangsa Arab
terhadap Kota Roma pada tahun 843, 846 dan 849 berhasil digagalkan.
Pada tahun 847, Kota Taranto, Bari, dan Brindisi menyatakan menjadi emirat
independen dari Aghlabiyyah. Selama beberapa dekade, bangsa Muslim memerintah
Mediterrania dan
menyerang kota-kota pesisir Italia. Pada tahun 868-870, Kota Ragusa di
Sisilia masih dalam kekuasaan bangsa Arab.
Hanya setelah kejatuhan
Malta tahun 870, Kristen dunia barat berhasil dalam memperbaiki angkatan perang
melawan Muslim. Kaisar Franko-Romawi Louis II menaklukkan Brindisi dan menumpas
bangsa Arab di Bari tahun 871, namun kemudian jatuh tertawan Aghlabids. Sebagai
gantinya, Byzantium menaklukkan Taranto tahun 880. Sejumlah kecil benteng Arab
di selatan bertahan hingga tahun 885, contohnya Santa Severina Crotone di
Calabria. Tahun 882, bangsa Muslim dijumpai di mulut Sungai Garigliano antara
Naples dan Roma basis baru jauh di utara, yang bersatu dengan Gaeta, dan
menyerbu Campania seperti Sabinia di Lazio. Seratus tahun kemudian, Byzantium
disebut bangsa Arab Sicilia sebagai pendukung melawan kempanye Kaisar Jerman
Otto II. Mereka mengalahkan Otto di Taranto tahun 982 dalam pertempuran di
Crotone dan dalam 200 tahun berikutnya sebagian besar digantikan dalam mencegah
penggantinya sejak memasuki Italia selatan. Tahun 1002, Bari
dikuasai lagi oleh bangsa Arab, namun kemudian dikuasai lagi oleh Byzantium.
Melus (Melo), Emir Bari 1009-1019, melawan Byzantium dan dijuluki oleh orang
Normandia sebagai penyelamat. Melus, berasal dari Lombard-Arabi, digambarkan
sebagai Ismail dalam sulaman emas "Sternenmantel", yang diberikan
kaisar Jerman Henry II.
Setelah Aghlabids dikalahkan di Ifriqiya, Sisilia jatuh pada abad ke-10
kepada pengganti Bani Fatimiyah mereka, namun mengklaim kemerdekaan setelah
pertempuran antara Islam Sunni dan Islam Syi'ah dibawah Kalbids. Setelah mereka
menguasai kekaisaran Visigoth di Spanyol, bangsa Arab dan Barbar 729-765 dari
Septimania dan Narbonne melakukan pengepungan di Italia utara, dan tahun 793
menyerbu lagi Perancis selatan (Nice 813, 859 dan 880). Tahun 888 Muslim Andalusia mengubah
pasukan baru di Fraxinet dekat Frejus di Provinsi Perancis, dari mana mereka
mengawali pengepungan sepanjang pesisir dan di dalam Perancis Tahun 915, setelah
Pertempuran Garigliano, bangsa Muslim kehilangan pasukan mereka di selatan
Lazio. Tahun 926 Raja Hugh dari Italia memerintah bangsa Arab untuk bertempur
mempertahankan Italia utara yang direbut miliknya. Tahun 934 dan 935 Genua dan
La Spezia diserang, diikuti oleh Nice pada tahun 942. Di Piedmont, bangsa
Muslim menempuh sejauh Asti dan Novi, yang bergerak ke utara sepanjang lembah
Rhône dan bagian barat Alps.
Setelah kekalahan
Pasukan Burgundy, Tahun 942-964 mereka menguasai Savoy dan menduduki sebagian
Switzerland (952-960). Kota Swiss seperti Saratz tetap menggunakan lambang
keberadaan Arab di wilayah itu. Untuk melawan bangsa Arab, Kaisar Berengar I,
sainggan Hugh, memerintah bangsa Hungaria, di mana dalam pergerakannya, mereka
menghancurkan utara Italia. Di bawah tekanan Raja Jerman, Fraxinet harus
menyerah pada tahun 972, namun tiga puluh tahun kemudian, pada tahun 1002,
Genoa diserbu, dan pada tahun 1004 Pisa.
Pisa dan Genoa
bergabung untuk mengakhiri aturan Muslim hingga Corsica (Islam
810/850-930/1020) dan Sardinia. Sejak 1015 Sardinia dilindungi oleh armada Emir
Andalusia Dénia di Spanyol, yang dikalahkan oleh persatuan bangsa Italia tahun
1016 dan kemudian setelah invasinya tahun 1022. Hanya pada tahun 1027 bangsa
Italia berhasil dalam mengalahkan Muslim Sardinia; pergolakan Muslim terakhir
berakhir tahun 1050.
Sisilia di Bawah Normandia
Budaya dan perekonomian
di Sisilia yang berawal di bawah Kalbid terhambat oleh pertempuran dalam, yang
diikuti dengan intervensi, tahun 1027, oleh Zirid Tunisia, dan oleh Pisa
(1030-1035) dan Byzantium. Sisilia Timur (Messina, Syracuse dan Taormina)
dikuasai oleh Byzantium tahun 1038-1042. Tahun 1059 kemudian bangsa Normandia
dari Italia selatan, dipimpin oleh Roger I, bergabung dalam pertempuran. Bangsa
Normandia menduduki Reggio pada tahun 1060 (tahun 1027 merebut dari Arab oleh
Byzantium). Tahun 1061 Messina jatuh ke tangan Normandia sebuah invasi oleh
Hammadid Algeria untuk memelihara peraturan Islam yang terhambat pada tahun
1063 oleh armada Genoa dan Pisa. Kekalahan Palermo tahun 1072 dan Syracuse
tahun 1088 tidak dapat dicegah. Noto dan pertahanan Muslim terakhir di Sisilia
jatuh pada tahun 1091. Tahun 1090-91 bangsa Normandia juga menduduki Malta
Pantelleria jatuh pada tahun 1123.
Keadaan Kaum Muslim Pada Masa Pemerintahan Raja Roger I dan II
Raja Roger I memberi perhatian dan penjagaan terhadap kaum muslim. Bahkan
Roger I ini membuat mata uang yang mengandung beberapa simbol Islam. Ketika
Roger II juga tidak ada bedanya. Hal yang menarik darinya adalah dia berpakaian
layaknya seorang muslim, dan para pengkritiknya menyebutnya “Raja
Setenga-matang”
Jubahnya dihiasi karakter-karakter Arab.
Dimasa kekuasaannya,
dia membuat kapel yang dibangun di ibu kota Negara memiliki atap yang ditutupi
lukisan-lukisan bergaya Fatimiyah dan kaligrafi-kaligarfi bergaya Kufi. ‘Sejumlah
benda-benda seni terbuat yang terbuat dari gading, termasuk kotak hiasan dan
krosir yang saat ini bisa dilihat di Museo Cristiao di Vatikan dan Musium
lainnya, merupakan hasil tangan-tangan kreatif perajin Sisilia-Arab-Kristen
pada periode ini’(Hitti,2010:775-776).
Roger II yang menjadi
tuan rumah di wilayahnya, bersama yang lain, geografer terkenal Muhammad
al-Idrisi dan penyair Muhammad bin Zafar. Saat pertama, umat Muslim
bertoleransi dengan bangsa Normandia, namun kemudian tekanan dari Paus menjadikan
diskriminasi terhadap mereka meningkat banyak masjid dihancurkan atau dijadikan
gereja. Normandia Sisilia pertama tidak ambil bagian dalam Perang Salib, namun
mereka segera melakukan sejumlah invasi dan pemberontakan di Ifriqiya, sebelum
mereka dikalahkan di sana setelah tahun 1157 oleh Almohad.
Keadaan Kaum Muslim Pada Masa Pemerintahan Raja William II
Raja William II mempelajari bahasa Arab dan memilih para penasihat dari
para muslim. Pada masanya ini beberapa wanita Kristen yang mengenakan pakain muslim.
William II, memahami bahasa Arab dan bahasa Latin dengan baik. Ia menerjemahkan
ke dalam bahasa latin buku optice dari bahasa Arab karya ilmuwan-filosof Yunani
Ptolemius. Edisi buku asli buku itu yang berbahasa Yunani sudah hilang. Ia juga
membantu menerjemahkan kedalam bahasa Yunani kisah fable berbahasa Arab Kalilah
wah Dimnah. William tiak hanya menyokong proyek-proyek penerjemahan dari bahasa
Arab, ia juga mendorong para penerjemah utnuk menerjemahkan langsung dari
bahasa Yunani’ (Hitti,2010:781).
Kehidupan tenang bersama di Sisilia akhirnya berakhir dengan kematian Raja
William II tahun 1189. Orang Muslim terpilih bermigrasi saat itu. Pengetahuan
medis mereka dipertahankan di Schola Medica Salernitana; simbiosis
Arabi-Byzantium-Normandia dalam seni dan arsitektur diabadikan sebagai Gaya
Arsitektur Roma Sisilia. Pelarian Muslim yang tersisa, menjadi contoh
Caltagirone di Sisilia, atau bersembunyi dalam gunung dan lanjutan penentangan
terhadap Dinasti Hohenstaufen, yang mengatur pulau dari tahun 1194. Dalam tanah
kebanggaan pulau, Muslim dilafalkan oleh Ibnu Abbad, Emir Sisilia terakhir.
Keadaan Kaum Muslim Pada Masa Pemerintahan Raja Frederick II
Untuk mengakhiri
pergolakan ini, kaisar Frederick II, pengikut Perang Salib, manghasut kebijakan
"pembersihan" etnis dan agama, berkaitan dengan tekanan Papal namun
juga dalam perintah untuk menjadikan kemampuan pasukan loyal yang tidak dapat
terpengaruh oleh saingan Kristen (baron lokal dan raja asing, seperti Paus).
Tahun 1224-1239 dia mendeportasi 20.000-30.000 Muslim dari Sisilia menuju
koloni di bawah kendali militer di Lucera di Apulia, kira-kira 20 kilometer
barat laut Foggia dan 150 kilometer barat laut Bari. Dia menjadikan koloni
otonomi dan mendukung mereka, dengan demikian membantu kebudayaan Muslim di
Italia untuk terakhir kalinya. Tahun 1249 dia menolak Muslim dari Malta.
Frederick memiliki pasukan pengaman Muslim, berbahasa Arab dan mengenakan
Mantel Penobatan yang dibuat oleh penjahit Arab, menyebabkan paus membuangnya
sebagai "Sultan Lucera".
Pada masa kekuasaan
Raja Frederick II, beliau membuat sekolah syair Arab yang juga mengajarakan
bahasa Arab. Di sekolah tersebut ditugasakan beberapa orang ulama muslim
untuk mengajar. Mereka juga terdiri dari pakar geografi, astronomi, dan Sastra Arab.
Raja Fredrik II (1194-1250 M) seorang pewaris kerajaan Sisilia juga amat
terpengaruh dengan budayan Arab. Karena perilakunya ini maka gereja
mengeluarkan keputusan untuk mengasingkannya selama dua kali dalam
kehidupannya. Raja ini berhasil memajukan sekolah Salono. Berikutnya ia juga
mendirikan universitas Napoli yang dalam waktu cepat segera berubah menjadi
universitas untuk mentransfer ilmu-ilmu Arab dan Islam ke Eropa (Khadhar,2005:
53). Jadi pada masa Fredrik banyak sekali menerjemahkan buku-buku penting
seperti lebih dari 300 buku dalam bidang kedokteran.
Pada masa itu juga berbagai karya dan produk berharga yang menunjukkan
aktivitas rasio yang menakjubkan.Dalam kebiasaan pribadi dan kehidupan
resminya, Frederik, yang memiliki seorang Harem, menampakkan ciri-ciri
ketimuran. Di dalam istananya terdapat beberapa filosof dari Suriah dan
Baghdad, yang berjanggut panjang dan jubah menjuntai, gadis-gadis penari dari
timur, serta beberapa yahudi dari timur dan barat. Kesenangannya pada dunia
Islam ia pelihara dengan menjalin hubungan-hubungan politik dan dagang,
khususnya dengan sultan-sultan dari dinasti Ayyubiyah di Mesir.
Saat kematian Frederick, menurut dugaan 60.000 Muslim tinggal di Lucera.
Setelah kejatuhan Hohenstaufen dalam Pertempuran Benevento (1266), Muslim
bertempur berdampingan dengan Staufer Sisilia, dan pengikut Perang Salib yang
kalah pada tahun 1291. Lucera akhirnya dapat dikalahkan tahun 1300 karena
hasutan Paus oleh Raja Charles II dari Naples.
Populasi Muslim, yang berjumlah kira-kira 100.000, dibunuh dan diperbudak.
Apulia termasuk dalam Kerajaan Naples dan berdiri di bawah peraturan Spanyol sejak pertengahan abad
ke-15. Orang Spanyol telah memulai serangan terakhir dalam pendudukan Granada
tahun 1481. Tumpuan Islam terakhir di Spanyol menyebabkan keputusasaan untuk
dapat membantu semua negara Islam Mediterania.
Kekaisaran Ottoman,
pada tahun 1453 di bawah Sultan Mehmed II telah menduduki Konstantinopel dan
Galata, tahun 1475 tumpuan terakhir Genuas diLaut Hitam dan tahun 1479 Koloni Venetian
Euboea di Yunani, tahun 1480 menyelesaikan serangan pengalih keraguan di
teritorial Spanyol di Italia selatan, setelah tahun 1479 pasukan Turki telah memasuki Friuli
di Italia utara (dan kemudian 1499-1503). Kota pelabuhan Apulia dari Otranto,
berlokasi sekitar 100 kilometer tenggara Brindisi, dikuasai dan diubah untuk
digunakan sebagai kepala jembatan bangsa Turks, namun diserahkan lagi tahun
1481, ketika Mehmed meninggal dan Konstantinopel menyaksikan peperangan untuk
takhta.
Cem, orang yang mendapat takhta Ottoman, dikalahkan di samping dukungan
paus dia melarikan diri dengan keluarganya Kerajaan Naples, di mana keturunan
laki-lakinya dianugerahkan dengan sebutan Principe de Sayd oleh Paus tahun
1492. Mereka tinggal di Naples hingga abad ke-17 dan di Sisilia hingga 1668
sebelum merelokasi ke Malta.
Hal ini menjadi perdebatan jika Otranto bermaksud untuk menjadikan pasukan
dalam pertempuran berikutnya. Sultan Ottoman tidak pernah menyerahkan ambisi
mereka untuk mengakhiri Kristen di Roma dan menerapkan kedaulatan Islam.
Setelah pendudukan
Ragusa (Dubrovnik) dan Hungaria tahun 1526 dan kekalahan pasukan Turki di
Vienna tahun 1529, pasukan Turki menyerang kembali Italia selatan. Tahun
1512/1526 Ottoman menduduki Reggio dan tahun 1537 bagian Calabria dan pada
tahun 1538 mengalahkan Pasukan Venesia. Tahun 1539 Nice dikepung oleh bangsa
Barbaria (Pengepungan Nice), namun percobaan penguasaan Turki di Sisilia gagal,
seperti percobaan pendudukan Pantelleria tahun 1553 dan pengepungan Malta tahun
1565.
Kembalinya Umat Muslim Ke Italia
Invasi Islam pun
dilakukan kembali ke negara itu, namun bukan lewat peperangan. Tetapi lewat
para pekerja, pedagang dan pelajar yang membawa Syiar Islam. Sebagian besar
dari mereka adalah imigran dari Afrika utara, Albania, Bosnia,
Turki, Arab dan dari negara Islam lainnya. Kebanyakan mereka tinggal di pulau
Sisilia, Roma, Milan, Turin dan kota-kota besar lainnya. Bahkan Gelombang
imigran muslim pun terus bertambah dan mereka berbaur dengan masyarakat
setempat.
Masjid dan Musholla
bertumbuhan, organisasi Islam bermunculan dengan sekolah Islam dan toko makanan
halal mulai banyak berdiri. Jumlah Masjid bertambah dari 16 menjadi 400 buah
lebih hanya dalam jangka waktu 16 tahun. Syiar Islam pun menyebar dengan pesat.
Bahkan berdiri masjid yang megah, Masjid Agung Roma, atau yang biasa disebut
“Grande Moschea Masjid”.
Masjid ini menjadi simbol toleransi keberagamaan di Italia. Letaknya di
Basilica, Santo Paulus Roma, persisi bersebelahan dengan Vatikan dan Sinagog
Yahudi. Berdiri di atas lahan seluas 30 ribu meter persegi, masjid yang menjadi
kebanggaan umat Islam Italia bahkan dunia ini mampu menampung sekitar 40.000
jama’ah. Lebih mengangumkan lagi, masjid ini merupakan masjid terbesar di
daratan Eropa. Keberadaan masjid di tengah kota Roma itu tak terlepas dari jasa
almarhum Raja Faisal bin Abdul Aziz Al-Saud, pemimpin Arab Saudi, yang meminta
kepada Presiden Giovanni Leone, yang menjabat presiden Republik Italia ke-6
sejak tahun 1971-1978, untuk membangun masjid bagi umat Islam Roma.
Masjid Agung Roma disebut sebagai masjid terindah di Eropa. Dari kawasan
Lembah Tiber, masjid itu tampak menjulang tinggi menyaingi Montenne Mountain,
sebuah bukit yang sangat subur di utara kota Roma. Arsitek terkenal Italia,
Paolo Portoghesi, dipercaya mendesain masjid ini setelah menyisihkan 40 arsitek
lainnya, bersama arsitek Avio Mattiozzi pada tahun 1975. Portoghesi juga dosen
sejarah arsitek di Universitas Roma.
Hanya dalam beberapa tahun saja jumlah pemeluk Islam di Italia meningkat
sampai dua kali lipat. Sangat mengejutkan karena ternyata Islam dapat tumbuh
dengan sangat pesat di negara yang sangat Katolik ini. Dan sekarang Islam
adalah agama terbesar kedua di Italia
Muslim Arab di Italia
Serangan
Arab pertama terhadap Sisilia-Bizantium pada tahun 652, 667, dan 720
mengalami kegagalan; Syrucuse dapat ditaklukkan untuk pertama kalinya
untuk sementara waktu pada tahun 708, namun sebuah invasi yang direncanakan
pada tahun 740 gagal dilaksanakan karena
pemberontakan Berber dari Maghreb yang berlangsung hingga
tahun 771 dan perang sipil di Ifriqiyah berlangsung hingga tahun 799. Sardinia
bagaimanapun berhasil dikuasai Islam dalam beberapa tahapan pendudukan yang
berlangsung pada tahun 711, 720, dan 760 secara berturut-turut. Pulau
Italia Pantelleria dapat ditaklukkan oleh bangsa Arab pada tahun 700.
Muslim di
Sisilia
Untuk mengakhiri
pemberontakan pasukannya, hakim Aghlabiyah dari Ifriqiyah mengirimkan para
perjuang Arab, Berber, dan Andalusia untuk menaklukkan Sisilia pada tahun 827,
830, dan 875, dengan dipimpin oleh Asad bin al-furat. Pada tahun 902,
hakim Ifriqiyah menjadikan dirinya sendiri untuk memimpin pasukan perang untuk
bertempur di pulau tersebut. Hakim dari Sisilia,
yang memberontak melawan Kostantinopel, dijuluki oleh kaum Muslim
(disebut Saraken oleh orang Eropa) sebagai penolong. Pada tahun 831
Palermo jatuh ke tangan mereka, kemudian pada tahun 843
diikuti Messina, pada tahun 878 Syracuse, pada tahun 902 Taormina,
pada tahun 918 di daratan utama Reggio Calabria, dan pada tahun
964 Rometta, dan yang benteng Bizantium terakhir yang tersisa di
Sisilia.
Keberhasilan pertanian Sisilia di bawah kekuasaan Arab menjadikan pertanian
tersebut terkenal di bidang ekspor. Seni dan kerajinan tangan menjadi
berkembang pesat di kota itu. Palermo, ibu kota Arab di pulau itu, memiliki
300.000 penduduk saat itu, lebih banyak dari hasil penggabungan seluruh kota di
Jerman. Pada awal abad ke-11, umat Muslim menjadi setengah populasi Sisilia,
dengan bangsa Arab mendominasi utara pulau di sekitar Palermo dan bangsa Berber
di area sekitar Agrigento di wilayah selatan.
2. Muslim masa kini di italia
Menurut statistik resmi Italia
terakhir, Muslim mencapai sekitar 34% dari 2.400.000 penduduk asing yang
tinggal di Italia pada 1 Januari 2005.
820.000
penduduk asing tersebut merupakan sejumlah Muslim yang secara resmi bertempat
tinggal di Italia, 100.000-150.000 lainnya seharusnya ditambahkan, sebagai
keberadaan Muslim, menurut perkiraan tahunan yang disetujui secara luas
asosiasi Italia Caritas, sekitar 40% imigran resmi Italia.
Di samping imigran legal menunjukkan
minoritas keberadaan Muslim di Italia, isu Islam di Italia saat ini berhubungan
dengan beberapa partai politik (khususnya 'Luga Utara' atau 'Lega Lombarda')
dengan imigrasi, dan imigrasi ilegal yang lebih spesifik. Imigrasi
telah menjadi isu politik yang terbuka, ketika, khususnya di musim panas,
laporan muatan kapal imigran ilegal atau program berita dominasi clandestini.
Kepolisian tidak memiliki keberhasilan besar dalam meninterupsi banyaknya
ribuan clandestini yang menepi di pantai Italia, terutama karena
panjangnya garis pantai Italia semata: total sekitar 8.000 km . Namun,
banyak clandestini yang berlabuh di Italia hanya
menggunakan Italia sebagai jembatan menuju negara UE lain, karena fakta bahwa
Italia tidak memiliki banyaknya peluang ekonomi untuk mereka
seperti Jerman atau Perancis, dan kurang lebih iklim yang tidak
bersahabat untuk keberadaan mereka, juga dengan ketaatan beragama umat Katolik
Italia.
Jumlah Muslim asing yang telah berkedudukan warganegara Italia diperkirakan
antara 30.000 hingga 50.000, jika Muslim Italia (dari marga Italia yang
sebelumnya termasuk penganut Katolik atau tidak memiliki agama lalu masuk
Islam) diperkirakan kurang dari 10.000.
Karena
itu, pada tahun 2005 jumlah Muslim yang tinggal di Italia diperkirakan menjadi
antara 960.000 hingga 1.030.000, dengan perkiraan rata-rata mendekati angka
jutaan di mana media Italia sudah mulai mengadopsi yang merujuk pada populasi
Muslim di Italia.
Keberadaan Muslim saat ini 1.4%
dari populasi Italia, persentase rendah dari negara UE besar lain, dan masih
turun dari yang tercatat di Italia antara pertengahan abad ke-9 dan akhir abad
ke-13, sebelum perpindahan pasukan Muslim terakhir di Puglia tahun 1300.
Saat zaman Pertengahan, populasi
Muslim bertotal hampir berpusat di Insular (Sisilia, Sardinia) dan (Calabria,
Puglia) Italia Selatan, saat ini lebih rata penyebarannya, yang hampir 55%
Muslim mendiami Utara Italy, 25% di Pusat, dan hanya 20% di Selatan.
Harus
dikatakan bahwa di samping 'Invasi Muslim' tiruan, Muslim membentuk proporsi
rendah imigran kemudian pada tahun selanjutnya, ketika laporan statistik
terakhir Menteri Italia Interior dan Caritas menunjukkan bahwa bagian Muslim
antar imigran baru merosot dari lebih 50% awalnya pada tahun 1990-an (umumnya
Albanian dan Moroccan) menjadi kurang dari 25% di dekade selanjutnya, dengan
Negara non-Muslim seperti Rumania, Moldavia, dan Ukraina yang mempelopori
"gelombang" imigrasi terakhir.
Ukuran kecil relatif komunitas
Muslim lokal berarti bahwa Islam telah membuat dampak penting pada kehidupan
publik, namun terdapat tanda bahwa perubahan. Titik saat ini pergolakan antara
orang Italia asli dan populasi imigran Muslim meliputi keberadaan salib di
rusang kelas sekolah dan kamar rumah sakit Italia. Adel Smith talah
menarik media pertimbangan dengan menuntut bahwa salib di tempat publik (sekolah,
rumah sakit, dan kantor pemerintah) dipindahkan. Negara Italia, dengan
jumlah kalimat 556, 13 februari2006 , mengkonfirmasi pajangan salib
dalam dukungan pemerintah ditempatkan.
Jika non-Kristen mungkin tidak
melihat ini sebagai alasan untuk menjadikan salib wajib dalam institusi negara,
banyak Muslim juga telah menyatakan oposisi mereka untuk memindahkan salib
karena mereka tidak menemukan mereka mengganggu. Mereka mengutip fakta bahwa
banyak negara dengan Muslim mayoritas, hal ini umum dijumpai anak panah dalam
ruang hotel yang menandakan arah Mekah, dan bahwa ini tidak dibuat bahan
perdebatan oleh non-Muslim.
E. DUNIA
ISLAM PADA MASA MODERN DI NEGARA MAJU
Benturan-benturan antara islam dengan kekuatan eropa
menyadarkan umat islam bahwa jauh tertinggal dengan eropa dan yang merasakan
pertama persoalan ini adalah kerajaan turki usmni yang langsung menghadapi
kekuatan eropa yang pertma kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan
perjuangan-perjuangan belajar dari eropa.
Guna pemulihan kembali
kekuatan islam, maka mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi
yang menjadi penyebab mundurnya islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu
pengetahuan dari barat. Gerakan pembaharuan tersebut antara lain:
a.
Geraka wahabiyah yang diprakarsai oleh muhammad ibn abdul wahab( 1703-1787 M)
di arabia, syah waliyullah (1703-1762) M di india dan gerakan sanusiyah di
afrika utara yang dikomandoi oleh said muhammad sanusi dari Al jazair.
b.
Gerakan penerjemahan karya-karya barat kedalam bahasa islam dan pengiriman para
pelajar muslim untuk belajar ke eropa.
Dalam gerakan pembaharuan sangat lekat dengan politik.
Ide politik yang pertama muncul yaitu pan islamisme atau persatuan islam
sedunia yang digencarka oleh gerakan wahabiyah dan sanusiyah, setelah itu
diteruskan dengan lebih gencar oleh tokoh pemikir islam yang bernama jamaludin
Al afgani ( 1839-1879).
Menurut jamaludin, untuk pertahanan islam, harus
meninggalkan perselisihan dan berjuang di bawah panji bersama dan juga berusaha
membangkitkan semangat lokal dan nasional negeri-negeri islam. dengan ide yang
demikian , ia dikenal atau mendapat julukan bapak nasionalisme dalam islam.
Gagasan atau ide pan islamisme yang digelorakan oleh
jamaludin disambut oleh raja turki usmani yang bernama Abd.Hamid II (
1876-1909) dan juga mendapat sambutan yang baik di negeri-negeri islam akan tetapi setelah turki usmani kalah
dalam perang dunia pertama dan kekhalifahan dihapuskan oleh musthofa kemal
seorang tokoh yang gagasan nasionalisme, rasa kesetian kepada negara
kebangsaan.
Di wilayah mesir,syiriah, libanon, hijaz, afrika utara,
bahrein dan kuwait, nasionalismenya bangkit dan nasionalisme tersebut terbentuk
a tas dasar kesamaan bahasa. Dalam penyatuan penyatuan negara arab dibentuk
suatu liga yang bernama liga arab yang didirikan pada tanggal 12 maret 1945.
Di india terbentuk gerakan nasionalisme yang diwakili
oleh partai kongres nasional india dan juga dibentuk komunalisme yang digagas
oleh komunalisme islam yang disuarakan oleh liga muslimin yang merupakan
saingan bagi partai kongres nasional. Di
india terdapat pembaharuan yang bernama sayyid ahmad khan ( 1718-1898) iqbal (
1876-1938 ) dan muhammad ali jinnah 9 1876-1948 ).
Di indonesia, terdapat pembaharuan atau partai politik
besar yang menentang
penjajahan diantaranya.
a.sarekat islam(S I) di pimpin oleh HOS Tjokroaminoto
berdiri pada tahun 1912 dan merupakan kelanjutan dari sarekat dagang islam yang
didirikan oleh H. Samanhudi tahun 1931.
b.partai nasional indonesia ( PNI) didirikan oleh sukarno
1927
c.pendidikan muslimin indonesia ( PNI-baru) didirikan
oleh muhammad hatta pada tahun 1931
d.persatuan muslimin indonesia (PERMI0 menjadi partai
polotik tahun 1932 yang dipelopori oleh mukhtar lufhi.
Munculnya gagasan nasionalisme yang di diiringi oleh
berdirinya partai-partai politik tersebut merupakan asset utama umat islam
dalam perjuangna untuk mewujudkan negara merdeka yang bebas dari pengaruh
politik barat. Sebagai gambaran dengan nasionalisme dan perjuangan politik yang
penduduknya mayoritas muslim adalah indonesia, indonesia ,erupakan negara yang
mayoritas muslim yang pertama kali berhasil memproklamirkan kemerdekaan yaitu
tanggal 17 agustus 1945. Negara kedua yang terbebas dari penjajahan yaitu
pakistan. Merdeka tanggal 15 agustus 1947 dengan presiden pertamanya ali
jinnah.
Di wilayah timur tengah, mesir resmi merdeka pada tahun
1992 dan benar-benar merdeka pada tanggal 23 juli 1952 dengan pemimpin
pemerintahan yang bernama jamal abd naser, irak merdeka tahun 1932, tetapi
rakyatnya merasa merdeka baru tahun 1958 dan negeri lain seperti jordania,
syiria dan libanon merdeka pada tahun 1946.
Di afrika, lybia merdeka pada tahun 1962 ,sudan, maroko,
merdeka tahun 1956 M, aljazair tahun 1962. Negara lain yang merdekanya hampir
bersamaan seperti negara yaman utara, yaman selatan, dan emirat arab.
Di asia tenggara, malesya. Singapura merdeka tahun 1957
dan brunai darusalam merdek pada tahun 1984, selain itu, negara islam yang
dahulunya bersatu dalam uni soviet seperti turkmenia, uzbekistan, kirghistan,
khazakhtan tajikistan dan azerbaijan dan bosnia baru merdeka pada tahun 1992.
1.
Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Menjelang pada awal-awal masa pembaharuan yaitu sebelum
dan sesudah tahun 1800 M, umat islam di berbagai negara telah banyak menyimpang
dari ajaran islam yang bersumber kepada al-alqur’an dan hadits. Penyimpangan
itu terdapat dalam hal:
a.Ajaran islam tentang ketauhitan telah
becampur dengan ke musyirikan. Hal ini di tandai dengan banyaknya umat isalam
menyembah selain kepada allah swt juga
memuja kepada makanan atau tempat yang dianggap keramat dan bahkan memintah
tolong dalam urusan gaib kpada dukun yang dianggap sakti.
b.adanya kelompok umat islam yang hidup
di dunia ini hanya mementingkan urusan dunia saja tanpa mengindahkan kepntingan
akhirat. Mereka beranggapan bahwa apa yang mereka dapatka di dunia ini dapat
mengekalkan kehidupan mereka. Selain dari pada itu, banyak umat islam yang
menganut paham fatalisme yaitu paham yang mengharuskan berserah diri kepada
nasip dan tidak perluh beriktiar karena hidup manusia dikuasai dan ditentuka
oleh nasib.
Karena adanya
penyimpangan-penyimpangan pada ajaran islam mendorong lahirnya tokoh pembaharu
yang berusaha menyadarkan umat islam
3
agar kembali kepada ajaran yang bersumber kepada ajaran al-qur’an dan
hadits. Tokoh pembaharu itu adalah:
1.
Muhammad bin abdul wahab yaitu ulama besar yang produktif yang lahir di nejed
arab saudi salah satu kitabnya yaitu kitab tauhid, sebuah kitab yang berisi
tentang mengesahkan allah swt dengan membasmi praktek-praktek tahayul, bid’ah
khurafat yang ada pada umat islam dan mengajak untuk kembali ke ajaran tauhid
yanag sebenarnya. Gerakan pembaharuan abdul wahab tersebut di jenal dengan
gerakan wahabiyah.
2.
Rif’ah badawi rafi’ at tahtawi yang lahir di tahta merupakan pembaharu islam
yang pemikiranya yaitu mnyeruhkan kepada umat islam agar menyimbangkan antar
dunia dan akhirat.
3.
Jamaludin alafgani yang lahir di asadabad dengan pemikiran pembaharunya adalah
supaya umat islam kembali pada ajaran islam yanga murni.kepemimpinan otokrasi
supaya di ubah mewujudkan kemajuan masyarakat islam yang dinamis agar kaum
bekerja sama dengan kaum pria dan grakan pan islamisme yaitu penyatuan seluruh
umat islam.
4.
Muhammad abdu yaitu pembaharu islam islam di mesir penerus dari gerakan wahabi
dan pan islamisme. Beliau bersama muridnya yang bernama mahammad rasyid rida
menerbitkan jurnal “ al urwatu wustqa”
selain itu muhammad abdu juga menyusun kitab yang berjudul “ ar risalah at
tauhid”.
5.
Sayid qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan pembaharuan yang menylaraskan antara
urusan akhirat dengan urusan duniawi yusuf qardhawi menekankan perbedaan
anatara modernisasi dengan pembaratan.
6.
Sir sayid akhamad khan lahir di delhi india adalah pembaharu yang produktif
dengan berbagai karya diantaranay tarikhi sarkhasi bignaur berisi catatan
kronoli pemberontakan di bigur, asbab baghawat hind, the causs of the indian
revolt ( sebab-sebab revolusi india , risalat khair khawalan musulmun risalah
tentang orang-orang yang setia, dan akhkam ta’aam ahl al kitab hukum memakan
makanan ahli kitab. Selain itu beliau juga mendirikan skolah inggris di
mudarabad, sekolah muslim university the scientific lembaga penerjemah IPTEK ke bahasa urdu serta menerbitkan
majalh bulanan tahzib al akhlaq dan lain-lain.
4
7.
Muhammad iqbal yaitu seorang muslim india dengan karyanya th reconstruction of
regelius though in islam ( ppembangunan kembali pemikiran keagamaan dalam
islam)
2.
Perkembangan Ajaran , Ilmu Pengetahuan ,
Kebudayaan.
1.pada Bidang Akidah
Salah satu pelopor
pembaharuan dalam dunia arab adalah suatu aliran yang bernama wahabiyah yang
sangat berpengruh di abad ke-19. Pelopornya adalah muhammd abdul wahab (
1703-17870 yang berasal dari nejed, saudi arabia. Pemikiran yang di kemukakan
oleh muhammad abdul wahab adalah uapayah memperbaiki kedudukan umat islam dan
merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan uamat islam
saat itu. Paham tauhid mereka telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat
yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia islam.
Di setiap negara yang di
kunjungi, muhammad abdul wahab melihat makam-makam syek tarikat yang
bertebaran. Setiap kota bahkan desa-desa mempunyi makam syekh atau walinya
masing-masing. Ke makam-makam itu lah umat islam prgi dan memintah pertolongan
dari syekh atau wali yang di makamkan di sana untuk menyelesaikan masalah
kehidupan mereka sehari-hari. Ada yang memintah diberi anak, jodoh di sembuhkan
dari penyakit, dan ada pula yang di beri kekayaan. Syekh atau wali yang telah
meninggal, dunia itu dipandang sebagai orang yang berkuasa untuk menyelesaikan
segala macam persoalan yang dihadapi manusia di dunia ini. Perbuatan ini
menurut pajm wahabiah termasuk syirik karena permohonan dan doa tidak lagi
dipanjatkan kepada allh swt.
Masalah tauhid memang
merupakan ajaran yang paling dasar dalam islam. Oleh karena itu, tidak
mengherankan apabila muhammad abdul wahab memusatkan perhatian pada persoalan
ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran sebagai berikut:
1.yang di sembah adalah allah swt dan orang yang menyembah selain dari Nyaa
telah dinyatakan sebagai musrik.
2.kebanyak orang islam buakn lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya
karena mereka memintah pertolongan bukan kepada allah,
5
melainkan kepada syekh, wali atau
kekuatan gaib. Ornag islam yang berprilaku demikian juga dinyatakan sebagia
musrik.
3.menyebut bama nabi, syekh tau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga
dikatakan sebagi syirik.
4.tidak percaya kepada qada dan qadar allah merupakan kekufuran.
5.menafsiarkan al-qur’an dengan takwil atau interprestasi bebas juga
termasuk kekufuran.
Untuk mengembalikan
kemurnian tauhid tersebut, makam-makam yang banyak dikunjungi dengan tujuan
mencari syafaat, keberuntungan dan lain-lain sehingga membawa kepada paham
syirik, mereka usahakan untuk dihapuskan. Pemikiran-pemikiran pembaharuan di
abad ke-19 adalah sebagai berikut:
a.hanya al-qur’an dan hadits yang merupakan asli ajaran isam pendapat ulama
bukanlah sumber.
b.taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
c.pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup.
Muhammad abdul wahab
merupakan pemimpin yang aktif berusaha mewujudkan pemikiranya. Ia mendapat
dukungan ibn su’ud dan putranya abdul aziz di nejed. Paham-paham muhammad abdul
wahab tersebar luas dan pengikutnya bertambah banyak sehinggah di tahun 1773 M
mreka dapat menjadi mayoritas di ryadh. Di tahun 1787, belia meninggal dunia
tetapi ajaran-ajaranya tetap hidup dan mengambil bentu aliran yang dikenal nama
wahabiyah.
2.pada bidang
ilmu pengetahuan
Islam merupakan agama yang
sangat mendukung kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, islam menghendaki
manusia menjalankan yang didasarkan rasional atau akal dan iman. Ayat-ayat
al-qur’an banyak memberi tempat yang lebih tinggi kepada orang yang memiliki
ilmu pengetahuan,
islam pun menganjurkan agar manusia jangan pernah merasa puas dengan ilmu
yang telah dimilikinya karena berapapun ilmu dan pengetahuan yang dimilki itu,
masih belum cukup untuk dapat menjawab pertanyaan atau masalah yang ada di
dunia. Firman allah swt:
öqs9ur $yJ¯Rr& Îû ÇÚöF{$# `ÏB >otyfx© ÒO»n=ø%r& ãóst7ø9$#ur ¼çnßJt .`ÏB ¾ÍnÏ÷èt/ èpyèö7y 9çtø2r& $¨B ôNyÏÿtR àM»yJÎ=x. «!$# 3 ¨bÎ) ©!$# îÌtã ÒOÅ3ym ÇËÐÈ
Artinya:” dan
seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena
dan laut menjadi tintah,di tambahkan kepada tujuh luaut(lagi) sesudah
9kring0nya, niscaya tidak akan habis-habisnya(dituliskan) kalimat allah.
Sesungguhnya allah maha perkasa lagi maha bijaksana.( QS luqman:27
Ajaran islam tersebut
mendapat respon yang positif dari para islam sejak zaman klasik (650-1250 M), zaman
pertengahan ( 1250-1800) hinggah periode islam. Jatuhnya mesir ke tangan barat
menyadarkan umat islam bahwa di barat telah timbul peradaban baru yang lebih
tinggi dan merupakan ancaman bagi islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka islam
mulai memikirkan cara untul meningkatkan mutu dan kekuatan umat islam.
Sebenarnya pembaharu dan
perkembangan ilmu pengetahuan telah di mulai sejak periode pertengahan,
terutama pada masa kerajaan usmani. Pada abad ke-17, mulai terjadi kemunduran
khususnya ditandai oleh kekalahan-kekalahan yang di alami melalui peperangan
melawan negara-negara eropa. Peristiwa tersebut diawali dengan terpukul
mundurnya tentara usmani ketika dikirim untuk menguasai wina pada tahun 1683.
Kerajaan usmani menyerahkan hungarai kepada australia, daerah podolia kepada
polandia, dan azow kepada rusia dengan perjanjian carlowiz yang ditanda tangani
tahun 1699.
Kekalahan yang menyakiti ini mendorong raja-raja dan
pemuda-pemuda kerajaan usmani mengadakan berbagai penelitian untuk menyelidiki
sebab-sebab kekalahn mereka dan rahasia keunggulanlawan. Mereka mulai
memperhatikan kemajuan eropa , terutama prancis sebagai negara yang terkemuka
usmani. Orang-orang eropa yang selama ini dipandang sebagai kafir dan rendah
mulai dihargai. Bahkan, duta-dutapun dikiriim ke eropa untuk mempelajari
kemajuan berbagai disiplin ilmu serta suasana dari dekat. Pada tahun 1720,
celebi memed di angkat sebagai duta di prancis dengan tugas khusus mengunjungi
pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan, dan institusi-institusi lainya
mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan,dan institusi-institusi
lainya serta memberi laporan tentang kemajuan thnik, organisasi angkatan perang
modern, rumah sakit, observatorium, peraturan, karantina, kebun binatang, adat
istiadat dan lain sebagainya seperti ia
lihat di prancis. Di tahun 1741 M anaknya, said memed dikirim pula ke prancis.
Laporan-laporan ke dua
duta ini menarik perhatian sultan ahmad III(1703-1730) untuk memulai
pembaharuan di kerajaan usmani. Pada tahun 1717 M. Seorang perwira prancis
bernama de rochefart datang ke
istabul dengan usul membntuk suatu korps artlti tentara usmani berdasarkan
ilmu-ilmu kemiliteran modern. Di tahun 1729, datang lagi seorang perancis yakni
comte de boneval yang kemudian masuk islam dengan nama baru humbaraci pasya.ia
bertuga melatih tentara usmani untuk memakai alat-alat ( meriam ) modern. Untuk
menjalankan tugas ini, ia dibantu oleh macarthy dari irlandia, ramsay dari
skotlandia dan mornai dari prancis. Atau usaha ahli-ahli eropa inila , tahtik
dan tehnik militer, modern pun dimasukan ke dalam angakatan perang usmani. Maka
pada tahun 1734 M, dibuka sekolah tehnik militer untuk pertama kalinya.
Dalam dalam non militer,
pemikiran usaha pembaharu di cetuskan oleh ibrahim mutafarika ( 1670-1754 ). Ia
memperkenalkan ilmu-ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada
masyarakat turki yang disertai pula oleh usaha penerjemahan buku-buku barat ke
dalam bahasa turki. Suatu badan penerjemahan yang terdiri atas 25 orang anggota
dibentuk pada tahun 1717 M.
Sarjana atau filsuf islam
yang termasuk, baik di dunia islam atau barat ialah ibnu sina ( 1031 M ) dan
ibnu rusyd ( 1670-penyair lirik hafiz( 1389) M yang dijuluki lisan al gaib atau
suara dari dunia gaib, sangat dikenal luas itu. Kaum muslim memiliki banyak
sekali tokoh-tokoh pembaharu yang pokok-poko pemikirannya maupun jasa-jasanya
di berbagai bidang telah memberikan sumbangsih bagi umat islam di dunia.
Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau islam di dunia.
Beberapa tokoh yang terkenal dalam
ilmu pengetahuan atau pemikiran islam tersebut antara lain sebagai berikut.
1.
Jamaludin al gafni ( iran 1838-turki 1897 )
Salah satu sumbangan terpenting di dunia islam diberikan
oleh sayid jamaludin al afgani. Gagasannya mengilhami kaum muslim di turki, iran, mesir dan india meskipun sangat
anti imperialisme eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu pengetahuan barat. Ia
tidak melihat adanya konstradiksi antara islam dan ilmu pengetahuan. Namun,
gagasanya untuk mendirikan sebuah universitas yang khusus mengajarkan ilmu
pengetahuan modern di turki menghadapi tantangan kuat dari para ulama, pada
akhirnya ia diusir dari negara tersebut.
2.
Muhammad Abdu
Guru dan murid tersebut sempat mengujungi beberapa negara
eropa dan amat terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyd rida mendapat
pendidikan islam tradisional dan menguasai bahasa asing ( perancis dan turki )
yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum.
Oleh karena itu, tidak sulit bagi rida untuk bergabung dengan gerakan pembaharu al afgani dan
muhammad abduh di antaranya melalui penerbitan jurnal al urwah al wustha yang diterbitkan di paris dan disebarkan di
mesir. Muhammad abduh sebagaimana muhammad abdul wahab dan jamaludin al afgani,
berpendapat bahwa masuknya bermacam bid’ah ke dalam ajaran islam membuat umat
islam lupa akan ajaran-ajaran islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang
menjauhkan masyarakat islam dari jalan yang sebenarnya.
3.
Toha husen ( mesir selatan 1889-1973)
Toha husein adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat
mendukung gagasan muhammad ali pasya. Ia merupakan pendukung mordenisasi yang
gigih. Pengapsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak hanya penting dari
sudut nilai praktis ( kegunaan )nya saja, tetapi juga perjwujud suatu
kebudayaan yang amat tinggi pandanganya dianggap sekularis karena mengunggulkan
ilmu pengetahuan.
4.
Sayid qutub ( mesir 1906-1966) dan yusuf al qardawi
Al qadarwi menekankan perbedaan mordenisasi dan
pembaratan. Jika mordenisai yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan
memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan morden serta penerapan
teknologinya, islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan al qardawi
ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum muslim. Secara umum, dunia islam
relatif terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan teknologi sejauh
memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap
bertahan hingga kini di kalangan muslim.Akan tetapi, dikalangan pemikir yang
mempelajari sejarah dan fisika ilmu
pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup memuaskan mereka.
5.
Sir ahmad khan ( india 1817-18987 )
Sir sayid khan adalah pemikir yang meneruhkan
saintifikasi masyarakat muslim. Seperti halnya al afgani, ia menyeruhkan kaum
muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Akan tetapi, berbeda dengan al
afgani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain meliputi penjelasan
mengenai aatu peristiwa dengan sebab-sebabnya yang bersifat fisik materiil. Di barat, nilai-niali ini
telah membebaskan yang sama, ahmad khan merasa wajib membebaskan kaum muslim
dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap al qur’an.
Ia amat serius denagn upayahnya ini antara lain dengan menciptakan sendiri
metode baru penafsiran al qur’an. Hasilnya adalh teelogi yang memiliki karakter
atau sifat ilmiah dalam tafsir al qur’an.
6.
Sir muhammad iqbal (punjab 1873-1938)
Generasi awal abad ke-20 adalah sir muhammad iqbal yang
merupakan salah seorang muslim pertama di anak benua india yang sempat
m,endalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang pendidikan yang becorak tradiosional islam. Kedua hal
ini mucul dari karya utamanya di tahun 1930 yang berjudul the reconstruction of
regelius thought in islam (pembangunan kembali pemikiran keagamaan dalam
islam). Melalui penggunaan istilah
recontruction.
ia mengungkapkan
kembali pemikiran keagamaan islam dalam bahasa kodern untuk dikomsumsi generasi
baru muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan mutahir ilmu pengetahuan
dan filsafat barat abad ke-20.
3. Perkembangan Kebudayaan Pada masa pembaharuan
Bangsa turki tercatat dalam sejarah
islam dengan keberhasilannya mendirikan dua dinasti turki salju dan dinasti
turki usmani. Di dunia islam, ilmu pengetahuan medern mulai tantangan nyata
sejak akhir abad ke-18, terutama sejak napeleon bonarparte menduduki mesir pada
tahun 1798 dan semakin meningkat setelah sebagian besar dunia islam menjadi
wilayah jajahan atau dibawah pengaruh eropa. Akhirnya serangan kekalahan
berjalan hingga memuncak dengan jatuhnya dinasti usmani di turki. Proses ini
terutama disebabkan ali memainkan peranan penting dalam kampanye militer
melawan perancis. Ia diangkat oleh pengusaha usmani menjadi pasya pada tahun
1805 dan memerintah mesir hingga tahun 1894.
Buku-bulu ilmu pengetahuan
dalam bahasa arab diterbitkan. Akan tetapi,saat itu terdapat kontroversial
percetakan pertama yang didirikan di mesir ditentang oleh para ulama karena
salah satu alatnya menggunakan kulit babi. Muhammad ali pasya mendirikan
beberapa sekolah tehnik dengan guru-gurunya dari luar negaranya. Ia mengirim
lebih dari 4000 pelajar ke eropa untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Kebudayaan turki merupakan
perpaduan antara kebudayaan persia, bizantium dan arab. Dari kebudayaan persia,
mereka banyak menerima ajaran-ajaran tentang etika dan tatakrama dan teknologi.
Prinsip kemiliteran mereka dapatkan dari bizantium,
sedangkan dari arab, mereka mendapatkan ajaran tentang prinsip ekonomi,
kemasyarakatn, dan ilmu pengetahuan.orang-orang turki usmani dikenal sebagai bangsa
yang senang dan mudah berasimilasi dengan bengsa lain dan bersikap terbuka
terhadap kebudayaan luar. Para ilmuan ketika itu tidak menonjol, namun demikian
mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur islam berupa
bangunan-bangunan masjid yang indah seperti masjid sultan muhammad al fatih,
masjid sulaiman, dan masjid abu ayub al ansari. Masjid-masjid tersebut dihiasi
pula dengan keindahan kaligrafhi yang indah.Salah satu masjid yang terkenal
dengan keindahan kaligrafhinya adalah masjid yang awalnya berasal dari gereja
aya sophia.
Islam dan kebudayaanya
tidak hanya merupakan warisan dari masa silam yang gemilang, namun juga salah
satu kekuatan penting yang cukup diperhitungkan dunia dewas ini. Al qur’an
terus menerus dibaca dan dikaji oleh kaum muslim. Budaya islam pun tetap
merupakan faktor pendorng dalam membentuk kehidupan manusia di permukaan bumi.
Toleransi beragama merupakan salah satu kebudayaan islam dan tidak ada satupun
ajaran islam yang bersifat rasialisme. Dalam hal ini, agama yang ditegakan oleh
nabi muhammad mengandung amanat yang mendorong kemajuan bagi seluruh umat
manusia, khusunya umat islam di dunia.
1.Arsitektur
Arsitektur ada yang berfungsi melayani
kegamaan, seperti masjid, makam, madrasah dan ada pula yang berfunsi melayani
kepentingan sekuler istana, benteng, pasar, dan lain sebagainya.
Setelah di temukan ladang
minyak pada tahun 1933, saudi arabia tidak lagi sebagai neraga miskin tetapi
termasuk salah satu negara kaya. Dengan kekayaan yang melimah, saudi arabia
banyak membangun jalan raya antar kota , jalan kereta api antara kota riyad
dengan kota pelabuahan ad-dammam di partai teluk persia.
Dibidang perhotelan telah dibangun hotel-hotel mewah bertaraf
internasioanal, antara lain terdapat di sekitar masjidil haram mekah dan masjid
nabawi madinah.
Masjidil haram artinya
masjid yang dihormati atau dimuliakan. Masjid ini berbentuk empat persegi
terletak di tengah-tengah kota mekah, serta merupakan masjid tertua di dunia.
Di tengah bangunan masjid itu terdapat ka’bah yang disebut juga dengan
baitullah (rumah allah) dan baitul aqiq (rumah kemerdekaan) yang telah di
tetapak sebagai kiblat umat islam seluruh dunia dalam mengerjakan shalat.
Selain itu juga terdapat hajar aswad (batu hitam yang terletak di dinding
ka’bah) makam ibrahim, hijr ismail, san sumur zamzam yang letaknya tidak jauh
dari ka’ah.
Masjid nabawi adalah
sebuah majid yang megah dan indah dan juga sangat luas. Pada masa nabi muhammad
luas masjid ini 2.500 m, dan kini luasnya menjadi 165.000 m(luas seluruh kota
madinah pada masa rasullah). Hal ini mengakibatkan makm nabi muhammad saw, abu
bakar, umar bin khatab yang dulu berada di luar masjid sekarang berada di dalam
masjid.
Arsitektur yang berfungsi
melayani kepentingan agama dan kepentingan sekuler, selain terdapat di saudi
arabia juga terdapat di negara lain terutama yang mayoritas warganya muslim. Di
iran ketika dinasti qatar berkuasa tahun 1794-1925 setelah dibangun kota
teheran sebagai ibukota negara iran. Beberrapa peninggalan arisektetur pada
masa dinasti qatar adalah:
a.istana niavarand, tempat kediaman syah muhammad reza pahlephi dan
keluarganya.
b.pekuburan behesyti zahra (bahasa persia artinya taman zahra, putri
rasullah saw).
2. Sastra
Pada masa pembaharuan muncul sastrawan
yang karyanya bersifat islami di berbagai negara, misalnya:
1.
Muhammad iqbal (1877-1938)
Beliau telah mengungkapkan fulsafatnya dalam puisi dengan menggunakan
bahasa urdu dan persi. Dari karya puisinya yang penting adalah asrari khudi di
samping karya filsafatnya yang berjudul “ the recontruction of regelius though
in islam” yangtelah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa indonesia.
2.
Mustafa lutfi al-manfaluti (1876-1926)
Seorang sastrawan dan ulama al-azhar dan termasuk pengarang cerita pendek
bergaya semi klasik dan semi moderm.
3.
Dr. Muhammad husain haekal(1888-1956)
Pengarang mesir terkenal yang telah menulis “hayatu muhammad” (sejara hidup
nabi muhammad saw) yang telah ditertibkan danterjemahkan dalam bahasa
indonesia.
4.
Jamil sidqi az-zawi (1863-1936)
Di irak terkenal sebagai perintis ajak modern dan seorang tua yang bernada
keras dan dikenal sebagai pembela hak-hak wanita bersama-sama dengan ma’ruf
ar-rasafi (1877-1945)
5.
Abdus salam al-ujaili 9 lahir tahun 1918)
Adalah seorang sastrawan di suriah yang juga seorang dokter medis, aktif
dalam penulisan novel dan cerita pendek.
6.
Peranan perempuan dalam perkembangan sastra modern diantaranya aisyah
abdurrahman.
3.Kaligrafi
Kata kaligrafi berasal
dari bahasa yunani kaligraphos atau kaligrafia. Kallos berarti indah dan
grapho berarti tulisan. Jadi kaligrafi adalah tulisan(aksara) indah yang
mempunyai nilai estetis. Dalam bahasa arab disebut dengan khatt yang dalam pengertian sehari-hari bearti indah yangmemiliki
nilai estetis.
Kaligrafi merupakan
satu-satunya seni islam, yang murni yang dihasilkan oleh orang islam. Kaligrafi
terdiri dari enam macam gaya atau dikenal dengan (the six hand/style). Seni kaligrafi biasanya dipakai untuk hiasan
masjid,penyekat ruangan, hiasan dinding rumah, dan sebagainya. Media yang
dipakai pun bermaca diantaranya kertas, kain, kulit, perak, kayu, dan keramik.
Perhatian umat islam
terhadap kaligrafi cukup bagus dengan ditandai oleh hal berikut, diantaranya:
a.
Diadakanya pameran lukisan kaligrafi bertahap internasional, yakni pada MTQ
nasional XI di semarang ( 1979 ), pada muktamar pertama masa islam sedunia di
jakarta ( 1980 ), MTQ nasional XII d banda aceh.
b.
Diselenggarakan musabaka khatt indah Al-qur’an ( MKQ) dalam setiap MTQ.
4. Islam Pada
Periode Modern
Periode ini merupakan zaman kebangkitan islam. Ekspedisi
napelion di mesir yang berakhir pada tahun 1801, membuka mata dunia islam,
terutama turki dan mesir, akan kemundur dan kelemahan umat islam disamping
kemajuan dan kekuatan barat.
Raja dan
pemuka-pemuka islam mulai berpikir dan mencari jalan untuk mengembalikan blance of power, yang telah pincang dan
membahayakan islam.
Kotak islam dengan
barat sekarang berlainan sekali dengan kotak islam dengan barat periode klasik.
Pada waktu itu, islam sedang menaik dan barat sedang dalam kegelapan. Sekarang
sebaliknya, islam sedang dalam kegelapan dan barat sedang menaik. Kini, islam
yang ingin belajar dari barat. Dengan demikian, timbulah apa yang disebut
pemikiran dan aliran pembaharuan atau mordenisasi dalam islam. Pemuka-pemuka
islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran bagaimana caranya membuat umat islam
maju kembali sebagaimana yang terjadi periode klasik. Usaha-usaha kearah itu
mulai dijalankan dalam kalangan umat islam. Akan tetapi, dalam hal itu barat
juga bertambah maju.
Ide-ide baru yang diperkenalkan napoleon di mesir adalah:
a.
Sistem negara republik yang kepala negaranya dipilih untuk jangka waktu
tertentu.
b.
Persamaan(egalite).
c.
Kebangsaan (nation). Raja dan para pemuka islam mulai berpikir dan mencari
jalan keluar untuk mengembalikan balance
of power yang telah membahayakan umat islam.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jika ditarik sebuah kesimpulan
tentang perkembangan agama islam di negara-negara maju tersebut, maka dapat
kita ketahui bahwa perkembangan agama islam di negara-negara maju
berbeda-beda,di beberapa negara maju ada yang penduduk islamnya semakin sedikit
ada pula yang semakin meningkat pesat.
Pada masa pembaharuan modern islam ini banyak muncul
tokoh-tokoh yang memberi konstribusi
dalam bidang pengetahuan islam. Meskipun
ada sebagian pihak yang memanfaatkanya dengan menyebarkan agama baru sehingga
banyak orang yang imannya lemah berpaling dan meninggalkan
islam. Banyaknya oknum yang mengaku beragama islam memanfaatkan status dengan
memecah belah persatuan islam dengan melakukan hal yang dilarang oleh agama
seperti kasus pemboman yang membunuh banyak orang diluar agama ketika sedang
melakukan ibadah mereka. Hal ini, sebenarnya untuk menghancurkan persatuan umat
islam karena beberapa orang akan beranggapan bahwa agama islam adalah agama
yang tidak cinta damai,brutal,dan penyebab kerusuhan.
Seharusnya ketika telah diadakanya pembaharuan dalam
islam ini kita sebagai umat islam seharusnya bisa mengambil manfaat dari
perkembangan tersebut diadakan untuk mengubah kebiasaan dan perilaku buruk dari
manusia itu sendiri.
SARAN
& KRITIKAN
Beberapa hal yang harus diketahui oleh para
pembaca bahwa agama islam hanya mengajarkan kebaikan,dan sebagai orang islam
kita haruslah menunjukkan sikap yang sesuai dengan ajaran islam.
DAFTAR PUSTAKA
Gigih Erlangga, Persebaran Agama di Jerman.
Diakses dari http://www.scribd.com/doc/97195672/Persebaran-Agama-Di-Jerman
SafuanBlog,
Makalah Perkembangan Agama Islam Di Negara Maju.Diakses dari
http://www.safuanhakim1.blogspot.com///////
[1][1]
Diaz, Sejarah Perkembangan Islam
di Rusia, (dalam http://saripedia.wordpress.com/2013/05/31/sejarah-perkembangan-islam-di-rusia/
) diakses pada hari kamis, tanggal
21 April 2016, pukul 15.00 WIB.
[2][2] M. Ali Kettani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa ini, terj. Zarkowi Soejoeti
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 79.
[3][3]Aluf Wahid, Islam di Rusia:Struggle
Islamism And Communism, (dalam
http://www.kompasiana.com/alufwahid/islam-di-rusia-struggle-islamism-and-communism_552bf1bd6ea8343a598b46b0)
diakses pada hari selasa, tanggal 19 April 2016, pukul 09.30 WIB.
[5][5]
Aluf Wahid, Islam di Rusia:Struggle
Islamism And Communism, (dalam
http://www.kompasiana.com/alufwahid/islam-di-rusia-struggle-islamism-and-communism_552bf1bd6ea8343a598b46b0)
diakses pada hari selasa, tanggal 19 April 2016, pukul 09.30 WIB.
[6][6] Azis, Islam
di Rusia Kontemporer, (dalam http://hiscultjogja.blogspot.co.id/2013/07/islam-di-rusia-kontemporer.html,)
diakses pada hari Kamis, tanggal 21 April 2016, pukul 15.46 WIB.
[7][7] Dmitry Gorenburg, Russia’s Muslims: A Growing Challenge for Moscow PONARS Policy No. 421,
(dalam http://csis.org/files/media/csis/pubs/pm_0421.pdf,) diakses pada hari kamis, tanggal 21
April 2016, pukul 15.27 WIB.
[8][8] Diaz, Sejarah Perkembangan Islam di
Rusia, (dalam http://saripedia.wordpress.com/2013/05/31/sejarah-perkembangan-islam-di-rusia/
) diakses pada hari kamis, tanggal
21 April 2016, pukul 15.00 WIB.
[9][9]
Azim Nanji, Peta Studi Islam Orientalisme Dan Arah Baru Kajian Islam di
Barat, (Bantul: Fajar Pustaka Baru, 2003), hlm. 139.
[10][10] Ariel Cohen, A Threat to The West: The Rise of Islamist Insurgency In The Northern
Caucasus and Russia’s Inadequete Response, (dalam http://www.microconflict.eu/publications/PWP9_AM_AY.pdf,) diakses pada hari kamis, tanggal 21 April 2016, pukul
21.00 WIB.
[11][11] Diaz, Sejarah Perkembangan Islam di
Rusia, (dalam http://saripedia.wordpress.com/2013/05/31/sejarah-perkembangan-islam-di-rusia/
) diakses pada hari kamis, tanggal
21 April 2016, pukul 15.00 WIB.
[12][12]
John L. Esposito (ed.), The Islamic
World: Past and Present (New York: Oxford University Pers, 2004), hlm. 86.
[13][13] Aluf Wahid, Islam di Rusia:Struggle Islamism And Communism, (dalam
http://www.kompasiana.com/alufwahid/islam-di-rusia-struggle-islamism-and-communism_552bf1bd6ea8343a598b46b0)
diakses pada hari selasa, tanggal 19 April 2016, pukul 09.30 WIB.
[14][14] Diaz,
Sejarah Perkembangan Islam di Rusia, (dalam http://saripedia.wordpress.com/2013/05/31/sejarah-perkembangan-islam-di-rusia/
) diakses pada hari kamis, tanggal
21 April 2016, pukul 15.00 WIB.
[15][15] Azis,
Islam di Rusia Kontemporer, (dalam http://hiscultjogja.blogspot.co.id/2013/07/islam-di-rusia-kontemporer.html,) diakses pada hari Kamis, tanggal 21
April 2016, pukul 15.46 WIB.
Thanks a lot senpai^^
BalasHapusI am not your senpai, i just someone want to share something i have.
Hapus