makalah perkembangan islam di negara maju

M A K A L A H
PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI NEGARA MAJU

DISUSUN OLEH:
NAMA          : AHMAD SAFUAN HAKIM
ABSEN         : 1
MAPEL        : SEJARAH INDONESIA
KELAS        : X MIPA 1

SMA NEGERI 1 PRAYA
2016/2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Hakim selaku guru Sejarah Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan, pengetahuan serta apresiasi kita tentang perkembangan agama Islam di Negara-negara maju. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu,kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.


Praya,27 April 2017


Ahmad Safuan Hakim



DAFTAR ISI

KATA PENGANTARii
DAFTAR ISIiii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
A.    Latar Belakang…………………………………………………………………….1
B.     Rumusan Masalah…………………………………………………………………2
C.    Maksud dan Tujuan……………………………………………………………….2
D.    Manfaat dan Fungsi………………………………………………………………..2
E.     Ide dan Gagasan…………………………………………………………………....2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………..3
A.    ISLAM DI RUSIA…………………………………………………………………3
1.      Sejarah Masuknya Islam di Rusia ……………………………………………3
2.      Perkembangan Islam Di Rusia………………………………………………..5
3.      Nasib Muslim di Rusia Saat Kini……………………………………………..11
B.     ISLAM DI JERMAN……………………………………………………………...15
1.      Sejarah Masuknya Islam di Jerman………………………………………….15
2.      Jumlah Penduduk Muslim di Jerman…………………...…………………...17
3.      Perkembangan Muslim di Jerman……………………………………………17
4.      Nasib Muslim Masa Kini di Jerman………………………………………….19
C.    ISLAM DI SPANYOL……………………………………………………………..21
1.      Perkembangan Islam di Spanyol……………………………………………...21
D.    ISLAM DI AUSTRALIA………………………………………………………….23
1.      Keadaan alam dan Masyarakat……………………………………………….23
2.      Sejarah Masuknya Islam ke Australia……………………………………….23
3.      Perkembangan Islam di Australia…………………………………………....24
4.      Kelembagaan Umat Islam di Australia……………………………………....25
E.     ISLAM DI SWISS………………………………………………………………....27
1.      Sejarah dan Perkembangan Islam Masuk ke Swiss…………………………27
F.     ISLAM DI ITALIA………………………...…………………………………….30
1.      Sejarah masuknya islam……………………………………………………..31
2.      Muslim masa kini di italia……………………………………………………37
G.    DUNIA ISLAM PADA MASA MODERN DI NEGARA MAJU……………..39
1.      Perkembangan Islam Pada Masa Modern………………………………….40
2.      Perkembangan Ajaran , Ilmu Pengetahuan , Kebudayaan………………..42
3.      Perkembangan Kebudayaan Pada masa pembaharuan…………………...45
4.      Islam Pada Periode Modern………………………………………………….47
BAB III PENUTUP…………………………………………….………………...………49
KESIMPULAN…………………………………………………………………..………49
SARAN & KRITIKAN…………………………………………………………………..49

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….50
BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG

Islam adalah ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhamad Saw untuk menyempurnahkan agama yang telah ada sebelumnya. Islam dikenal dengan rahmatal lil alamin nya, dimana Allah tuhan pencipta alam semesta hanya mengakui islam sebagai satu-satu nya agama yang mendapat dan karunia dari Allah SWT.

Islam pada zaman Nabi dahulu berkembang secara perlahan-lahan, tidak semua bangsa arab langsung menerima kedatangan islam dengan suka cita. Hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat arab adalah  kaum kafir Quraisy dimana keseharian mereka beribadah menyembah berhala. Islam masuk dengan cara damai dan tidak membutuhkan banyak syarat seperti agama lainnya tapi hal ini malah menjadikan bumerang bagi bangsa arab yang bergerak hatinya untuk memeluk dan meyakini islam sebagai agamanya.

Islam adalah agama yang suci dan murni karena bagi pemeluk agama islam mereka memiliki sebuah kitab suci Al-Qur’an yang merupakan kitab penyempurnah dari kitab sebelumnya. Di dalam Al-qur’an itu sendiri terdapat berbagai ilmu pengetahuan yang bisa dimanfaatkan oleh umat islam untuk dipelajari dan diambil manfaatnya untuk kehidupan mereka sehari-hari. Tak heran, ketika masa nabi Muhamad banyak para cendiakawan-cendiakawan muslim yang menyumbangkan ide dan pikiran mereka untuk kehidupan masyarakat islam. mereka berpedoman kepada Al-Qur’an yang merupakan mukjizat terbesar bagi nabi Muhamad. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa dinasti bani umayah dimana dikenal kisah 1001 malam yang berpusat di kota bagdad, irak yang menceritakan pemerintahan islam yang amat teroganisar dan berjaya dengan ilmu pengetahuanya yang canggih.

Islam terus mengembangkan sayapnya di berbagai bidang yang merupakan sendi dari setiap kehidupan manusia, contohnya saja saat sekarang ini perkembangan peradapan islam dapat di rasakan dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Hal ini tidak bertahan lama, karena islam mulai mengalami kemerosotan di berbagai bidang sehingga para penemu dari islam kalah pamor dibandingkan penemu eropa yang sebenarnya mereka mempelajari ilmu yang mereka dapat itu dari Al-Qur’an .
Maka dari tahun 1800 M samapai sekarang dikenalah dengan masa pembaharuan islam. masa pembaharuan ini ditandai dengan adanya kesadaran umat islam terdapat kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dari berbagai bidang, contohnya saja dalam bidang pendidikan, dan teknologi . pada pembaharuan inilah muncullah kembali tokoh-tokoh pemikir dalam kalangan islam dari berbagai negara islam.
Pada awal masa pembaharuan ini kondisi dunia islam sebenarnya berada pada zona kilonialisme dimana pengaruh barat amat mendominasi kehidupan di duia ini. Pada pertengahan abad ke-20 M lah islam mulai berdiri bangkit dari pengaruh kolonialisme barat. Pada pembahasan ini akan tampak apa saja perkembangan islam pada masa modern yang dapat diteladani dan dijadikan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari di tengah kuatnya arus budaya globalisasi yang mengakibatkan manusia bisa lupa akan kodratnya sebagai makhluk ciptaan tuhan yang harus menyeimbangkan antara kehidupan didunia dan diakhiratnya.


B. RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana cara masuk agama islam serta bagaimana perkembangan,kelebihan & kekurangan dakwah,serta tantangan dakwah di afrika?
2.Apa sejarah masuk,perkembangan dan nasib muslim masa kini di rusia?
3.Apa sejarah,masuknya islam,dan perkembangan islam di singapura?
4.Apa sejarah masuk,perkembangan dan nasib islam,serta jumlah penduduk islam di jerman?
5.Seperti apa dunia islam pada masa modern dinegara maju,dan apa perkembangan-perkembangannya?
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1.Mengetahui sejarah masuk ajaran islam di Negara maju.
2.Mengetahui perkembangan ajaran islam di Negara maju.
3.Mengetahui nasib dan peningkatan penduduk islam.

D. MANFAAT DAN FUNGSI
1.Memberi informasi dan pengetahuan tentang sejarah masuknya ajaran islam di negara-negara maju.
2.Memberi informasi dan pengetahuan tentang perkembangan islam di negara-negara maju.
3.Memberi informasi dan pengetahuan tentang nasib dan peningkatan penduduk islam.
4.Dapat menambah pengetahuan social kita.
5.Dapat menambah rasa cinta kita kepada islam.
E. IDE DAN GAGASAN
            Ide dan Gagasan saya membuat makalah tentang perkembangan islam dinegara maju yaitu selain karena diberikan tugas oleh guru saya yang bernama Bapak Hakim yaitu karena saya ingin menambah pengetahuan saya tentang agama yang sangat saya cintai ini,ada pula karena saya sering mendengar beberapa hal tentang isu-isu yang ditujukan kepada islam,sehingga saya ingin mengetahui perkembangan islam.



BAB II
PEMBAHASAN

A.        ISLAM DI RUSIA
1.    SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI RUSIA
Islam masuk ke Rusia pada pada tahun 992 Masehi, ketika sekelompok etnis Rusia yang hidup di Siberia, yang disebut Bulgar, memeluknya dan kemudian menyebarkannya ke seluruh Rusia. Islam masuk ke Rusia dibawa para pedagang Muslim Arab dari wilayah Kaukasus dan tiba di Moskow dari utara bukan dari selatan seperti yang diduga beberapa sejarawan, mereka berpendapat bahwa Islam datang ke Moskow dari selatan, sebagai jalan paling mudah untuk gerakan kafilah pedagang. Sebab, suku-suku Cossack Rusia yang telatih untuk berperang, telah berdiri menentang penyebaran Dakwah Islam dan pengaruh Islam yang merayap menuju jantung Rusia.
Hal itu kemudian memaksa para pedagang Muslim dan para da’i untuk melintasi Asia Tengah menuju Siberia, dengan bantuan kaum Tatar yang telah masuk Islam dan mendapat petunjuk kepada agama yang haq sejak abad kesembilan Masehi di Kerajaan mereka, Kerajaan Volga Bulgaria Timur, yang sekarang menjadi tanah air mereka. Daerah ini sebagian besar telah memeluk Islam pada abad kesepuluh, dan pada abad 11 dan 12, Islam menyebar di wilayah Ural, yang sekarang bernama Republik Bashkiria (Bashkortostan). Berkat para pedagang Muslim dari Arab, Iran dan Turki Islam kemudian menyebar ke berbagai bagian lain wilayah Rusia. Kaum Muslim saat ini, telah menjadi kekuatan baru di sekitar Rusia, dari Siberia di sebelah utara dan timur laut ke arah selatan.
Islam tiba di Moskow sekitar tahun 1200 Masehi, ketika itu, ibukota kerajaan Muslim ada di kota Kazan. Saat itu, Moskow membayar pajak kepada Kazan. Kazan tetap menjadi ibukota kaum muslimin sampai tahun 1552, ketika Tsar Rusia Ivan The Terrible berhasil menduduki dan menghancurkan Kazan, membakar masjid, memindahkan qubah-qubah indah ke Kremlin Moskow dan Red Square, yang masih ada sampai hari ini. Kemudian ia menduduki kota Astrakhan pada tahun 1556, Siberia Barat tahun 1598, dan pada akhir abad keenam belas tiba di daerah-daerah Muslim di Kabordino dan Chechnya. Sejak saat itu, Rusia memulai peperangan mereka melawan kaum muslimin, mereka melarang kaum muslimin melakukan praktek keagamaan dan memaksa mereka untuk mengikuti kebiasaan dan tradisi Rusia. Semua itu dilakukan dalam rangka me-rusia-kan kaum muslimin, jika tidak dikatakan: mengkristenkan mereka. Mereka memperlakukan kaum muslimin dengan kejam, menimpakan berbagai siksaan, merampas kekayaan mereka dan memperkenalkan undang-undang hukuman untuk memaksa penduduk setempat agar menolak agama Islam. Akan tetapi, mereka tidak berhasil dalam proyek ini.
Mayoritas Muslim tetap mengikuti agama mereka, kekejaman Rusia tidak mampu menghentikan penyebaran Islam. Sebaliknya Islam mencapai kemajuan baru di paruh kedua abad 18, pada masa pemerintahan Ratu Rusia, Catherine II, dengan berubahnya kebijakan Rusia terhadap umat Islam yang hidup dalam perbatasannya. Saat itu, kaum muslimin mencicipi kebebasan. Pada tahun 1764, propaganda toleransi beragama menguat, dan pada tahun 1767 pengusiran penduduk Tatar dari kota mereka, yaitu Kazan, dicabut pemerintah. Pemerintahan menuju tahap baru pada tahun 1773 dengan memberikan Tatar Volga kebebasan beragama, hak untuk membangun masjid dan sekolah Al-Quran. Pedagang Volga kemudian menjadi mediator yang sangat baik antara Tsar Rusia dan Asia Tengah. Mereka juga bertindak sebagai da’i dan muballigh, membangun masjid, sekolah dan membawa Islam kepada orang-orang yang masih semi-politheis di Bashkiria dan Siberia Barat.
Kebijakan Tsar Rusia ini bukan didasari karena kecintaan terhadap umat Islam, tetapi kebijakan yang didorong kepentingan Rusia untuk memperluas pengaruh dan kontrol atas daerah tetangga, karena ia menyadari kemungkinan untuk memanfaatkan masyarakat Muslim yang berada di Rusia, sehingga kehadiran Rusia di Asia Tengah dapat diterima bahkan diinginkan di wilayah itu. Hal itulah yang mendorong para penguasa Rusia untuk memperhatikan kekuatan politik umat Islam yang tinggal di Tsar Rusia pada saat itu.[1][1]
Shireen T. Hunter dan pengamat Islam Rusia lainnya  menyatakan bahwa abad 21 adalah era kebangkitan agama Islam yang setelah sekian lama mengalami penindasan dalam berbagai bidang kehidupan.[2][2]



2.     PERKEMBANGAN ISLAM DI RUSIA
Islam di Rusia adalah agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks, yakni sekitar 21- 28 juta penduduk atau 15 - 20 persen dari sekitar 142 juta penduduk. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, pemimpin Rusia (Vladimir Putin) memasukkan menteri Muslim dalam kabinetnya dan mengakui eksistensi Muslim Rusia.
Menurut United States Department of State, terdapat sekitar 21-28 juta jumlah penduduk Muslim di Rusia, sekurang-kurangnya 15-20 persen jumlah penduduk negara ini dan membentukkan agama minoritas yang terbesar. Masyarakat besar Islam dikonsentrasikan di antara warga negara minoritas yang tinggal diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia: Adyghe, Balkar, Nogai, Orang Chechnya, Circassian, Ingush, Kabardin, Karachay, dan banyak bilangan warga negara Dagestan.[3][3]
Abdullahi Ahmed An-Na’im dalam bukunya Islam dan Negara Sekuler mengatakan bahwa ketika federasi Rusia terbentuk setelah jatuhnya Uni Soviet, hubungan antara negara dan agama ditata ulang, baik melalui undang-undang dasar maupun undang-undang. Pasal 14 Undang-Undang Dasar Federasi menyatakan bahwa Rusia sebagai negara sekuler sehingga tidak akan ada negara yang dibangun berdasarkan satu agama tertentu. Undang –Undang Dasar juga menyebutkan bahwa semua asosiasi keagamaan memiliki posisi setara di depan hukum. Abdullahi Ahmed An-Na’im juga menuliskan bahwa setelah kebijakan “Perestroika”-nya Gorbachev, hubungan antara negara dan sekte-sekte keagamaan dinormalisasikan kembali oleh undang-undang (law) tahun 1990 tentang “kebebasan beragama”. Pada dekade inilah, jumlah organisasi agama yang terdaftar naik hingga 20.000 organisasi. Hanya setengah di antara organisasi-organisasi tersebut yang merupakan organisasi Kristen Ortodoks Rusia, yang berarti bahwa jumlah agama minoritas telah berkembang selama masa itu.[4][4]
Faktor utama dari meningkatnya populasi muslim di Rusia selain runtuhnya Soviet adalah kelahiran. Konon, diantara komunitas agama lain di Rusia, pemeluk Islam dalam merencanakan keluarga tidak memikirkan betapa sulitnya biaya hidup di Rusia. Bagi komunitas muslim, melahirkan generasi baru yang islami merupakan misi yang jauh lebih berharga ketimbang memikirkan kesulitan hidup di Rusia.Semenjak Muslim di sana berada di bawah pemerintahan yang komunis dan mengalami masa-masa pengekangan, seperti dilarangnya membawa mushaf Al Qur'an, masjid-masjid di tutup, hingga akhirnya sekarang, Muslim Rusia telah mendapatkan hak-hak mereka dengan baik. Dan Islam pun kini menjadi agama kedua di negeri itu. [5][5]
Mayoritas Muslim di Rusia mengikuti ajaran Islam Sunni. Dalam beberapa kawasan, terutama di Dagestan dan Chechnya, ada tradisi Sufisme, yang diwakili oleh tarekat Naqsyabandi dan Shazili dipimpin oleh Shaykh Said Afandi al-Chirkawi ad-Daghestani. Amalan sufi memberikan orang Kaukasus semangat kuat untuk menolak tekanan orang asing, dan telah menjadi legenda di antara pasukan Rusia yang melawan orang Kaukasus pada zaman Tsar. Orang Azeri juga pada sejarah dan masih lagi pengikut Islam Syiah, disaat republik mereka terpisah dari Uni Soviet, banyak orang Azeri yang datang ke Rusia untuk mencari pekerjaan. Qur'an pertama yang dicetak diterbitkan di Kazan, Rusia pada 1801.
Pada era 1990-an, jumlah percetakan risalah Islam telah meningkat. Antaranya ialah beberapa buah majalah dalam bahasa Rusia, "Ислам" (transliteration: Islam), "Эхо Кавказа" (Ekho Kavkaza) dan "Исламский вестник" (Islamsky Vestnik), dan beberapa suratkhabar berbahasa Rusia seperti "Ассалам" (Assalam), dan "Нуруль Ислам" (Nurul Islam), yang diterbit di Makhachkala, Dagestan.
1.      Demografi
Menurut United States Department of State, terdapat sekitar 25 - 31 juta jumlah penduduk Muslim di Rusia, sekurang-kurangnya 29-41 persen jumlah penduduk negara ini dan membentukkan agama mayoritas yang terbesar. Masyarakat besar Islam dikonsentrasikan di antara warga negara minoritas yang tinggal di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia: Avar, Adyghe, Balkar, Nogai, Orang Chechnya, Circassian, Ingush, Kabardin, Karachay, dan banyak bilangan warga negara Dagestan. Di Volga Basin tengah ada penduduk besar Tatar dan Bashkir, kebanyakan mereka Muslim. Banyak Muslim juga tinggal di Perm Krai dan Ulyanovsk, Samara, Nizhny Novgorod, Moscow, Tyumen, dan Leningrad Oblast (kebanyakannya kaum Tatar). Misalnya, saat ini terdapat lebih dari dua juta penduduk beragama Islam di Moskow.
Secara demografis, sebagian besar penduduk Muslim Rusia berada di kawasan Volga, Kaukasus Utara, dan kawasan sekitar Siberia yang dihuni oleh suku Tatar, Kazakh, dan Bashkir. Dari seluruh Muslim yang ada di Rusia, 16,3% berada di Republik Dagestan, 14, 6% di Bashkortostan, 13,5% di Tatarstan, 7,4% di Cechnya, 4,7% di Kabardino-Balkaria, 3% di Ingushetia, 1,9% di Karachaevo-Cherkessia, dan 0,8% di Adygea.  Secara keseluruhan, 62,3% Muslim berada di republik-republik tersebut. Adapun umat Islam di Moscow terdapat kurang lebih 3,7% dan di daerah oil-rich Tyumen 3,0% yang meliputi daerah Kazakhstan ke selatan.[6][6]
2.      Masjid
Secara resmi jumlah masjid di Rusia mencapai 6790 masjid, namun jumlah sebenarnya jauh lebih besar dan terus bertambah. Di Dagestan saja terdapat antara 2000 – 3000 masjid. Dalam sepuluh tahun terakhir jumlah masjid di Tatarstan telah melebihi 2500. Di ibukota Rusia dengan jumlah pemeluk Islam yang melebihi 6 juta orang terdapat 20 komunitas Muslim dan 5 masjid. Menurut pakar data Rusia, sedikitnya terdapat 9000 masjid di Rusia. Jumlah masjid yang dibangun di Rusia kini mengalami perkembangan jumlah yang signifikan.
Pada tahun 1991 jumlah masjid yang tercatat berjumlah 300 masjid, tahun 2001 mencapai 4.000 Masjid, dan saat ini sudah lebih dari 8.000 masjid yang berada di Rusia. Sebagian besar masjid dan lembaga pendidikan Islam yang berdiri adalah hasil dari usaha swadaya masyarakat sendiri dengan adanya berbagai bantuan dan sumbangan dari warga Muslim yang kaya. Selain sebagai tempat sholat, masjid di berbagai kawasan di Rusia digunakan sebagai tempat belajar ilmu agama Islam. Namun demikian, ada juga masjid yang didirikan dengan bantuan dari asing seperti Saudi Arabia, Aljazair, dan Sudan. Masjid-masjid tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menyebarkan ajaran Wahabi dan Islam radikal di Rusia. [7][7]
3.      Organisasi
Menurut data register negara, kini telah tercatat 4831 organisasi keagamaan Muslim lokal. Jumlah terbesar organisasi-organisasi keagamaan Muslim terdaftar di daerah Volga (1945), diikuti Kaukasus Utara (980) dan Ural (316). Sedangkan jumlah organisasi keagamaan Muslim di daerah lainnya lebih kecil.[1]
Mayoritas Muslim di Rusia adalah Sunni. Terdapat dua Mazhab di Rusia, yaitu Mazhab Syafii di Kaukasus Utara dan Mazhab Hanafi di wilayah negara lainnya.
Tiga organisasi Muslim menurut status dewan federal (pusat) adalah:
a.       Dewan Mufti Rusia (berbasis di Moskwa). Pemimpinnya Mufti Ravil Gainutdin. Dewan ini memimpin 1,686 komunitas.
b.      Administrasi Keagamaan Pusat dari Muslim Rusia (berbasis di Ufa). Dipimpin oleh Mufti Talgat Tadzhuddin dan mempersatukan 522 komunitas.
Pusat Koordinasi Muslim di Kaukasus Utara yang dipimpin oleh Ismail Berdiyev, Mufti Karachai-Cherkassia dan wilayah Stavropol, dan terdiri dari 830 komunitas.
4.      Pusat Keislaman dan Lembaga Keagamaan di Rusia pada Periode ini
Sebelum runtuhnya Uni Soviet, ada empat lembaga keagamaan yang didirikan pasca Perang Dunia II untuk menggantikan peran Mufti, yang telah ada pada masa Kekaisaran Rusia. Dua departemen ini berlokasi di Rusia, sedangkan dua lainnya di Uzbekistan dan Azerbaijan.
Dalam hal ini, yang terpenting adalah dua lembaga keagamaan yang ada di Rusia, dimana keduanya dianggap sebagai pemandu urusan umat Islam sesuai dengan kebijakan Soviet, keduanya tidak memiliki tugas, selain memantau situasi umat Islam dan pergerakan mereka, dan mengatur urusan mereka sesuai dengan strategi pemerintah pusat Uni Soviet. Adapun publikasi pemikiran dan budaya Islam serta memperkuat ikatan iman di antara umat Islam adalah sesuatu yang tidak diceritakan. Lembaga ini menggambarkan beberapa hal berikut:
1)      Manajemen aspek spiritual kaum Muslim Rusia Eropa dan Siberia:
Lembaga ini berpusat di Ufa (ibukota Republik Bashkiria, Rusia), dengan Tatar sebagai bahasa kerja dan daerah kerjanya meliputi republik administrasi Tatarstan dan Bashkiria serta seluruh komunitas Muslim di seluruh koloni Siberia, Rusia Timur yang ikut di bawah pemerintahan Uni Soviet.
Perlu disebutkan bahwa lembaga ini menjadi lembaga penerbitan Fatwa di era Kekaisaran Rusia, dengan Ufa sebagai pusatnya. Meskipun aktivitas lembaga ini telah berhenti setelah revolusi komunis, akan tetapi mulai aktif lagi pada era Stalin, dan Abdul Rahman Rasulaev bekerja keras membujuk Stalin untuk meredakan tekanan pada kaum muslim pada saat itu.
2)      Manajemen spiritual umat Islam di Kaukasus Utara dan Dagestan:
Pusat administrasinya di ibukota Makachkala Republik Dagestan, dan bahasa Arab adalah bahasa perkantoran. Bahasa Arab adalah bahasa sastra wilayah ini sejak ditaklukkan bangsa Arab pada abad kedelapan Hijriyah. Otoritas lembaga ini membentang meliputi semua daerah di Kaukasus Utara, Republik Dagestan, Balkaria, Chechnya dan Ingushetia, dan kaum Muslimin di Republik Ossetia Utara, daerah otonom Adag, Carachai dan Circassians.
5.      Lembaga-lembaga Keagamaan
Kaum Muslimin Rusia meyakini bahwa penyebaran ajaran Islam adalah misi global masyarakat Muslim yang membutuhkan dukungan finansial dan moral dari semua Muslim di dunia dan pengaturan skala prioritas sesuai tuntutan situasi, hal inilah yang mendorong kaum muslimin Rusia untuk mendirikan Islamic center, dengan nama “Pusat Koordinasi Urusan Agama. Sebenarnya, pusat ini menggantikan peran lembaga keagamaan masa sebelumnya yang runtuh satu demi satu, karena tidak bisa berkompromi dengan sejarah dan gagal memimpin kebangkitan Islam yang muncul setelah pergerakan Islam kontemporer, karena mentalitas kepatuhan mereka, di mana mereka memainkan peran perogatif, mengangkat dan memecat para imam dan para pengurus lembaga pengelola urusan umat Islam sesuai keinginan mereka. Selain itu, secara langsung lembaga berada di bawah naungan negara dan mengimplementasikan kebijakan Negara terlepas dari kepentingan umat Islam.
Langkah pertama yang dilakukan pasca gerakan kebangkitan Islam adalah menyatukan umat Islam dan mengatur urusan mereka setelah runtuhnya Uni Soviet, kondisi perpecahan ini membuat umat tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Di antaranya adalah pertemuan yang dihadiri hampir 120 perwakilan masjid-masjid di Republik Bashkirstan, pusat lembaga keagamaan terdahulu, mereka sepakat untuk mendirikan insitusi agama baru untuk mengatur urusan kaum Muslim Republik ini dan tidak mengaktifkan kembali lembaga pusat keagamaan warisan Uni Soviet. Dewan yang hadir sepakat untuk mendirikan institusi independen yang tidak terkait pihak manapun, dan instutusi ini kemudian tercatat di pemerintahan, sehingga memberikan legitimasi hukum. Setelah itu, diadakan pula pertemuan serupa di masing-masing Republik Tatarstan Rusia dan sungai Volga, Pertemuan-pertemuan ini diikuti dengan berdirinya berbagai institusi baru.
Untuk menghindari efek buruk yang mungkin terjadi dan agar hasil kerja keras kaum muslimin di Rusia lebih efektif, para pemimpin institusi baru ini kemudian bersepakat untuk menyatukan semua institusi ini di bawah naungan Dewan Syura yang akan mengawasi kinerjanya dan mengkoordinir antara institusi sehingga masing-masing bisa mengambil manfaat dari pihak lain dalam berbagai bidang, saling melengkapi satu sama lain, sehingga hasil yang bisa diambil menjadi lebih luas dan komprehensif. Dan puncak upaya ini adalah dengan terbentuknya “Pusat Tertinggi Koordinasi Agung Muslim Rusia” sebagai juru bicara resmi atas nama institusi terhadap negara dan luar negeri. Pusat Koordinasi ini telah menerima lisensi dari Departemen Kehakiman di Federasi Rusia pada tahun 1994, dan telah mulai bekerja diawali dengan pemilihan kepala eksekutif oleh Dewan Syura yang terdiri dari para kepala institusi cabang.[8][8]
Terjemahan lain dibuat oleh seseorang juru bahasa profesional adari Departement Angkatan Laut Ingris A.V Kolmakov (1792). Terjemhan tersebut berdasrkan terjemahan Al-Quran versi inggris kotemporer yang jauh dari gaya bahasa.
Pada  masa pemerintahan cucu laki-laki Catherine, Alexander I ditandai dengan berdirinya berbagai lembaga riset dan pengajaran yang berperan oenting dalam kaian islam di Rusia diantaranya:
a.       Universitas St. Ptersburg
b.      Kazaan
c.       Kharkov
d.      Institute Lazarev mempelajari tentang bahasa –bahasa oriental termasuk bahasa-bahasa oriental termasuk bahasa-bahasa Timur Dekat dan kajian islam.[9][9]
6.      Pendidikan
Perkembangan yang menarik lainnya juga terjadi dalam bidang pendidikan. Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah sampai perguruan tinggi sudah ada di Rusia. Berdasarkan data dari AsiaNews, pada tahun 2011 terdapat 96 lembaga pendidikan Islam dan 7 universitas. Sebagai contohnya adalah Russian Islamic University di Kazan, Dagestan Islamic Univrsity, Islam Institute Moscow, dan Instite of Theologi and International Relations di Dagestan. Media penyiaran Islam lainnya di Rusia dilakukan melalui berbagai media komunikasi modern seperti TV, radio, dan majalah-majalah Islam seperti majalah Assalam, Nurul Islam, dan Islam. Selain itu juga terdapat media jejaring sosial Facebook Islam Rusia yang hanya bisa diakses oleh kalangan Muslim saja.
3.    Nasib Muslim di Rusia Saat Kini
Masalah yang dihadapi Muslim Rusia saat ini :
·  Terorisme
Para pengamat Islam di Rusia seperti Alexei Malashenko dan Ariel Cohen menyatakan bahwa gerakan Islam Radikal di Kaukasus Utara memiliki hubungan dengan gerakan Terorisme internasional seperti al-Qaeda. Gerakan Islam radikal tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai faktor seperti bentuk protes terhadap pemerintahan yang kafir, keinginan untuk memisahkan diri dari pemerintahan Rusia, rasa dendam terhadap masa lalu umat Islam yang mendapatkan tekanan dari Uni Soviet, dan keinginan untuk mendirikan negara yang berdasarkan Syari’ah Islam.
Mata rantai yang menghubungkan Kaukasus dengan terorisme global adalah Yusuf Muhammad al-Emirati yang datang ke Cechnya tahun 1999 dan Abdullah Kurd sebagai pemimpin berbagai peristiwa terorisme di republik Cechnya. Keduanya mati di tangan polisi Rusia pada April 2011 yang lalu.[10][10] Antara News mengabarkan bahwa pada tanggal 4 Mei 2012 di pinggiran ibukota Dagestan terjadi bom bunuh diri yang menewaskan 12 orang dan mencederai 110 orang. Pada bulan januari 2011 juga terjadi bom bunuh diri di bandara Domodedovo Moskow yang menewaskan 37 orang dan dua ledakan bom di stasiun kereta api bawah tanah Moskow pada tahun 2010 yang menewaskan 40 orang.
Berbagai peristiwa terorisme tersebut juga menjadi sebab utama pandangan negatif dari warga Rusia lainnya tentang Islam. Untuk mengatasi aksi terorisme di Rusia, pemerintah melarang masuknya paham Wahabi ke Rusia dan membangun masjid-masjid di kawasan Eropa sebagai pesan damai dari Islam Rusia dan juga bertujuan untuk menghilangkan citra buruk Islam di mata dunia.
·  Korupsi dan Narkotika
    Salah satu masalah penting yang dihadapi republik-repulik Islam di Rusia khususnya di Kaukasus Utara adalah masalah korupsi. Dana yang dikucurkan dari pemerintah pusat banyak yang dikopupsi oleh para pejabat negara. Hal ini menjadi sebab utama stagnasi ekonomi yang menyebabkan terjadinya masalah pengangguran dan masuknya generasi muda dalam organisasi Islam radikal untuk menentang pemerintahan.
Untuk mengatasi hal tersebut, mantan Presiden Rusia Dmitry Medmedev pada tahun 2010 lalu membentuk North Caucasus Federal Distrik (NCFD), sebuah unit administrasi yang menggabungkan tujuh republik yang ada di Kaukasus Utara. Kemudian pada bulan Januari 2011 Vladimir Putin yang waktu itu sebagai perdana menteri mendirikan Comission for Socio-Economic Development of the North Caucasus Federal District yang mengawasi program pemerintahan di daerah tersebut. Pemerintah pusat juga memiliki rencana untuk menciptakan 400.000 lapangan pekerjaan beberapa tahun ke depan di kawasan tersebut.
Adapun mengenai maraknya pengguna narkotika di kalangan pemuda di Rusia, penulis belum mendapatkan data-data yang memadai tentang hal itu. Namun, berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan yang didapatkan adalah masalah narkotika di kalangan pemuda Rusia menjadi suatu problem tersendiri yang menyebabkan timbulnya keresahan bagi warga Rusia khususnya warga Muslim Rusia. Diperkirakan jumlah Muslim di Rusia sekarang lebih dari 30 juta orang, meskipun statistik sejak setengah abad lalu mengatakan jumlah kaum muslimin tidak melebihi 20 juta orang. Bahkan, ada beberapa republik dalam Federasi Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Tatarstan, Chechnya, Bashkortostan, Dagestan, Ingushetia, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia, dan lain-lain. Jumlah Muslim di ibu kota Moskow sekarang lebih dari satu juta orang, dan mereka menderita masalah yang secara umum dialami oleh masyarakat Rusia, terutama masalah ekonomi.[11][11]
Dalam bidang ekonomi, roda ekonomi Muslim di Rusia saat ini mulai bangkit. Mereka bisa masuk dalam berbagai bidang pekerjaan yang ada mulai dari pedagang, guru, dosen, dan pejabat pemerintahan. Republik Tatarstan saat ini dikenal sebagai pusat produksi pesawat tempur, helikopter, dan truk-truk besar dengan merek Kamaz. Selain itu, daerah Kaukasus Utara merupakan daerah yang kaya dengan barang tambang, khususnya minyak bumi.[12][12]
Data terakhir mencatat populasi muslim negara itu mencapai 25 juta jiwa. Dengan jumlah itu, Rusia menjadi negara dengan pemeluk Islam terbesar di benua Eropa. Komunitas muslim yang selama era Soviet tertindas dan terisolasi, kini bisa melaksanakan kegiatan keagamaan dengan begitu semarak.[13][13]
Tantangan Masa Kini dan Masa Depan
Muslim di Rusia menghadapi berbagai serangan melalui media dan tidak adil, melalui media massa resmi yang beroperasi di negaranya yang dijalankan tangan-tangan yang mencurigakan. Islam terus menerus diberitakan dan digambarkan surat kabar dan artikel majalah secara buruk, Islam digambarkan sebagai teroris, cenderung untuk melakukan peperangan dan tindakan kriminal. Bahkan, ada beberapa program dan film yang disiarkan melalui radio dan televisi yang secara terang-terangan menghabisi Islam dengan berbagai kecurigaan dan tuduhan palsu yang tidak adil terhadap kaum muslimin. mereka lupa bahwa Islam adalah agama perdamaian, kebudayaan dan pengetahuan, dan bahwa berkat ulama Islam-lah Barat dan Timur menuai ilmu dan pengetahuan dalam berbagai bidang dan seni hingga sampai pada taraf yang sekarang dinikmati. Selain itu, berbagai propaganda yang merugikan umat Islam banyak dilakukan untuk menjauhkan mereka dari agamanya. Semua dilakukan dari dalam, secara terorganisir dan sangat berbahaya baik dengan bahasa nasional maupun lokal, seperti bahasa Dagestan, Tatar dan Bashkir.
Islam di Rusia mulai melangkah maju untuk mengambil posisinya sebagaimana di negara-negara lain, dan Islam mulai mewarnai berbagai posisi vital Rusia. Masjid yang di era sebelumnya sepi, mulai hidup kembali, suara adzan menyeru manusia untuk mendirikan shalat menggema dari berbagai menara yang menjulang tinggi sebagai pertanda lahirnya fajar baru Islam di Rusia.
Masalah lain yang dihadapi oleh umat Islam di Rusia, adalah kurangnya kader dalam jumlah yang memadai, kader yang terlatih sebagai da’i dan imam. Ini adalah sebuah persoalan yang sangat besar. beberapa masjid yang telah dikembalikan negara tidak memiliki imam dan guru untuk mengajarkan pokok ajaran agama kepada kaum muslimin dan generasi muda dan memperkenalkan mereka dengan realitas risalah Islam. Masalah ini adalah masalah yang sangat mendasar dan sangat memilukan, dan salah satu efek negatifnya, sebagian besar masjid tidak bisa mendirikan shalat Jumat.
Dalam lima tahun terakhir, berbagai upaya yang signifikan telah dilakukan untuk membangun kembali dan merekonstruksi masjid, sehingga terjadi peningkatan jumlah masjid menjadi empat ribu yang tersebar di berbagai wilayah Rusia. Jumlah itu boleh dikatakan sedikit jika dibandingkan jumlah kaum muslimin Rusia, dan juga sedikit jika dibandingkan dengan jumlah masjid pada era sebelumnya. Masalah lain yang juga sangat penting bagi umat Islam di Rusia, adalah ada empat sekolah bersejarah Islam, dimana administrasi dan pengelolaannya belum kembali kepada kaum muslimin.
Selain itu, masjid di kota Tomsk yang disebut “al-Abyadh”, sebuah masjid yang sangat kuno dan sangat jarang ada masjid seperti itu di Siberia, telah berubah menjadi pabrik minuman keras pada rezim komunis, dan pabrik itu masih ada di dalam masjid sampai hari ini.
Meskipun dalam hukum Rusia semua agama adalah sama, akan tetapi ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa gereja menikmati kebebasan lebih banyak dari umat Islam, masih banyak sekolah dan masjid yang belum dikembalikan pemerintah ke tangan kaum muslimin.[14][14]
Di Rusia Islam merupakan agama terbesar kedua di Rusia setelah Kristen Ortodok yang jumlahnya kurang lebih 23 juta Muslim dari 143 juta penduduk Rusia. Berdasarkan informasi dari KBRI di Moskow, presentase Muslim Rusia mencapai 18%, selebihnya Kristen Ortodok 71,8 %, katolik 1,8 %, Protestan 0,7 %, Yahudi 0,3%, Budha 0,6%, 0,9% beragam sekte dan sisanya adalah penduduk Rusia yang tidak beragama. [15][15]



B.        ISLAM DI JERMAN
1.      Sejarah Masuknya Islam di Jerman
              Islam di Jerman sudah dikenal sejak zaman pendudukan Kekhalifahan Islam di Spanyol. Pada saat itulah kekuasaan dan kemajuan dunia Islam disegani oleh bangsa-bangsa Eropa. Andalusia diajdikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dibawah kekhalifahan Islam. Dan Eropa mulai memasuki abad pertengahan yang disebut dengan zaman kegelapan (The Dark Age).
              Ekspansi dan kemajuan besar-besaran Kekhalifahan Islam baik dalam bidang politik, ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan jauh melampaui bangsa Eropa. Pada zaman perang salib, peprangan terjadi antara kaum muslim dengan bangsa Eropa, terutama Prancis, Jerman, dan Inggris. Setelah perang salib berakhir toleransi agama dan kebudayaan pun berlangsung. Disaat itulah bangsa Eropa termasuk Jerman mulai mengenal lebih jauh tentang Islam.
              Sastrawan nomor satu di Jerman, Wolfgang von Goethe, adalah seorang seorang pengagum Nabi Muhammad SAW. Harian Republika pernah memuat biografi tentang Wolfgang von Goethe pada rubric dunia Islam. Dikatakan pula pada tulisan tersebut bahwa Wolfgang von Goethe memasukan ajaran Islam pada hasil karyanya. Tulisan basmallah pun menghiasi buku-buku yang dibuatnya. Pada akhir khayatnya beliau mengucapkan dua kalimat syahadat.
              Hubungan antara Jerman dan Islam terus berlanjut. Seperti yang terungkap pada harian Medan Waspada, bahwa pada tahun 1739, raja Friedrich Wilhelm I mendirikan sebuah masjid di kota Postdam untuk tentaranya yang beragama Islam, mereka disebut dengan nama pasukan Muhammadaner. Mereka juga diberikan jaminan kebebasan beribadah.
              Pada Februari 1807 pasukan Muhammadaner membantu raja Wilhelm memerangi Napoleon dari Prancis. Bersama pasukan Jerman lainnya, mereka pun memerangi Rusia dan Polandia. Pada satu resimen bernama Towarczy, 1220 tentara beragama Islam dan 1320 tentara lainnya beragama Kristen. Pada zaman itu kaum muslim di Jerman selain menjadi tentara, mereka juga banyak yang menjadi pedagang, diplomat, ilmuan dan penulis.
              Pada saat perang Dunia I, Jerman kembali bersekutu dengan tentara muslim dari Kekhalifahan Turki. Hal ini membuat komunitas muslim di Jerman bertambah banyak dan makin menguatkan ekstensinya. Pada tahun 1930 muncul banyak lembaga Muslim Jerman. Dan antara tahun 1933 sampai 1945 tercatat lebih dari 3000 warga Jerman yang beragama Islam, 300 diantaranya berdarah etnis Jerman.
              Namun, pada saat kepemimpinan Hilter pada perang dunia kedua, umat Islam terpecah-pecah. Kebebasan beribadah terancam. Sebagian umat Islam pergi melarikan diri ke negara Balkan. Namun hal itu tidak berlangsung lama, setelah perang dunia kedua berakhir dengan kekalahan besar yang didapatkan Jerman, hubungan antara Jerman dan umat Islam kembali terjalin . keberadaan Islam di Jerman meningkat pada tahun 1960-an. Hal ini dikarenakan Jerman membutuhkan banyak tenaga kerja akibat hancurnya Jerman dalam perang dunia kedua.
              Para pekerja berdatangan dari Italia, Turki dan Eropa Timur untuk membangun Jerman kembali. Setelah kontrak mereka selesai, para pekerja ini menolak untuk pulang ke negara mereka, bahkan mereka mendatangkan keluarga-keluarganya untuk tinggal menetap di Jerman.
              Berlin menjadi kota dengan jumlah komunitas Turki terbesar setelah Istanbul. Umat muslim dari Yugoslavia dan Iran pun berdatanagan dan menetapa di jerman. Hal-hal tersebut yang membuat jumlah penduduk yang beragama Islam di Jerman mencapai lebih dari dua juta jiwa pada awala tahun 1990.
              Belakangan warga Muslim dari Libanon, Palestina, Afganistan, Aljazair, Iran, Iran dan Bosnia juga datang ke Jerman mengungsi karena negara mereka dilanda perang. Karena merupakan negara maju, Jerman juga menjadi target bisnis dan pendidikan. Banyak para profesional, pebisnis, pekerja dan mahasiswa Muslim dari India, Pakistan, dan Asia Tenggara datang dan sebagian menetap di sana.[2]

2.      Jumlah Penduduk Muslim di Jerman
              Jumlah penduduk Muslim di Jerman saat ini berkisar 3,7 juta jiwa. Mayoritas adalah keturunan Turki dengan jumlah lebih dari 2 juta orang. Menurut statistik tahun 1999, komposisi kaum Muslim di negeri ini adalah sebagai berikut:
 Turki 2.053.564, Bosnia 167.690, Iran 116.446, Marokko 81.450, Afghanistan 71.955, Libanon 54.063, Pakistan 36.924, Tunisia 26.396, Syiria 19.055, Aljazair 17.705, Irak 16.745, Mesir 13.455, Yordania 12.249, Albania 10.528,  Indonesia 9.470, Somalia 8.248, Banglades 7.156, Sudan 4.615, Malaysia 3.084, Senegal, 2.509, Gambia 2.371, Libya 1.898, Kirgistan 1.662, Azerbaijan 1.399, Guinea 1.287, Usbekistan 1.249, Yaman 1.083.
              Tidak jelas berapa jumlah Muslim yang berasal dari Jerman sendiri. Satu laporan dari Lembaga Statistik Khusus umat Islam di Jerman menyebutkan sedikitnya 18.000-an orang, namun ada dugaan menyebutkan sekitar 40.000 orang.[3]
3.      Perkembangan Muslim di Jerman
3.1 Pendidikan Muslim di Jerman Saat Ini
              Berbeda dengan kebanyakan negara-negara lain di Eropa, Jerman dalam perkembangan terakhir, mulai memperbolehkan pelajaran agama Islam bagi para pelajar Muslim di sekolah-sekolah umum. Biasanya pelajaran agama dilakukan orang-orang Islam secara non-formal di mesjid-mesjid atau kelompok-kelompok masyarakat. Kebijakan baru yang merupakan hasil dari penggodokan bersama antara pemerintah Jerman dan komunitas Muslim di Jerman ini adalah salah satu upaya mendukung proses integrasi sosial Muslim di Jerman. Menurut Wolfgang Schrauber, Menteri Dalam Negeri Jerman, kebijakan tersebut dapat menjembatani perbedaan yang kerap timbul.
              Tidak hanya di level sekolah, pendidikan Islam juga mulai diperkenalkan pada tingkat akademik dengan membuka Jurusan Teologi Islam di perguruan tinggi di Jerman. Pendidikan pada tingkat akademik ini dianggap dapat memberi solusi terhadap masalah kehidupan Muslim dalam keragaman dan juga dapat mengangkat isu partisipasi mereka dalam diskursus politik di negara tersebut.
              Karena tidak adanya infrastruktur keagamaan formal, mesjid-mesjid di Jerman memiliki peran yang sangat penting dalam pembinaan komunitas Muslim. Mesjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tapi juga sebagai tempat pendidikan/pengajaran, pertemuan sosial keagamaan, acara perkawinan, dan pusat bisnis. Karenanya tidak sedikit mesjid yang memiliki toko, restoran, perpustakaan, dan ruang pertemuan. Saat ini jumlah mesjid di Jerman berkisar 2000, namun sebagian besar tidak dalam bentuknya yang umum, melainkan ruko-ruko yang berada dekat pusat bisnis dan perumahan kaum Muslim. Tuntutan kaum Muslimin untuk membangun mesjid dalam bentuknya yang umum selalu kandas di tingkat parlemen setempat. Namun sejak tahun 1990-an, banyak mesjid yang utuh dan megah di bangun. Satu laporan menyebut sekitar 200 telah terbangun dan lebih dari 30 dalam proses pembangunan.[4]
3.2 Peran muslim di Jerman dalam bidang Politik
              Seperti kaum Muslimin lainnya yang tinggal di negara-negara non-Muslim, mereka kerap menjadi target kecurigaan, diskriminasi dan prasangka buruk. Bagi Muslim Jerman, perlakuan semacam itu justeru mendorong mereka untuk lebih aktif lagi bersosialisasi di tengah masyarakat Jerman dan berpartisipasi di berbagai aspek kehidupan mulai dari sosial hingga politik. Muslim Jerman meyakini hanya dengan berperan aktif di tengah masyarakat, mereka bisa sedikit demi sedikit mengikis diskriminasi dan prasangka buruk terhadap Islam dan umat Islam.
              Laporan Federal Office for Migration and Refugees tahun 2009 menyebutkan, dipekirakan jumlah Muslim di Jerman saat ini mencapai empat juta orang. Dari jumlah itu, sekitar 500 ribu orang merupakan sumber potensial untuk ikut dalam pemilu lokal di Jerman yang akan digelar tahun ini. Belakangan, partisipasi Muslim Jerman di panggung politik meningkat meski pemerintah Jerman memperketat aturan naturalisasi dan undang-undang tentang kewarganegaraan bagi para imigran.
              Dengan jumlah yang cukup besar, sulit bagi partai-partai politik yang ada di Jerman untuk mengabaikan suara dari kalangan Muslim, terutama menjelang pemilu lokal. Meski ada juga partai-partai politik yang justeru menggunakan strategi menyerang keberadaan warga Muslim di Jerman untuk mendapatkan dukungan suara dari masyarakat.
              Di kalangan kaum Muslimin Jerman sendiri sudah menjadi tradisi untuk memberikan suaranya pada Partai Hijau atau Partai Sosial Demokrat di setiap pelaksanaan pemilu. Walaupun pilihan-pilihan itu tetap dilematis bagi warga Muslim karena ada partai yang disatu sisi menentang perang tapi di sisi lain partai itu mendukung kebijakan-kebijakan yang anti-Muslim atau sebaliknya.
              Dengan aktifnya warga Muslim dalam perpolitikan di Jerman, diharapkan keterwakilan warga Muslim di pemerintahan, paling tidak di tingkat lokal, bisa terpenuhi. Kurangnya keterwakilan para imigran Muslim di Jerman menjadi salah satu kendala bagi kepentingan-kepentingan yang terkait umat Islam di negeri itu. Saat ini, dari sekitar 18 juta imigran yang ada di Jerman, cuma 11 orang yang duduk di parlemen Jerman dengan latar belakang imigran.
              Partai Bündnis für Frieden und Fairness (Aliansi untuk Perdamaian dan Kesetaraan-BFF) yang berbasis di Jerman, menjadi satu-satunya alianasi yang dibangun oleh para imigran untuk mewujudkan partisipasi mereka dalam bidang politik. Alinasi ini berhasil mendapatkan dua kursi di dewan kota Bonn yang diisi oleh dua orang Muslim Jerman.
              Suka tidak suka, peran serta dan kontribusi kaum Muslim di Jerman telah memberikan warna dan alternatif pilihan di panggung politik negeri itu. Apalagi BFF membuka diri bagi mereka yang non-Muslim, meski cikal bakal dari berdirinya aliansi itu adalah terbentuknya Dewan Muslim di Bonn. [5]
4.      Nasib Muslim Masa Kini di Jerman
               Perkembangan Islam dan komunitas Muslim di Jerman tampak memberi dampak yang positif bagi kehidupan masyarakat Jerman. Penerimaan Islam oleh masyarakat Jerman sendiri menunjukkan agama ini memberikan alternatif bagi pemecahan masalah kehidupan mereka. Islam tidak lagi diidentikkan sebagai agama para imigran melainkan agama yang terintegral dari kehidupan mereka sendiri. Integrasi Islam dan kultur mereka inilah yang akan membangun apa yang dikenal sebagai “Euro Islam”.
Belakangan terdapat beberapa kasus dimana warga Muslim mendapat diskriminasi di Jerman misalnya dalam masalah jilbab. Namun hal ini bukanlah kasus yang fenomenal dan tidak merubah kebijakan pemerintah Jerman terhadap umat Islam. Secara umum, masyarakat Jerman sangat menghargai kebebasan beragama. Sebuah survey yang pernah dilakukan Stiftung Konrad Adenauer menunjukkan bahwa dua pertiga peserta polling percaya bahwa umat Islam harus diberikan kebebasan untuk melaksanakan ajaran agama mereka.[6]
Belum lama ini juga, Muslim Jerman diguncang dengan kasus pembunuhan terhadap Marwa El-Sharbini yang memicu makin kuatnya tekanan sosial terhadap kaum Muslimin di negeri itu. Namun kasus ini pula yang memperkuat persatuan umat Islam di Jerman dengan cara menggalang petisi kaum Muslimin dari seluruh Jerman yang ditujukan pada Kanselir Angela Merkel yang berisi tuntutan agar pemerintah Jerman menunjukkan komitmennya terhadap eksistensi warga Muslim di negeri itu.
Menanggapi petisi yang dibuat kaum Muslimin Jerman, dalam sebuah pidatonya Merkel menyerukan agar masyarakat Jerman menghormati wrga Muslim dan tatacara berpakaian para muslimah. Seruan itu terutama ditujukan pada sekolah-sekolah publik di Jerman yang kerap meributkan masalah jilbab.[7]
Dari sumber internet penulis juga menemukan pengalaman pribadi seorang muslimah yang menjadi pekerja di negara Jerman.[8] Di Jerman muslim merupakan kaum minoritas, banyak orang yang memandang dengan penampilan berbeda ataupun mengomentari. Namun apabila di jalan bertemu sesama muslim justru mereka mengucapkan salam kepada muslimah tersebut, dan tak segan-segan untuk berkenalan antar sesamanya.
Mengenai makanan, Seperti kita tahu bahwa kaum muslim dikharamkan makan makanan yang berasal dari daging babi, ataupun produk-produk dari babi. Pengalaman muslimah tersebut cara mengatasinya adalah membaca terlebih dahulu komposisi yang berada pada label produk di supermarket, atau mencari produk dengan label halal di supermarket umum di Jerman. Namun bila memang tedesak, tak kadang muslimah tersebut juga hanya membeli jenis makanan yang mengandung vegetarian (sayuran).
Untuk sholat, itu bukan halangan. Perbedaan waktu Jerman, terutama pada saat musim panas atau Sommer, dimana pada saat itu matahari bersinar sangat lama, bahkan adzan maghrib dimulai pukul 21.30, waktu Jerman. Untuk mengecek waktu sholat, biasanya mencari informasi bulanan di Islamic Finder. Di situs itu hanya memasukkan nama kota, dimana tempat tinggal. Atau bisa juga mendownload applikasi di Ios atau Android. Dan warga Jerman disana juga sangat tolerir terhadap keberagamaan, yakni membolehkan untuk melakukan sholat.
Untuk Puasa di Jerman, bulan Ramadhan jatuh pada musim panas, dimana matahari bersinar lebih lama dan adzan maghrib berkumandang pukul 21.30. Adzan subuh berkumandang sekitar pukul 03.00, Jadi makan sahur sekitar pukul 02.00. Kemudian menjadi cobaan di sana adalah, waktu isya yaitu sekitar pukul 23.00 hingga 23.30. Banyak muslim disana yang tidak melaksanakan sholat tarawih, karena sudah terlalu malam. Dalam Hari Raya Idul Fitri (Lebaran), muslimah tersebut disana hanya merayakan lebaran dengan pergi ke Masjid Islam di Frankfurt, karena jauh dengan sanak keluarganya.
 Dan yang terakhir muslimah tersebut juga memaparkan bahwa muslim disana tidak terdapat diskriminasi, warga jerman sangan toleransi terhadap perbedaan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa banyak orang asing yang tinggal di negara Jerman, dengan agama yang beragam. Dan yang lebih meyakinkan lagi, adanya pernyataan dari Kanselir jerman Angela Merkel baru-baru ini yang menyatakan bahwa Islam itu merupakan bagian dari Jerman.
C.        ISLAM DI SPANYOL
1.  Perkembangan Islam di Spanyol
Sejak pertama kali Islam menginjakkan kaki di tanah Spanyol hingga masa jatuhnya, Islam memainkan peran yang sangat besar. Islam di Spanyol telah berkuasa selama tujuh setengah abad. Berikut adalah periode-periode Islam di kawasan Andalusia (Spanyol).
1.      Periode Pertama (92 H-138 H)
Periode ini terjadi ketika Andalusia berada di bawah kekuasaan Dinasti Umayyah; dimulai sejak upaya-upaya penaklukan pertama (92 H) hingga keruntuhan Dinasti Umayyah dan masuknya Abdurrahman ad-Dakhil ke Andalusia (138 H). Pada periode ini, terjadi perselisihan yang sangat sengit antara suku Arab dan suku Barbar.
2.      Periode Kedua (138-172 H)
Pada periode ini Andalusia berada di bawah pimpinan Abdurrahman ad-Dakhil. Berbagai ancaman dari dalam dan dari luar pun terjadi dan semuanya mampu diatasi oleh ad-Dakhil. Hal lain seperti serangan bangsa Norman dan pemberontakan kaum Musta’rib pun terjadi pada masa ini. Alhamdulillah, semuanya mampu diatasi oleh ad-Dakhil.
3.      Periode Ketiga (238-300 H)
Pada periode ini umat Islam di Andalusia mulai mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan timbulnya perpecahan di antara mereka dan munculnya dinasti-dinasti kecil, seperti Dinasti Bani Hajjaj di Sevilla, keluarga Barbar yang paling masyhur, yakni keluarga Dzun Nun, dan sosok Ibnu Hafsun yang sangat berbahaya. Namun, mereka semua berhasil ditumpas oleh Abdurrahman III.
4.      Periode Keempat (300-368 H)
Abdurrahman III mampu mempersatukan seluruh kerajaan-kerajaan kecil di Andalusia dan menjadi khalifah Andalusia bersatu pada tahun 313 H. Ancaman kerajaan Kristen juga terjadi dan berhasil ditangani oleh khalifah Abdurrahman III. Pada masa ini, Abdurrahman III memerintahkan untuk membangun Medinat az-Zahra’.
5.      Periode Kelima (368-399 H)
Pada masa ini, khalifah tidak lain hanyalah simbol belaka. Hal ini dikarenakan kekuasaan yang sebenarnya berada di tangan para menteri.
6.      Periode Keenam (399-422 H)
Pada periode ini, Dinasti di Andalusia kembali terpecah dan tercerai-berai. Hal ini diakibatkan fanatisme kesukuan yang ada di tengah-tengah mereka. Parahnya, mereka sering meminta bantuan kaum Kristen di utara untuk menyerang dinasti Islam lain yang berseberangan dengannya.
7.      Periode Ketujuh (422-482 H)
Periode ini disebut sebagai periode Muluk at-Thawa’if, yakni periode dimana banyaknya kerajaaan-kerajaan kecil sehingga setiap kota atau wilayah mempunyai raja atau penguasa sendiri. Barbar menguasai wilayah selatan dan Shaqalibah menguasai wilayah timur, sementara wilayah-wilayah lain dikuasai orang-orang kaya baru atau sejumlah bekas tawanan perang. Ada sekitar dua puluh keluarga di dua puluh kota yang memiliki kekuasaan dan pemerintahan mandiri. Di antaranya terdapat raja-raja kecil (Muluk at-Thawa’if) yang masyhur kala itu.
a.       Bani ‘Abbad di Sevilla.
b.      Bani Hamud al-Idarisah di Malaga dan Algeciras.
c.       Bani Ziri di Granada.
d.      Bani Hud di Zaragoza.
e.       Bani an-Nun di Toledo, yang merupakan dinasti terkuat di antara semua dinasti Muluk at-Thawa’if yang ada.
Ada banyak ulama dan sastrawan yang membawa Andalusia pada puncak kejayaannya di masa ini. Bahkan, iklim Andalusia berubah menjadi iklim sastra. Meskipun demikian, kerajaan Kristen yang merupakan koalisi dari kerajaan Asturias, Leon dan Castilla dan dipimpin oleh Alfonso VI berusaha untuk merebut wilayah Islam dan menyerang Muluk at-Thawa’if.
8.      Periode Kedelapan (484-539 H)
Di periode ini, Dinasti Murabithun memiliki pengaruh yang besar. Dinasti ini terletak di Afrika Utara dan berpusat di Marrakesh. Yusuf bin Tasyfin (khalifah Dinasti Murabithun) selalu dimintai bantuan oleh Muluk at-Thawa’if dalam menghadapi pasukan Kristen. Bahkan, Yusuf berhasil mengalahkan mereka di Perang Zallaqah. Dikarenakan banyak penduduk yang melaporkan bahwasanya raja-raja kecil tersebut banyak yang semena-mena, Yusuf memutuskan untuk mengalahkan mereka dan menggabungkan Andalusia ke dalam wilayahnya. Namun, sebagian pembesar Andalusia tidak senang terhadap Murabithun karena mereka beranggapan bahwa Murabithun tidak memahami nilai plus mereka dalam hal sastra. Lalu, mereka melancarkan pemberontakan dan Andalusia kembali terpecah-pecah.
9.      Periode Kesembilan (539-620 H)
Pada periode ini dinasti yang paling menonjol adalah Dinasti Muwahhidun di Afrika Utara. Hal ini dikarenakan Ibnu Tumart, pemimpin Dinasti Muwahhidun menaklukkan Dinasti Murabithun dan menjadikan Marrakesh sebagai pusat kekuasaan. Ketika penguasa Andalusia meminta bantuan kepada mereka, mereka memutuskan mengirim pasukan, namun mereka bermaksud untuk menaklukkannya dan berhasil. Pada era ini, dinasti Muwahhidun di bawah pimpinan al-Manshur Billah Ya’qub bin Yusuf bin Abdul Mukmin berhasil mengalahkan pasukan Salib di Perang Alarcos. Namun, umat Islam di Andalusia berhasil dikalahkan di Perang Las Navas de Tolosa (al-‘Iqab), yakni perang antara pasukan muslim dengan pasukan Salib yang merupakan gabungan dari kerajaan Prancis, Jerman, Inggris, dan Italia. Satu persatu wilayah Islam berhasil ditaklukkan dan yang tersisa hanyalah wilayah Granada.
10.  Periode Kesepuluh (620-897 H)
Pada masa ini yang berkuasa hanyalah kerajaan Granada, sekaligus kerajaan terakhir bangsa Arab di negeri Andalusia. Kota-kota penting seperti Valencia, Cordoba, Murcia, dan Sevilla berhasil ditaklukkan pasukan Salib. Kali ini, Bani Ahmar, sebagai pemimpin di Granada tidak memiliki ambisi lain selain mempertahankan dinasti. Kerajaan Granada semakin melemah diakibatkan konflik internal sedangkan Kerajaan Kristen semakin kuat akibat penyatuan kerajaan melalui pernikahan Raja Ferdinand (Raja Aragon) dengan Ratu Isabella (Ratu Castilla). Konflik internal yang terjadi justru mempercepat berakhirnya Kerajaan Granada di Andalusia dan akhirnya kerajaan Granada benar-benar kalah. Lalu, pihak Kristen mengajukan perjanjian Granada yang berisi:
a.       Jaminan Keamanan bagi jiwa, keluarga, dan harta umat Islam.
b.      Umat Islam tetap tinggal di rumah dan kampungnya.
c.       Syariat agama bebas dijalankan sebagaimana sebelumnya.
d.      Masjid tetap berdiri di tempatnya semula.
e.       Tidak seorang pun dipaksa untuk meninggalkan agamanya.
f.       Muslim yang ingin bepergian ke negeri Kristen dijamin keselamatan jiwa dan hartanya.
g.      Tawanan-tawanan muslim harus dibebaskan.
h.      Umat Islam berhak pergi mengungsi ke Afrika, kapan pun mereka mau, beserta harta dan keluarganya.

E.        ISLAM DI AUSTRALIA

1. Keadaan alam dan Masyarakat
Australia adalaha suatu benua yang terletak di Samudra Pasifik. Australia merupakan negara anggota persemakmuran Inggris dengan ibu kotanya Canberra yang berpenduduk 16.090.000 jiwa. Dari jumlah tersebut 0,5% diantaranya menganut agama Islam. The Commonwealth of Australia merupakan Federasi dari enam negara bagian, yaitu New South Wales, Victoria, Queensland, Australia Selatan, Australia Barat dan Tasmania. Pemerintahannya adalah monarko konstitusional. Kepala negara adalah Ratu Inggris yang diwakili oleh Gubernur Jenderal. Kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Penduduk Australia berkaitan erat dengan perkembangan sejarah dunia pada umumnya dan Eropa pada khususnya. Penduduk aslinya adalah suku Aborigin.

2. Sejarah Masuknya Islam ke Australia
Setidaknya ada 2 ( dua ) pendapat tentang masuknya Islam ke Australia, yaitu yang disebarkan oleh muslim Indonesia dan muslim Afganistan.
a. Jalur Pertama adalah Muslim Indonesia
Sejak abad XVI, nelayan muslim dari Makasar secara rutin menangkap teripang di pesisir utara Australia. Sebagian dari mereka menetap dan berketurunan di daerah Queensland. Petani tebu pernah didatangkan dari penduduk Banten, Jawa Barat pada tahun 1880-an M, setelah meletusnya Gunung Krakatau. Sebenarnya, niat mereka pada mulanya adalah mencari emas. Ternyata informasi tentang emas hanya suatu penipuan dalam rangka menjaring tenaga kerja. Jalur pertama masuknya Islam ke Australia adalah dari Indonesia. Mereka yang berasal dari Makasar dan Banten sama-sama menetap, mempunyai keturunan, dan mengamalkan ajaran Islam.

b. Jalur Kedua adalah Muslim Afganistan
Pertengahan abad XIX, Pemerintah Australia mencanangkan pembangunan Lintas Australia dari selatan ke utara, antara Adelaide dan Darwin. Untuk itu, dibentuklah tim ekspedisi. Tim ini mendatangkan 24 ekor unta Peshawar yang diawasi oleh Dost Muhammad, seorang penggembala dari Afganistan yang menetap di Khasmir. Penggembala ini sampai di Victoria pada tahun 1860. pada tahun 1872 datang lagi 12 orang peternak muslim dari Afganistan, India, Balukhistan, serta dari Pakistan membawa 120 ekor unta. Untuk mengenang jasa para penunggang unta, saat ini terdapat kereta api ekspres bernama Ghans singkatan dari Afganistan. Lama kelamaan penggembala muslim ini beralih profesi menjadi petani, peternak, bahkan pedagang. Mereka tetap mengamalkan ajaran Islam di Australia. Penduduk asli pun mengenal Islam lewat amaliah dan perikehidupan umat Islam ini. Diantara mereka ada yang menikah dengan penduduk asli yang terlebih dahulu diislamkan calon pasangan hidupnya. Jumlah umat Islam pun bertambah dari para mualaf dan dari keturunan mereka. Namun, pada generasi selanjutnya identitas Islam semakin menipis karena memang para penggembala ini tidak ada yang ahli agama Islam. Selain itu mereka sibuk menghadapi kehidupan sehingga sangat sedikit kesempatan mengajarkan agama kepada keturunannya.

3. Perkembangan Islam di Australia
Sekitar tahun 1906 pemerintah Australia memberi peluang masuknya penduduk asing ke Australia. Kesempatan ini dimanfaatkan warga negara lain untuk hijrah ke benua ini, tidak sedikit diantaranya berasal dari negara-negara muslim. Pada tahun 1959-1975, imigran dari Yugoslavia, Cyprus, Pakistan, Malaysia dan Singapura mencapai 100.000 orang, sedangkan dari Indonesia diperkirakan 1.200 orang. Sebanyak 5.000 orang mahasiswa Islam dari Asia melanjutkan studinya di benua ini hingga tahun 1975. sebagian dari mereka, memilih tinggal disini sebagai warga negara Australia. Dewasa ini umat Islam diperkirakan mencapai 350.000 orang dari 18 juta penduduk.

4. Kelembagaan Umat Islam di Australia
Beberapa kelembagaan umat Islam di Australia diuraikan sebagai berikut :
a. The Australia Federation of Islamic Societies ( AFIS )
Lembaga ini berdiri pada tahun 1964 kemudian diubah menjadi The Australia of Islamic Councils ( AFIC ) pada tahun 1976. Federasi ini merupakan badan koordinasi seluruh organisasi umat Islam, organisasi social, dakwah, mahasiswa dan pengusaha yang ada disetiap Negara bagian Australia.
b. Federation of Australia Moslem Students and Youth ( FAMS ) tahun 1991
Pusat dakwah umat Islam tetap berada di mesjid. Setiap negara bagian ada mesjidnya. Bahkan, ada negara bagian memiliki beberapa masjid. Masjid tertua di Australia dibangun pada tahun 1899, yaitu di Australia Selatan atas prakarsa imigran muslim Afganistan. Perkembangan Islam di Australia Selatan tidak sepesat negara bagian lainnya. Pendidikan adalah ujung tombak usaha dakwah dan peningkatan kualitas keislaman umat. Pengajian, majelis taklim dan seminar diselenggarakan secara periodik di masjid dan gedung-gedung yang memungkinkan untuk itu, seperti Islamic Centre. Usaha pertama mendirikan lembaga pendidikan yang dibangun pada tahun 1982 bertujuan untuk menyelenggarakan Pendidikan Islam yang berpusat di Coburg, Victoria. Usaha ini adalah hasil AFIC dengan membeli sebuah gedung bekas gereja untuk dijadikan sekolah Islam, dengan dana satu juta dollar dari Kerajaan Saudi Arabia. Di dekat gedung Islamic Centre di Sydney juga didirikan sekolah Islam dengan nama Malek Fahd ( Raja Fahd ) yang sebagian gurunya berasal dari muslim Australia. Pada tahun-tahun berikutnya, sekolah Islam didirikan pula di Sydney, Darwin dan Canberra. Perlu diketahui bahwa silabus pengajaran SD Islam tersebut pada prinsipnya sama dengan pelajaran agama dan sejarah Islam. Melihat fenomena positif tersebut, Islam di Australia secara kuantitatif agaknya memiliki prospek yang cukup cerah walaupun umat Islam dihadang oleh serentetan masalah internal dan eksternal yang dapat mempengaruhinya. Umat Islam harus bertarung melawan arus liberalisme Australia yang hampir selalu menimbulkan sikap dan perilaku permisif. Hal ini akan menjadi tantangan berat, khususnya bagi generasi muda muslim dalam mengimplementasikan keyakinan dan tradisi Islam.Tidak diketahui secara pasti jumlah umat Islam dewasa ini di Australia. Perkiraan AFIC jumlah umat Islam di Australia sekitar 250.000 orang, dan ada yang memperkirakan lebih. Jumlah orang-orang Australia kulit putih yang memeluk Islam belum begitu banyak. Menurut perkiraan AFIC baru ± 300.000 orang. Umat Islam terbanyak ada di negara bagian Victoria dan New South Wales, sedangkan di negara-negara bagian lainnya tidak begitu banyak. Umat Islam di Australia berasal dari berbagai penjuru dunia. Perbedaan bahasa menyebabkan kesulitan berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Begitu pula perbedaan kebudayaan dan latar belakang pendidikan menyebabkan sukarnya berintegrasi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Tempat tinggal mereka terpencar-pencar, bahkan banyak yang jauh dari masjid atau Islamic Centre sehingga menyebabkan kesulitan dalam pembinaan agama. Disamping itu, umat Islam yang umumnya kaum imigran, hidup ditengah-tengah masyarakat Australia yang berkebudayaan barat dengan cara hidup mereka yang serba bebas. Hal ini banyak mempengaruhi sebagian orang-orang Islam disana. Oleh karena itu, sekarang diusahakan untuk mendirikan masjid-masjid atau Islamic Centre diberbagai tempat khususnya didaerah tempat tinggal orang-orang Islam. Selain itu, diusahakan pengangkatan imam yang profesional sehingga mereka dapat mengadakan pembinaan dan dakwah Islam secara lebih baik dan intensif. Masyarakat Australia umumnya belum memahami Islam. Oleh karena itu, umat Islam Australia harus melakukan usaha-usaha untuk memberikan keterangan atau penjelasan mengenai ajaran Islam yang sebenarnya. Semua usaha tersebut sangat memerlukan biaya. Tampaknya, hal inilah yang mengurangi lancarnya pelaksanaan rencana mereka. Walaupun menghadapi berbagai kesulitan, tetapi kita bersyukur melihat perkembangan Islam di Australia yang cukup menggembirakan. Umat Islam menyebar diseluruh pelosok Australia, baik di kota besar maupun kecil. Begitu juga masjid dan Islamic Centre tumbuh diberbagai pelosok Australia. Selain itu, orang Australia yang berkulit putih, mulai tertarik terhadap Islam, walaupun jumlah mereka belum begitu banyak. Sebagaimana halnya orang-orang di negara Barat yang sedang mencari-cari pegangan baru dibidang kerohanian, demikian pula orang-orang Australia, Islam merupakan salah satu alternatif yang sangat berarti bagi mereka.


G.        ISLAM DI SWISS
Swiss atau Switzerland  adalah republik federasi yang berada di Eropa Tengah. Luasnya relatif kecil hanya 421,285 kilometer persegi dan berpenduduk 7,5 juta jiwa. Negara beribu kota Bern itu terdiri dari 26 negara bagian yang disebut “Canton”. Secara geografis, Swiss dibatasi oleh Jerman, Prancis, Italia, Austria dan Lienchtenstein.
Tak heran jika negara itu memiliki empat bahasa resmi, yakni; Jerman, Prancis, Italia dan Romansh. Sebanyak 75 persen penduduk Swiss berbahasa Jerman, 20 persen berbicara bahasa Prancis, 4,0 persen berbahasa Italia, dan sisanya berbicara dalam berbagai bahasa.
Swiss dikenal sebagai negara yang netral, karena tidak pernah terlibat perang dengan pemerintah asing sejak tahun 1815.  Maka tak heran Swiss menjadi basis atau tuan rumah berbagai organisasi besar di dunia. Seperti Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), serta kantor-kantor organisasi sayap  Perserikatan Bangsa-Bangsa, meski markas besarnya beradai Newyork, Amerika Serikat.
            Swiss adalah negeri yang sangat cantik. Bahkan Ramadhan KH, punjangga besar itu pernah menulis, “Tuhan pasti tersenyum ketika Ia menciptakan Swiss”. Swiss sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan Alpen. Merupakan gunung-gunung tinggi yang menyeberangi daerah selatan-tengah negeri itu.
Gunung paling terkenal adalah Matterhorn (4,478 m) termasuk dalam pegunungan Alpen Valais dan Pennine di perbatasan Italia. Sedangkan puncak yang tertinggi adalah Dufourspitze (tingginya 4,634 m), di daerah ini ditemukan banyak lembah, air terjun dan glasier. Dan bagian dari Alpen Bernese di atas glasier Lauterbrunnen yang terdiri dari 72 air terjun dikenal dengan Jungfrau (4,158 m).
Sementara di bagian utara lebih banyak ditemukan lanskap terbuka dengan bukit-bukit, setengah hutan, dan sebagian berpadang rumput terbuka. Biasanya dipenuhi dengan  ternak atau ditanami sayuran dan buah-buahan. Meskipun begitu tetap disebut pegunungan. Beberapa danau besar dan kota-kota terbesar Swiss ada di wilayah ini. Pada tahun 2006 dan 2007, Zurich — kota terbesar di Swiss — dinobatkan sebagai kota yang memiliki kualitas hidup terbaik di dunia.

                                     
                                                                       
                                                           
                    
1. Sejarah dan Perkembangan Islam Masuk ke Swiss
            Masuknya Islam ke Swiss dimulai saat para pelaut Muslim dari Andalusia (Spanyol) membangun sebuah negeri di Prancis Selatan. Kemudian para pelaut Muslim itu menaklukkan negeri-negeri di sana menuju ke arah utara, sehingga pada tahun 939 M/321 H sampailah mereka ke wilayah St Gallen di Swiss.Lalu, mereka memindahkan armadanya ke sana dengan tujuan untuk mengamankan Andalusia. Salah satu caranya dengan membangun berbagai menara pengintai dibeberapa tempat di pegunungan Alpen. Bahkan sebagian wilayah pegunungan Alpen ini akhirnya dikuasai oleh pasukan Islam, sehingga memudahkan mereka untuk masuk ke wilayah itu dari arah laut.Raja Teutons yang menguasai Jerman saat itu pernah mengirimkan utusannya kepada raja Abdurrahman an-Nasir pemimpin kerajaan Islam Andalusia untuk membicarakan keberadaan tentara Islam di wilayah St Gallen. Setelah dinasti Islam di Andalusia runtuh, sebagian umat Islam di sana kembali berhijrah untuk menyelamatkan diri dari penyiksaan tentara Kristen, mereka memasuki wilayah Swiss selatan dan memutuskan untuk menetap di sana. Mereka bergabung dan menyatu dengan penduduk setempat.Di pertengahan abad ke-14 Hijriah, Swiss kembali menjadi tempat hijrahnya umat Islam. Sebagian kecil umat Islam mengungsi ke sana setelah Perang Dunia II berkecamuk. Berkat kebaikan akhlak dalam menyebarkan nilai-nilai Islam, beberapa penduduk asli Swiss memeluk agama Islam.
            Seorang yang termasuk dalam golongan pertama masuk Islam adalah penyair Swiss Frithjof Schuon, sebelumnya ia menganut sebuah agama di Prancis yang beraliran kependetaan. Karena minatnya yang besar kepada Islam ia memutuskan untuk pindah ke Aljazair dan mengucapkan syahadat di sana. Setelah mempelajari Islam ia kembali ke Swiss sambil terus mendakwahkan agama barunya itu. Setelah masuk Islam ia dikenal dengan nama as-Shaykh `Isa Nur al-Din Ahmad al-Shadhili al Darquwi al-Alawi al-Maryami. Dari tangan dinginnya ada beberapa warga Swiss yang menyatakan memeluk Islam.  Umat Islam di Swiss terus bertambah jumlahnya disebabkan masuknya imigran-imigran Muslim dari negara lain dan banyak penduduk asli Swiss yang memeluk Islam. Sensus tahun 1951 umat Islam di Swiss hanya berjumlah sekitar 2,000 orang, berkembang menjadi 30 ribu orang di akhir tahun 70-an.

Menurut hasil sensus pada 2009, umat Islam di Swiss mencapai 400 ribu atau 4,26 persen dari total penduduk Swiss. Sementara perempuan di Swiss yang masuk Islam sampai tahun 2009,  menurut Monica Nur Sammour-Wust, tokoh Muslimah di sana, jumlahnya sekitar 30 ribu orang.  Kota Basel menjadi kota dengan jumlah umat Islam terbanyak di Swiss. Kaum Muslimin di Swiss sebagian besar adalah imigran dari Arab, Kosovo, Turki, dan Afrika. Sebagian lainnya yaitu para diplomat, pekerja profesional, pegawai di PBB dan pelajar yang sedang menempuh studi. Umat Islam di Swiss membentuk komunitas sendiri-sendiri sesuai etnis dan kewarganeraannya, termasuk warga Indonesia yang menetap di sana. Ketika Islam mulai berkembang di Swiss, kaum Muslim mendirikan sebuah Islamic Center yang pertama di kota Jenewa. Aktivitas Islamic Center itu sangat sederhana, hanya untuk tempat shalat berjamaah dan menerbitkan majalah Islam berbahasa Arab dan Prancis. Akan tetapi,  semua kegiatan itu tidak berjalan lama, pada akhirnya Islamic Center ini ditutup. Baru pada tahun 1972 berdirilah persatuan Islam pertama yang bertujuan untuk mendirikan masjid pertama di Swiss. perkumpulan itu menetapkan tujuh orang pimpinan sebagai pelaksananya, ketujuh orang tersebut mewakili negara-negara Islam yang berkantor di Jenewa dan sekaligus berperan sebagai penasehat.
            Mereka menetapkan peraturan-peraturan dan mendaftarkan organisasi ini secara resmi. Berkat kesungguhan para pimpinannya usaha tersebut berhasil, pemerintah Swiss memberikan izin untuk mendirikan masjid dan Islamic Center-nya. Setahun kemudian, tepatnya tahun 1973, Raja Faisal—raja Saudi Arabia saat itu—berkunjung ke Swiss dan meletakkan batu pertama untuk mendirikan King Faisal Center yang lokasinya tidak jauh dari kantor PBB. King Faisal Center mencakup sebuah mesjid yang cukup besar, perpustakaan dan sekolah gratis untuk anak-anak muslim. Kini, telah berdiri berbagai organisasi Islam modern yang tersebar diberbagai kota di Swiss. Salah satunya adalah Gemeinschaft Islamischer Organisationen der Schweiz (GIOS) yang didirikan di Zurich pada tahun 1989.  
Perkembangan Islam yang luar biasa di Eropa memang benar-benar telah membuat takut banyak pihak. Di Swiss, telah terjadi kampanye yang diam-diam dilancarkan yaitu melarang pembangunan kubah masjid. Melarang kubah masjid berarti melarang pula berdirinya masjid.
"Kami mempertahankan identitas kami yang dilambangkan oleh kubah masjid," Hisyam Maizar, presiden Federasi Organisasi Islam di Swiss, mengatakan kepada IslamOnline.net melalui telepon dari Bern. Pada 29 November mendatang, rencananya akan diadakan referendum yang dipelopori oleh Partai Rakyat Swiss (SVP) untuk melarang pembangunan kubah masjid yang baru di negara Eropa. Klaim yang diajukan SVP itu adalah bahwa kubah masjid sebagai simbol Syariah Islam tidak sesuai dengan sistem hukum Swiss.  Larangan ini jelas telah menyebabkan protes di Swiss, dengan mengecam pemerintah Swiss inkonstitusional dan diskriminatif. Bahkan Negara uskup Katolik Roma telah mendesak para pemilih untuk menolak usulan larangan menara. "Saya yakin orang-orang Swiss akan menolak larangan itu," kata Maizer. Islam adalah agama kedua di Swiss setelah Kristen. Saat ini lebih dari 350.000 umat Islam tinggal di negeri yang tak pernah terjajah ini. Di seluruh negeri, hanya ada empat masjid dengan kubahnya yang menjulang.
Para pemimpin Muslim Swiss khawatir larangan kubah masjid hanya akan menjadi langkah awal untuk melemahkan kehadiran mereka di Swiss. "Larangan ini tidak akan menjadi yang terakhir kali untuk partai itu. Mereka akan mencari isu-isu lain yang terkait dengan keberadaan Muslim di Swiss," Maizer menegaskan. "Larangan kubah masjid adalah langkah pertama untuk melarang masjid-masjid dan membatasi keberadaan Muslim di Swiss."
"Saya pernah bertanya pada mereka apakah mereka akan tuntutan lain jika kubah masjid dilarang," ia menambahkan. "Mereka menjawab ‘Ya, Kami memiliki masalah dengan Islam dan Muslim dan kita akan membicarakannya nanti’. Mereka menekankan bahwa larangan kampanye ini akan menjadi langkah pertama untuk mereka."Adel Al-magari, ketua Liga Muslim Swiss, mengatakan bahwa ada hukum yang mengatur hak semua warga negara, Muslim dan non-Muslim, untuk menunjukkan identitas agama mereka. "Kenapa mereka (partai sayap kananitu ) ingin menolak hak Muslim diabadikan dalam Konstitusi?" Magari bersumpah bahwa muslim Swiss akan terus mempertahankan identitas agamanya. "Tapi pada saat yang sama kami juga akan menjaga keamanan negara, sosial, perdamaian dan ko-eksistensi."
Daniel Streich masuk Islam seperti Umar bin Khattab seorang ustad, Nazim Al-Misbah, mengomentari kabar keislaman Strech berkata “itulah keutamaan yang Allah berikan kepada siapa yang Ia kehendaki”. ia menambahkan bahwa keislaman orang yang memerangi Islam itu adalah sebuah kemenangan dari Allah. Misbah menambahkan “Posisi ini mengingatkan kita kepada kisah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Ketika ia pergi untuk membunuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Allah memberikan hidayah kepadanya dan melapangkan dadanya untuk iman. Dan ini menunjukkan bahwa hidayah itu berada di tangan Allah ‘Azza wa Jalla. Dan untuk kaum muslimin jangan berputus asa untuk berdakwah kepada non muslim” ujarnya      Politisi Swiss Daniel Streich, yang sebelumnya menjadi penentang terdepan pembangunan menara masjid di negaranya, kini telah memeluk Islam.Daniel Streich adalah seorang anggota Partai Rakyat Swiss (SVP) di Swiss. Sebagai politisi yang berpengaruh, Streich memimpin penggalangan dukungan untuk menolak pembangunan menara di masjid di Swiss.Dia aktif dalam membangun sentimen anti-Muslim di seluruh Swiss. Kampanye yang terus-menerus tersebut menyebabkan Streich diberi jabatan tingkat tinggi di Angkatan Bersenjata Swiss.  Streich adalah tokoh penting di Partai Rakyat Swiss (SVP). Pentingnya sosok Streich di SVP terlihat dari pengaruhnya yang luar biasa terhadap pembuatan kebijakan partai.Gerakannya terhadap penolakan pembangunan menara masjid bertujuan mendapatkan perhatian dan kepentingan politik. Ia bahkan mengisi satu jabatan penting di Angkatan Bersenjata Swiss sebagai instruktur militer. Streich melakukan studi komprehensif terhadap Islam, termasuk mempelajari Alquran, semata-mata untuk memfitnah dan menolak Islam. Tapi ajaran Islam malah memiliki dampak yang mendalam pada dirinya.Dalam perjalanan usahanya itu, Streich justru mulai menemukan pencerahan. Dia setuju dengan isi Alquran dan mengakui bahwa Kitab Suci agama Islam itu benar Akhirnya dia memutuskan berhenti dari kegiatan politik dan memeluk Islam. Setelah mengundurkan diri dari panggung politik, Streich mengumumkan keislamannya secara luas. Streich bahkan menyebut agenda SVP terhadap muslim sebagai perbuatan setan.
Streich sekarang rajin membaca Alquran dan melakukan salat lima kali sehari. Lebih jauh Streich mengatakan bahwa dia telah menemukan kebenaran hidup dalam Islam, yang tidak pernah ia temui sebelumnya."Islam menawarkan saya jawaban logis atas pertanyaan hidup yang penting, yang tidak pernah saya temukan sebelumnya," kata Streich. Dia sekarang seorang muslim yang penuh komitmen. Streich menghadiri masjid, membaca Alquran dan salat lima kali sehari.  Baru-baru ini larangan pembangunan menara masjid di Swiss telah mendapat status hukum yang tetap.Sesuai hasil voting, 42,5 persen warga Swiss mendukung pembangunan menara masjid dan 57,5 persen sisanya menolak.Yang menarik, populasi Muslim di Swiss hanya 6 persen. Para analis mengklaim bahwa larangan menara masjid dan agama Islam telah menarik orang-orang Swiss belajar tentang Islam. Streich sekarang memfokuskan niatnya berpartisipasi dalam pembangunan Partai Konservatif Demokrat baru di kanton Freiburg.Gerakan politik baru Streich itu berbeda dengan sebelumnya. Dia ingin mempromosikan toleransi beragama dan perdamaian, terlepas dari fakta bahwa larangan pembangunan menara masjid telah memperoleh status hukum.     Kini sikapnya berbalik 180 derajat. Streich sangat menolak larangan pembangunan menara masjid. Dia bahkan berharap bisa membangun masjid kelima di Swiss dan yang paling indah di Eropa.


G.        ISLAM DI ITALIA
Italia adalah sebuah negara di Eropa selatan yang terdiri terutama atas semenanjung sempit yang panjang, berbentuk kira-kira seperti sepatu boot. Semenanjung ini membentang dari pegunungan tinggi Alpen di utara sampai pantai Laut Mediterania di selatan. Italia menempati seluruh wilayah semenanjung, kecuali dua negara kecil independen, San Marino dan Vatikan.Daerah yang sekarang menjadi negara Italia telah memainkan peran sentral dalam sejarah peradaban Eropa. Selama sekitar 400 tahun, Italia adalah jantung Kekaisaran Romawi kuno. Kekaisaran ini runtuh di Barat di tahun 400-an Masehi. Kemudian semenanjung pecah menjadi banyak negara-kota yang saling bersaing.Zaman Renaisans (Renaissance), kelahiran kembali kebudayaan yang terjadi di Eropa, dimulai di Italia pada awal 1300-an. Selama era ini, yang berlangsung sampai sekitar tahun 1600-an, seni dan sains lebih berkembang di kota-kota Italia utara daripada di tempat lain di Eropa. Namun secara politis, Italia tetap menjadi wilayah yang terpecah-pecah sampai tahun 1861. Pada saat itu, sebagian wilayah Italia masa kini bersatu di bawah satu bendera.  Sebelum kekaisaran Romawi kuno muncul, beberapa orang dari berbagai tempat telah menghuni semenanjung Italia. Orang Etruria tinggal di wilayah tengah barat. Mereka adalah kelompok yang paling maju secara budaya. Berbagai masyarakat Italia tinggal di bagian lain dari semenanjung. Orang Yunani menjajah Italia selatan dan Sisilia selama tahun 700-an dan 600-an SM.Akhirnya, negara Romawi baru menyerap masyarakat ini. Orang-orang dari daerah lain didatangkan sebagai budak di seluruh kekaisaran yang berkembang.   Setelah jatuhnya Romawi pada tahun 476, invasi dari utara membawa bangsa Jerman ke semenanjung. Mereka terutama adalah orang Ostrogoth dan Lombard. Orang Arab menginvasi Sisilia di tahun 700-an Masehi. Mereka diikuti oleh orang Normandia dan Spanyol, yang juga menguasai wilayah selatan. Dalam sejarah, imigran dari Afrika Utara dan Timur Tengah juga menambah keragaman etnis Italia. Bahasa Italia adalah salah satu bahasa Romance. Bahasa-bahasa ini berasal dari bahasa Latin, bahasa Romawi. Bahasa Italia dituturkan oleh hampir semua penduduk. Tapi di banyak bagian Italia, orang-orang bangga melestarikan dialek daerah mereka yang berbeda-beda.   Italia telah menjadi republik sejak tahun 1946, ketika monarki dihapuskan. Konstitusi ini mulai berlaku pada tahun 1948. Negara ini dibagi menjadi dua puluh daerah politik, yang dibagi lagi menjadi provinsi.Dewan legislatif Italia disebut parlemen (Parlamento), yang terdiri atas dua rumah, Senat (Senato della Repubblica) dan Kamar Deputi (Camera dei Deputati). Anggotanya semua dipilih untuk masa jabatan 5 tahun. Sekitar setengah lusin partai politik besar dan beberapa partai yang lebih kecil memiliki perwakilan di parlemen. Setiap kali pemerintah gagal memimpin mayoritas atau koalisi mayoritas, mereka harus mengundurkan diri dan penggantinya harus dibentuk.Parlemen memilih presiden republik. Presiden berfungsi sebagai kepala negara untuk masa jabatan 7 tahun. Mantan presiden kemudian menjadi senator seumur hidup. Tapi kekuasaan eksekutif dipegang oleh Dewan Menteri, atau kabinet. Institusi ini dipimpin oleh seorang perdana menteri, yang dikenal sebagai presiden Dewan Menteri. Perdana menteri ditunjuk oleh presiden dan disetujui oleh parlemen. Anggota Dewan diusulkan oleh perdana menteri dan disetujui oleh presiden
1. Sejarah masuknya islam
Sejarah masuknya Islam di Italia bermula sekitar abad ke-9: ketika Sisilia dan beberapa wilayah di Semenanjung Italia menjadi bagian kekuasaan Ummah Muslim antara tahun 828 (Penaklukan Muslim Sisilia) dan pada tahun 1300 (kehancuran benteng pertahanan Islam terakhir di Lucera, Puglia), Islam hampir tidak ada lagi di Italia sejak zaman penggabungan negara pada tahun 1861 hingga tahun 1970-an, saat gelombang pertama imigran dari Afrika Utara mulai tiba. Bangsa tersebut, umumnya berasal dari bangsa Berber dan Arab, yang kebanyakan datang dari Maroko. Sebagian juga datang dari Albania, dan beberapa tahun kemudian, mereka juga diikuti oleh orang-orang Mesir, Tunisia, Senegal, Somalia, Pakistan dan lain-lain.
Sejak awal abad ke-7 dan ke-8, sebagian bangsa Lombard, salah satu dari bangsa Jerman yang menguasai sebagian Italia, memilih meninggalkan kepercayaan Arianisme dan memeluk Islam di samping Katolik, sedangkan al-Ankubarti umumnya berjuang sebagai tentara sewaan dalam pasukan Arab di pantai Mediterrania Afrika, khususnya Ifriqiyah-Tunisia, dan juga Saqaliba oleh masyarakat Muslim Arab. Di Palermo Tengah, sebuah distrik diberi nama Saqaliba. Orang Sisilia-Saqaliba terkenal dari abad ke-10 adalah Gawhar Al-Siqilli, seorang pemimpin militer Fatimiyyahdan yang mendirikan Cairo. Orang Sisilia-Saqaliba lain, adalah dari bangsa Slavia Sabir al-Fata, yang menaklukkan Taranto dan Otranto pada tahun 927.
Serangan Arab pertama terhadap Sisilia-Bizantium pada tahun 652, 667, dan 720 mengalami kegagalan Syracuse dapat ditaklukkan untuk pertama kalinya untuk sementara waktu pada tahun 708, namun sebuah invasi yang direncanakan pada tahun 740 gagal dilaksanakan karena pemberontakan Berber dari Maghreb yang berlangsung hingga tahun 771 dan perang sipil di Ifriqiyah berlangsung hingga tahun 799. Sardinia bagaimanapun berhasil dikuasai Islam dalam beberapa tahapan pendudukan yang berlangsung pada

tahun 711, 720, dan 760 secara berturut-turut. Pulau Italia Pantelleria dapat ditaklukkan oleh bangsa Arab pada tahun 700.


Awal Masuk Islam

Sisilia menjadi batu loncatan untuk pergerakan islam menuju Italia.  Setelah Sisilia jatuh ke tangan Islam, kota-kota terdekat juga ikut ditaklukan. Calarbia yang ketika itu diserang oleh pasukan Ibrahim II. Kemudian Palermo jatuh, terjadi konflik antar Lombardo di Italia Selatan dan para jendral Aghlabiyah ikut campur terhadap konflik tersebut. Pasukan Islam semakin bersemangat untuk menyerang daerah romawi timur ini. Kota Bari yang selanjutnya dikalahkan kemudian pasukan Islam menuju gerbang Venesia.
Untuk mengakhiri pemberontakan pasukannya, hakim Aghlabiyyah dari Ifriqiyah mengirimkan para perjuang Arab, Berber, dan Andalusia untuk menaklukkan Sisilia pada tahun 827, 830, dan 875, dengan dipimpin oleh Asad bin al-Furat. Pada tahun 902, hakim Ifriqiyah menjadikan dirinya sendiri untuk memimpin pasukan perang untuk bertempur di pulau tersebut. Hakim dari Sisilia, yang memberontak melawan Konstantinopel, dijuluki oleh kaum Muslim (disebut Saraken oleh orang Eropa) sebagai penolong. Pada tahun 831 Palermo jatuh ke tangan mereka, kemudian pada tahun 843 diikuti Messina, pada tahun 878 Syracuse, pada tahun 902 Taormina, pada tahun 918 Reggio Calabria di daratan utama, dan pada tahun 964 Rometta, dan yang benteng Bizantium terakhir yang tersisa di Sisilia.
Keberhasilan pertanian Sisilia di bawah kekuasaan Arab menjadikan pertanian tersebut terkenal di bidang ekspor. Seni dan kerajinan tangan menjadi berkembang pesat di kota itu. Palermo, ibu kota Arab di pulau itu, memiliki 300.000 penduduk saat itu, lebih banyak dari hasil penggabungan seluruh kota di Jerman. Pada awal abad ke-11, umat Muslim menjadi setengah populasi Sisilia, dengan bangsa Arab mendominasi utara pulau di sekitar Palermo dan bangsa Berber di area sekitar Agrigento di wilayah selatan.
Dari Sisilia, bangsa Muslim mulai pindah ke daratan utama dan menguasai Calabria. Pada tahun 835 dan kemudian tahun 837, Adipati Naples  meminta bangsa muslim untuk membantu berjuang melawan Adipati Benevento. Pada tahun 840, kota Taranto dan Bari jatuh ke tangan bangsa Muslim, dan pada tahun 841, Brindisi juga mengalami kejatuhan. Capua dapat ditaklukkan, Benevento, yang saat itu di bawah kekuasaan bangsa Frank, dapat dikuasai pada tahun 840-847 dan tahun 851-52. Serangan bangsa Arab terhadap Kota Roma pada tahun 843, 846 dan 849 berhasil digagalkan.

Pada tahun 847, Kota Taranto, Bari, dan Brindisi menyatakan menjadi emirat independen dari Aghlabiyyah. Selama beberapa dekade, bangsa Muslim memerintah Mediterrania dan
menyerang kota-kota pesisir Italia. Pada tahun 868-870, Kota Ragusa di Sisilia masih dalam kekuasaan bangsa Arab.
Hanya setelah kejatuhan Malta tahun 870, Kristen dunia barat berhasil dalam memperbaiki angkatan perang melawan Muslim. Kaisar Franko-Romawi Louis II menaklukkan Brindisi dan menumpas bangsa Arab di Bari tahun 871, namun kemudian jatuh tertawan Aghlabids. Sebagai gantinya, Byzantium menaklukkan Taranto tahun 880. Sejumlah kecil benteng Arab di selatan bertahan hingga tahun 885, contohnya Santa Severina Crotone di Calabria. Tahun 882, bangsa Muslim dijumpai di mulut Sungai Garigliano antara Naples dan Roma basis baru jauh di utara, yang bersatu dengan Gaeta, dan menyerbu Campania seperti Sabinia di Lazio. Seratus tahun kemudian, Byzantium disebut bangsa Arab Sicilia sebagai pendukung melawan kempanye Kaisar Jerman Otto II. Mereka mengalahkan Otto di Taranto tahun 982 dalam pertempuran di Crotone dan dalam 200 tahun berikutnya sebagian besar digantikan dalam mencegah penggantinya sejak memasuki Italia selatan. Tahun 1002, Bari dikuasai lagi oleh bangsa Arab, namun kemudian dikuasai lagi oleh Byzantium. Melus (Melo), Emir Bari 1009-1019, melawan Byzantium dan dijuluki oleh orang Normandia sebagai penyelamat. Melus, berasal dari Lombard-Arabi, digambarkan sebagai Ismail dalam sulaman emas "Sternenmantel", yang diberikan kaisar Jerman Henry II. Setelah Aghlabids dikalahkan di Ifriqiya, Sisilia jatuh pada abad ke-10 kepada pengganti Bani Fatimiyah mereka, namun mengklaim kemerdekaan setelah pertempuran antara Islam Sunni dan Islam Syi'ah dibawah Kalbids. Setelah mereka menguasai kekaisaran Visigoth di Spanyol, bangsa Arab dan Barbar 729-765 dari Septimania dan Narbonne melakukan pengepungan di Italia utara, dan tahun 793 menyerbu lagi Perancis selatan (Nice 813, 859 dan 880). Tahun 888 Muslim Andalusia mengubah pasukan baru di Fraxinet dekat Frejus di Provinsi Perancis, dari mana mereka mengawali pengepungan sepanjang pesisir dan di dalam Perancis Tahun 915, setelah Pertempuran Garigliano, bangsa Muslim kehilangan pasukan mereka di selatan Lazio. Tahun 926 Raja Hugh dari Italia memerintah bangsa Arab untuk bertempur mempertahankan Italia utara yang direbut miliknya. Tahun 934 dan 935 Genua dan La Spezia diserang, diikuti oleh Nice pada tahun 942. Di Piedmont, bangsa Muslim menempuh sejauh Asti dan Novi, yang bergerak ke utara sepanjang lembah Rhône dan bagian barat Alps.


Setelah kekalahan Pasukan Burgundy, Tahun 942-964 mereka menguasai Savoy dan menduduki sebagian Switzerland (952-960). Kota Swiss seperti Saratz tetap menggunakan lambang keberadaan Arab di wilayah itu. Untuk melawan bangsa Arab, Kaisar Berengar I, sainggan Hugh, memerintah bangsa Hungaria, di mana dalam pergerakannya, mereka menghancurkan utara Italia. Di bawah tekanan Raja Jerman, Fraxinet harus menyerah pada tahun 972, namun tiga puluh tahun kemudian, pada tahun 1002, Genoa diserbu, dan pada tahun 1004 Pisa.
Pisa dan Genoa bergabung untuk mengakhiri aturan Muslim hingga Corsica (Islam 810/850-930/1020) dan Sardinia. Sejak 1015 Sardinia dilindungi oleh armada Emir Andalusia Dénia di Spanyol, yang dikalahkan oleh persatuan bangsa Italia tahun 1016 dan kemudian setelah invasinya tahun 1022. Hanya pada tahun 1027 bangsa Italia berhasil dalam mengalahkan Muslim Sardinia; pergolakan Muslim terakhir berakhir tahun 1050.

Sisilia di Bawah Normandia

Budaya dan perekonomian di Sisilia yang berawal di bawah Kalbid terhambat oleh pertempuran dalam, yang diikuti dengan intervensi, tahun 1027, oleh Zirid Tunisia, dan oleh Pisa (1030-1035) dan Byzantium. Sisilia Timur (Messina, Syracuse dan Taormina) dikuasai oleh Byzantium tahun 1038-1042. Tahun 1059 kemudian bangsa Normandia dari Italia selatan, dipimpin oleh Roger I, bergabung dalam pertempuran. Bangsa Normandia menduduki Reggio pada tahun 1060 (tahun 1027 merebut dari Arab oleh Byzantium). Tahun 1061 Messina jatuh ke tangan Normandia sebuah invasi oleh Hammadid Algeria untuk memelihara peraturan Islam yang terhambat pada tahun 1063 oleh armada Genoa dan Pisa. Kekalahan Palermo tahun 1072 dan Syracuse tahun 1088 tidak dapat dicegah. Noto dan pertahanan Muslim terakhir di Sisilia jatuh pada tahun 1091. Tahun 1090-91 bangsa Normandia juga menduduki Malta Pantelleria jatuh pada tahun 1123.
Keadaan Kaum Muslim Pada Masa Pemerintahan Raja Roger I dan II

Raja Roger I memberi perhatian dan penjagaan terhadap kaum muslim. Bahkan Roger I ini membuat mata uang yang mengandung beberapa simbol Islam. Ketika Roger II juga tidak ada bedanya. Hal yang menarik darinya adalah dia berpakaian layaknya seorang muslim, dan para pengkritiknya menyebutnya “Raja Setenga-matang”
 Jubahnya dihiasi karakter-karakter Arab.

Dimasa kekuasaannya, dia membuat kapel yang dibangun di ibu kota Negara memiliki atap yang ditutupi lukisan-lukisan bergaya Fatimiyah dan kaligrafi-kaligarfi bergaya Kufi. ‘Sejumlah benda-benda seni terbuat yang terbuat dari gading, termasuk kotak hiasan dan krosir yang saat ini bisa dilihat di Museo Cristiao di Vatikan dan Musium lainnya, merupakan hasil tangan-tangan kreatif perajin Sisilia-Arab-Kristen pada periode ini’(Hitti,2010:775-776).
Roger II yang menjadi tuan rumah di wilayahnya, bersama yang lain, geografer terkenal Muhammad al-Idrisi dan penyair Muhammad bin Zafar. Saat pertama, umat Muslim bertoleransi dengan bangsa Normandia, namun kemudian tekanan dari Paus menjadikan diskriminasi terhadap mereka meningkat banyak masjid dihancurkan atau dijadikan gereja. Normandia Sisilia pertama tidak ambil bagian dalam Perang Salib, namun mereka segera melakukan sejumlah invasi dan pemberontakan di Ifriqiya, sebelum mereka dikalahkan di sana setelah tahun 1157 oleh Almohad.

Keadaan Kaum Muslim Pada Masa Pemerintahan Raja William II

Raja William II mempelajari bahasa Arab dan memilih para penasihat dari para muslim. Pada masanya ini beberapa wanita Kristen yang mengenakan pakain muslim. William II, memahami bahasa Arab dan bahasa Latin dengan baik. Ia menerjemahkan ke dalam bahasa latin buku optice dari bahasa Arab karya ilmuwan-filosof Yunani Ptolemius. Edisi buku asli buku itu yang berbahasa Yunani sudah hilang. Ia juga membantu menerjemahkan kedalam bahasa Yunani kisah fable berbahasa Arab Kalilah wah Dimnah. William tiak hanya menyokong proyek-proyek penerjemahan dari bahasa Arab, ia juga mendorong para penerjemah utnuk menerjemahkan langsung dari bahasa Yunani’ (Hitti,2010:781).
Kehidupan tenang bersama di Sisilia akhirnya berakhir dengan kematian Raja William II tahun 1189. Orang Muslim terpilih bermigrasi saat itu. Pengetahuan medis mereka dipertahankan di Schola Medica Salernitana; simbiosis Arabi-Byzantium-Normandia dalam seni dan arsitektur diabadikan sebagai Gaya Arsitektur Roma Sisilia. Pelarian Muslim yang tersisa, menjadi contoh Caltagirone di Sisilia, atau bersembunyi dalam gunung dan lanjutan penentangan terhadap Dinasti Hohenstaufen, yang mengatur pulau dari tahun 1194. Dalam tanah kebanggaan pulau, Muslim dilafalkan oleh Ibnu Abbad, Emir Sisilia terakhir.





Keadaan Kaum Muslim Pada Masa Pemerintahan Raja Frederick II

Untuk mengakhiri pergolakan ini, kaisar Frederick II, pengikut Perang Salib, manghasut kebijakan "pembersihan" etnis dan agama, berkaitan dengan tekanan Papal namun juga dalam perintah untuk menjadikan kemampuan pasukan loyal yang tidak dapat terpengaruh oleh saingan Kristen (baron lokal dan raja asing, seperti Paus). Tahun 1224-1239 dia mendeportasi 20.000-30.000 Muslim dari Sisilia menuju koloni di bawah kendali militer di Lucera di Apulia, kira-kira 20 kilometer barat laut Foggia dan 150 kilometer barat laut Bari. Dia menjadikan koloni otonomi dan mendukung mereka, dengan demikian membantu kebudayaan Muslim di Italia untuk terakhir kalinya. Tahun 1249 dia menolak Muslim dari Malta. Frederick memiliki pasukan pengaman Muslim, berbahasa Arab dan mengenakan Mantel Penobatan yang dibuat oleh penjahit Arab, menyebabkan paus membuangnya sebagai "Sultan Lucera".
Pada masa kekuasaan Raja Frederick II, beliau membuat sekolah syair Arab yang juga mengajarakan bahasa Arab. Di sekolah tersebut ditugasakan  beberapa orang ulama muslim untuk mengajar. Mereka juga terdiri dari pakar geografi, astronomi, dan Sastra Arab. Raja Fredrik II (1194-1250 M) seorang pewaris kerajaan Sisilia juga amat terpengaruh dengan budayan Arab. Karena perilakunya ini maka gereja mengeluarkan keputusan untuk mengasingkannya selama dua kali dalam kehidupannya. Raja ini berhasil memajukan sekolah Salono. Berikutnya ia juga mendirikan universitas Napoli yang dalam waktu cepat segera berubah menjadi universitas untuk mentransfer ilmu-ilmu Arab dan Islam ke Eropa (Khadhar,2005: 53). Jadi pada masa Fredrik banyak sekali menerjemahkan buku-buku penting seperti lebih dari 300 buku dalam bidang kedokteran.
Pada masa itu juga berbagai karya dan produk berharga yang menunjukkan aktivitas rasio yang menakjubkan.Dalam kebiasaan pribadi dan kehidupan resminya, Frederik, yang memiliki seorang Harem, menampakkan ciri-ciri ketimuran. Di dalam istananya terdapat beberapa filosof dari Suriah dan Baghdad, yang berjanggut panjang dan jubah menjuntai, gadis-gadis penari dari timur, serta beberapa yahudi dari timur dan barat. Kesenangannya pada dunia Islam ia pelihara dengan menjalin hubungan-hubungan politik dan dagang, khususnya dengan sultan-sultan dari dinasti Ayyubiyah di Mesir.
Saat kematian Frederick, menurut dugaan 60.000 Muslim tinggal di Lucera. Setelah kejatuhan Hohenstaufen dalam Pertempuran Benevento (1266), Muslim bertempur berdampingan dengan Staufer Sisilia, dan pengikut Perang Salib yang kalah pada tahun 1291. Lucera akhirnya dapat dikalahkan tahun 1300 karena hasutan Paus oleh Raja Charles II dari Naples.

Populasi Muslim, yang berjumlah kira-kira 100.000, dibunuh dan diperbudak.
Apulia termasuk dalam Kerajaan Naples dan berdiri di bawah peraturan Spanyol sejak pertengahan abad ke-15. Orang Spanyol telah memulai serangan terakhir dalam pendudukan Granada tahun 1481. Tumpuan Islam terakhir di Spanyol menyebabkan keputusasaan untuk dapat membantu semua negara Islam Mediterania.
Kekaisaran Ottoman, pada tahun 1453 di bawah Sultan Mehmed II telah menduduki Konstantinopel dan Galata, tahun 1475 tumpuan terakhir Genuas diLaut Hitam dan tahun 1479 Koloni Venetian Euboea di Yunani, tahun 1480 menyelesaikan serangan pengalih keraguan di teritorial Spanyol di Italia selatan, setelah tahun 1479 pasukan Turki telah memasuki Friuli di Italia utara (dan kemudian 1499-1503). Kota pelabuhan Apulia dari Otranto, berlokasi sekitar 100 kilometer tenggara Brindisi, dikuasai dan diubah untuk digunakan sebagai kepala jembatan bangsa Turks, namun diserahkan lagi tahun 1481, ketika Mehmed meninggal dan Konstantinopel menyaksikan peperangan untuk takhta.
Cem, orang yang mendapat takhta Ottoman, dikalahkan di samping dukungan paus dia melarikan diri dengan keluarganya Kerajaan Naples, di mana keturunan laki-lakinya dianugerahkan dengan sebutan Principe de Sayd oleh Paus tahun 1492. Mereka tinggal di Naples hingga abad ke-17 dan di Sisilia hingga 1668 sebelum merelokasi ke Malta.
Hal ini menjadi perdebatan jika Otranto bermaksud untuk menjadikan pasukan dalam pertempuran berikutnya. Sultan Ottoman tidak pernah menyerahkan ambisi mereka untuk mengakhiri Kristen di Roma dan menerapkan kedaulatan Islam.
Setelah pendudukan Ragusa (Dubrovnik) dan Hungaria tahun 1526 dan kekalahan pasukan Turki di Vienna tahun 1529, pasukan Turki menyerang kembali Italia selatan. Tahun 1512/1526 Ottoman menduduki Reggio dan tahun 1537 bagian Calabria dan pada tahun 1538 mengalahkan Pasukan Venesia. Tahun 1539 Nice dikepung oleh bangsa Barbaria (Pengepungan Nice), namun percobaan penguasaan Turki di Sisilia gagal, seperti percobaan pendudukan Pantelleria tahun 1553 dan pengepungan Malta tahun 1565.



Kembalinya Umat Muslim Ke Italia
Invasi Islam pun dilakukan kembali ke negara itu, namun bukan lewat peperangan. Tetapi lewat para pekerja, pedagang dan pelajar yang membawa Syiar Islam. Sebagian besar dari mereka adalah imigran dari Afrika utara, Albania, Bosnia, Turki, Arab dan dari negara Islam lainnya. Kebanyakan mereka tinggal di pulau Sisilia, Roma, Milan, Turin dan kota-kota besar lainnya. Bahkan Gelombang imigran muslim pun terus bertambah dan mereka berbaur dengan masyarakat setempat.
Masjid dan Musholla bertumbuhan, organisasi Islam bermunculan dengan sekolah Islam dan toko makanan halal mulai banyak berdiri. Jumlah Masjid bertambah dari 16 menjadi 400 buah lebih hanya dalam jangka waktu 16 tahun. Syiar Islam pun menyebar dengan pesat. Bahkan berdiri masjid yang megah, Masjid Agung Roma, atau yang biasa disebut “Grande Moschea Masjid”. 
Masjid ini menjadi simbol toleransi keberagamaan di Italia. Letaknya di Basilica, Santo Paulus Roma, persisi bersebelahan dengan Vatikan dan Sinagog Yahudi. Berdiri di atas lahan seluas 30 ribu meter persegi, masjid yang menjadi kebanggaan umat Islam Italia bahkan dunia ini mampu menampung sekitar 40.000 jama’ah. Lebih mengangumkan lagi, masjid ini merupakan masjid terbesar di daratan Eropa. Keberadaan masjid di tengah kota Roma itu tak terlepas dari jasa almarhum Raja Faisal bin Abdul Aziz Al-Saud, pemimpin Arab Saudi, yang meminta kepada Presiden Giovanni Leone, yang menjabat presiden Republik Italia ke-6 sejak tahun 1971-1978, untuk membangun masjid bagi umat Islam Roma.
Masjid Agung Roma disebut sebagai masjid terindah di Eropa. Dari kawasan Lembah Tiber, masjid itu tampak menjulang tinggi menyaingi Montenne Mountain, sebuah bukit yang sangat subur di utara kota Roma. Arsitek terkenal Italia, Paolo Portoghesi, dipercaya mendesain masjid ini setelah menyisihkan 40 arsitek lainnya, bersama arsitek Avio Mattiozzi pada tahun 1975. Portoghesi juga dosen sejarah arsitek di Universitas Roma. 
Hanya dalam beberapa tahun saja jumlah pemeluk Islam di Italia meningkat sampai dua kali lipat. Sangat mengejutkan karena ternyata Islam dapat tumbuh dengan sangat pesat di negara yang sangat Katolik ini. Dan sekarang Islam adalah agama terbesar kedua di Italia






                                                                        
Muslim Arab di Italia
Serangan Arab pertama terhadap Sisilia-Bizantium pada tahun 652, 667, dan 720 mengalami kegagalan; Syrucuse dapat ditaklukkan untuk pertama kalinya untuk sementara waktu pada tahun 708, namun sebuah invasi yang direncanakan pada tahun 740 gagal dilaksanakan karena pemberontakan Berber dari Maghreb yang berlangsung hingga tahun 771 dan perang sipil di Ifriqiyah berlangsung hingga tahun 799. Sardinia bagaimanapun berhasil dikuasai Islam dalam beberapa tahapan pendudukan yang berlangsung pada tahun 711, 720, dan 760 secara berturut-turut. Pulau Italia Pantelleria dapat ditaklukkan oleh bangsa Arab pada tahun 700.
Muslim di Sisilia
Untuk mengakhiri pemberontakan pasukannya, hakim Aghlabiyah dari Ifriqiyah mengirimkan para perjuang Arab, Berber, dan Andalusia untuk menaklukkan Sisilia pada tahun 827, 830, dan 875, dengan dipimpin oleh Asad bin al-furat. Pada tahun 902, hakim Ifriqiyah menjadikan dirinya sendiri untuk memimpin pasukan perang untuk bertempur di pulau tersebut. Hakim dari Sisilia, yang memberontak melawan Kostantinopel, dijuluki oleh kaum Muslim (disebut Saraken oleh orang Eropa) sebagai penolong. Pada tahun 831 Palermo jatuh ke tangan mereka, kemudian pada tahun 843 diikuti Messina, pada tahun 878 Syracuse, pada tahun 902 Taormina, pada tahun 918  di daratan utama Reggio Calabria, dan pada tahun 964 Rometta, dan yang benteng Bizantium terakhir yang tersisa di Sisilia.                                                                                                                                   Keberhasilan pertanian Sisilia di bawah kekuasaan Arab menjadikan pertanian tersebut terkenal di bidang ekspor. Seni dan kerajinan tangan menjadi berkembang pesat di kota itu. Palermo, ibu kota Arab di pulau itu, memiliki 300.000 penduduk saat itu, lebih banyak dari hasil penggabungan seluruh kota di Jerman. Pada awal abad ke-11, umat Muslim menjadi setengah populasi Sisilia, dengan bangsa Arab mendominasi utara pulau di sekitar Palermo dan bangsa Berber di area sekitar Agrigento di wilayah selatan.

2. Muslim masa kini di italia
Menurut statistik resmi Italia terakhir, Muslim mencapai sekitar 34% dari 2.400.000 penduduk asing yang tinggal di Italia pada 1 Januari 2005.
820.000 penduduk asing tersebut merupakan sejumlah Muslim yang secara resmi bertempat tinggal di Italia, 100.000-150.000 lainnya seharusnya ditambahkan, sebagai keberadaan Muslim, menurut perkiraan tahunan yang disetujui secara luas asosiasi Italia Caritas, sekitar 40% imigran resmi Italia.
Di samping imigran legal menunjukkan minoritas keberadaan Muslim di Italia, isu Islam di Italia saat ini berhubungan dengan beberapa partai politik (khususnya 'Luga Utara' atau 'Lega Lombarda') dengan imigrasi, dan imigrasi ilegal yang lebih spesifik. Imigrasi telah menjadi isu politik yang terbuka, ketika, khususnya di musim panas, laporan muatan kapal imigran ilegal atau program berita dominasi clandestini. Kepolisian tidak memiliki keberhasilan besar dalam meninterupsi banyaknya ribuan clandestini yang menepi di pantai Italia, terutama karena panjangnya garis pantai Italia semata: total sekitar 8.000 km . Namun, banyak clandestini yang berlabuh di Italia hanya menggunakan Italia sebagai jembatan menuju negara UE lain, karena fakta bahwa Italia tidak memiliki banyaknya peluang ekonomi untuk mereka seperti Jerman atau Perancis, dan kurang lebih iklim yang tidak bersahabat untuk keberadaan mereka, juga dengan ketaatan beragama umat Katolik Italia.                                                                                                                                          Jumlah Muslim asing yang telah berkedudukan warganegara Italia diperkirakan antara 30.000 hingga 50.000, jika Muslim Italia (dari marga Italia yang sebelumnya termasuk penganut Katolik atau tidak memiliki agama lalu masuk Islam) diperkirakan kurang dari 10.000.
Karena itu, pada tahun 2005 jumlah Muslim yang tinggal di Italia diperkirakan menjadi antara 960.000 hingga 1.030.000, dengan perkiraan rata-rata mendekati angka jutaan di mana media Italia sudah mulai mengadopsi yang merujuk pada populasi Muslim di Italia.
Keberadaan Muslim saat ini 1.4% dari populasi Italia, persentase rendah dari negara UE besar lain, dan masih turun dari yang tercatat di Italia antara pertengahan abad ke-9 dan akhir abad ke-13, sebelum perpindahan pasukan Muslim terakhir di Puglia tahun 1300.
Saat zaman Pertengahan, populasi Muslim bertotal hampir berpusat di Insular (Sisilia, Sardinia) dan (Calabria, Puglia) Italia Selatan, saat ini lebih rata penyebarannya, yang hampir 55% Muslim mendiami Utara Italy, 25% di Pusat, dan hanya 20% di Selatan.
                                                                        
Harus dikatakan bahwa di samping 'Invasi Muslim' tiruan, Muslim membentuk proporsi rendah imigran kemudian pada tahun selanjutnya, ketika laporan statistik terakhir Menteri Italia Interior dan Caritas menunjukkan bahwa bagian Muslim antar imigran baru merosot dari lebih 50% awalnya pada tahun 1990-an (umumnya Albanian dan Moroccan) menjadi kurang dari 25% di dekade selanjutnya, dengan Negara non-Muslim seperti Rumania, Moldavia, dan Ukraina yang mempelopori "gelombang" imigrasi terakhir.
Ukuran kecil relatif komunitas Muslim lokal berarti bahwa Islam telah membuat dampak penting pada kehidupan publik, namun terdapat tanda bahwa perubahan. Titik saat ini pergolakan antara orang Italia asli dan populasi imigran Muslim meliputi keberadaan salib di rusang kelas sekolah dan kamar rumah sakit Italia. Adel Smith talah menarik media pertimbangan dengan menuntut bahwa salib di tempat publik (sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintah) dipindahkan. Negara Italia, dengan jumlah kalimat 556, 13 februari2006 , mengkonfirmasi pajangan salib dalam dukungan pemerintah ditempatkan.
Jika non-Kristen mungkin tidak melihat ini sebagai alasan untuk menjadikan salib wajib dalam institusi negara, banyak Muslim juga telah menyatakan oposisi mereka untuk memindahkan salib karena mereka tidak menemukan mereka mengganggu. Mereka mengutip fakta bahwa banyak negara dengan Muslim mayoritas, hal ini umum dijumpai anak panah dalam ruang hotel yang menandakan arah Mekah, dan bahwa ini tidak dibuat bahan perdebatan oleh non-Muslim.


E. DUNIA ISLAM PADA MASA MODERN DI NEGARA MAJU
           
Benturan-benturan antara islam dengan kekuatan eropa menyadarkan umat islam bahwa jauh tertinggal dengan eropa dan yang merasakan pertama persoalan ini adalah kerajaan turki usmni yang langsung menghadapi kekuatan eropa yang pertma kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan perjuangan-perjuangan belajar dari eropa.
            Guna pemulihan kembali kekuatan islam, maka mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari barat. Gerakan pembaharuan tersebut antara lain:
a.      Geraka wahabiyah yang diprakarsai oleh muhammad ibn abdul wahab( 1703-1787 M) di arabia, syah waliyullah (1703-1762) M di india dan gerakan sanusiyah di afrika utara yang dikomandoi oleh said muhammad sanusi dari Al jazair.
b.      Gerakan penerjemahan karya-karya barat kedalam bahasa islam dan pengiriman para pelajar muslim untuk belajar ke eropa.

Dalam gerakan pembaharuan sangat lekat dengan politik. Ide politik yang pertama muncul yaitu pan islamisme atau persatuan islam sedunia yang digencarka oleh gerakan wahabiyah dan sanusiyah, setelah itu diteruskan dengan lebih gencar oleh tokoh pemikir islam yang bernama jamaludin Al afgani ( 1839-1879).
Menurut jamaludin, untuk pertahanan islam, harus meninggalkan perselisihan dan berjuang di bawah panji bersama dan juga berusaha membangkitkan semangat lokal dan nasional negeri-negeri islam. dengan ide yang demikian , ia dikenal atau mendapat julukan bapak nasionalisme dalam islam.
Gagasan atau ide pan islamisme yang digelorakan oleh jamaludin disambut oleh raja turki usmani yang bernama Abd.Hamid II ( 1876-1909) dan juga mendapat sambutan yang baik di negeri-negeri islam akan tetapi setelah turki usmani kalah dalam perang dunia pertama dan kekhalifahan dihapuskan oleh musthofa kemal seorang tokoh yang gagasan nasionalisme, rasa kesetian kepada negara kebangsaan.
Di wilayah mesir,syiriah, libanon, hijaz, afrika utara, bahrein dan kuwait, nasionalismenya bangkit dan nasionalisme tersebut terbentuk a tas dasar kesamaan bahasa. Dalam penyatuan penyatuan negara arab dibentuk suatu liga yang bernama liga arab yang didirikan pada tanggal 12 maret 1945.
Di india terbentuk gerakan nasionalisme yang diwakili oleh partai kongres nasional india dan juga dibentuk komunalisme yang digagas oleh komunalisme islam yang disuarakan oleh liga muslimin yang merupakan saingan bagi partai kongres  nasional. Di india terdapat pembaharuan yang bernama sayyid ahmad khan ( 1718-1898) iqbal ( 1876-1938 ) dan muhammad ali jinnah 9 1876-1948 ).
Di indonesia, terdapat pembaharuan atau partai politik besar  yang  menentang  penjajahan diantaranya.
a.sarekat islam(S I) di pimpin oleh HOS Tjokroaminoto berdiri pada tahun 1912 dan merupakan kelanjutan dari sarekat dagang islam yang didirikan oleh H. Samanhudi tahun 1931.
b.partai nasional indonesia ( PNI) didirikan oleh sukarno 1927
c.pendidikan muslimin indonesia ( PNI-baru) didirikan oleh muhammad hatta pada tahun 1931
d.persatuan muslimin indonesia (PERMI0 menjadi partai polotik tahun 1932 yang dipelopori oleh mukhtar lufhi.
Munculnya gagasan nasionalisme yang di diiringi oleh berdirinya partai-partai politik tersebut merupakan asset utama umat islam dalam perjuangna untuk mewujudkan negara merdeka yang bebas dari pengaruh politik barat. Sebagai gambaran dengan nasionalisme dan perjuangan politik yang penduduknya mayoritas muslim adalah indonesia, indonesia ,erupakan negara yang mayoritas muslim yang pertama kali berhasil memproklamirkan kemerdekaan yaitu tanggal 17 agustus 1945. Negara kedua yang terbebas dari penjajahan yaitu pakistan. Merdeka tanggal 15 agustus 1947 dengan presiden pertamanya ali jinnah.

Di wilayah timur tengah, mesir resmi merdeka pada tahun 1992 dan benar-benar merdeka pada tanggal 23 juli 1952 dengan pemimpin pemerintahan yang bernama jamal abd naser, irak merdeka tahun 1932, tetapi rakyatnya merasa merdeka baru tahun 1958 dan negeri lain seperti jordania, syiria dan libanon merdeka pada tahun 1946.
Di afrika, lybia merdeka pada tahun 1962 ,sudan, maroko, merdeka tahun 1956 M, aljazair tahun 1962. Negara lain yang merdekanya hampir bersamaan seperti negara yaman utara, yaman selatan, dan emirat arab.
Di asia tenggara, malesya. Singapura merdeka tahun 1957 dan brunai darusalam merdek pada tahun 1984, selain itu, negara islam yang dahulunya bersatu dalam uni soviet seperti turkmenia, uzbekistan, kirghistan, khazakhtan tajikistan dan azerbaijan dan bosnia baru merdeka pada tahun 1992.

1.      Perkembangan Islam Pada Masa Modern

Menjelang pada awal-awal masa pembaharuan yaitu sebelum dan sesudah tahun 1800 M, umat islam di berbagai negara telah banyak menyimpang dari ajaran islam yang bersumber kepada al-alqur’an dan hadits. Penyimpangan itu terdapat dalam hal:
a.Ajaran islam tentang ketauhitan telah becampur dengan ke musyirikan. Hal ini di tandai dengan banyaknya umat isalam menyembah selain kepada allah swt  juga memuja kepada makanan atau tempat yang dianggap keramat dan bahkan memintah tolong dalam urusan gaib kpada dukun yang dianggap sakti.

b.adanya kelompok umat islam yang hidup di dunia ini hanya mementingkan urusan dunia saja tanpa mengindahkan kepntingan akhirat. Mereka beranggapan bahwa apa yang mereka dapatka di dunia ini dapat mengekalkan kehidupan mereka. Selain dari pada itu, banyak umat islam yang menganut paham fatalisme yaitu paham yang mengharuskan berserah diri kepada nasip dan tidak perluh beriktiar karena hidup manusia dikuasai dan ditentuka oleh nasib.
            Karena adanya penyimpangan-penyimpangan pada ajaran islam mendorong lahirnya tokoh pembaharu yang berusaha menyadarkan umat islam
3
agar kembali kepada ajaran yang bersumber kepada ajaran al-qur’an dan hadits. Tokoh pembaharu itu adalah:
1.      Muhammad bin abdul wahab yaitu ulama besar yang produktif yang lahir di nejed arab saudi salah satu kitabnya yaitu kitab tauhid, sebuah kitab yang berisi tentang mengesahkan allah swt dengan membasmi praktek-praktek tahayul, bid’ah khurafat yang ada pada umat islam dan mengajak untuk kembali ke ajaran tauhid yanag sebenarnya. Gerakan pembaharuan abdul wahab tersebut di jenal dengan gerakan wahabiyah.
2.      Rif’ah badawi rafi’ at tahtawi yang lahir di tahta merupakan pembaharu islam yang pemikiranya yaitu mnyeruhkan kepada umat islam agar menyimbangkan antar dunia dan akhirat.
3.      Jamaludin alafgani yang lahir di asadabad dengan pemikiran pembaharunya adalah supaya umat islam kembali pada ajaran islam yanga murni.kepemimpinan otokrasi supaya di ubah mewujudkan kemajuan masyarakat islam yang dinamis agar kaum bekerja sama dengan kaum pria dan grakan pan islamisme yaitu penyatuan seluruh umat islam.
4.      Muhammad abdu yaitu pembaharu islam islam di mesir penerus dari gerakan wahabi dan pan islamisme. Beliau bersama muridnya yang bernama mahammad rasyid rida menerbitkan jurnal “ al urwatu wustqa” selain itu muhammad abdu juga menyusun kitab yang berjudul “ ar risalah at tauhid”.
5.      Sayid qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan pembaharuan yang menylaraskan antara urusan akhirat dengan urusan duniawi yusuf qardhawi menekankan perbedaan anatara modernisasi dengan pembaratan.
6.      Sir sayid akhamad khan lahir di delhi india adalah pembaharu yang produktif dengan berbagai karya diantaranay tarikhi sarkhasi bignaur berisi catatan kronoli pemberontakan di bigur, asbab baghawat hind, the causs of the indian revolt ( sebab-sebab revolusi india , risalat khair khawalan musulmun risalah tentang orang-orang yang setia, dan akhkam ta’aam ahl al kitab hukum memakan makanan ahli kitab. Selain itu beliau juga mendirikan skolah inggris di mudarabad, sekolah muslim university the scientific lembaga penerjemah IPTEK ke bahasa urdu serta menerbitkan majalh bulanan tahzib al akhlaq dan lain-lain.
4
7.      Muhammad iqbal yaitu seorang muslim india dengan karyanya th reconstruction of regelius though in islam ( ppembangunan kembali pemikiran keagamaan dalam islam)

2.      Perkembangan Ajaran , Ilmu Pengetahuan , Kebudayaan.

1.pada Bidang Akidah
            Salah satu pelopor pembaharuan dalam dunia arab adalah suatu aliran yang bernama wahabiyah yang sangat berpengruh di abad ke-19. Pelopornya adalah muhammd abdul wahab ( 1703-17870 yang berasal dari nejed, saudi arabia. Pemikiran yang di kemukakan oleh muhammad abdul wahab adalah uapayah memperbaiki kedudukan umat islam dan merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan uamat islam saat itu. Paham tauhid mereka telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia islam.
            Di setiap negara yang di kunjungi, muhammad abdul wahab melihat makam-makam syek tarikat yang bertebaran. Setiap kota bahkan desa-desa mempunyi makam syekh atau walinya masing-masing. Ke makam-makam itu lah umat islam prgi dan memintah pertolongan dari syekh atau wali yang di makamkan di sana untuk menyelesaikan masalah kehidupan mereka sehari-hari. Ada yang memintah diberi anak, jodoh di sembuhkan dari penyakit, dan ada pula yang di beri kekayaan. Syekh atau wali yang telah meninggal, dunia itu dipandang sebagai orang yang berkuasa untuk menyelesaikan segala macam persoalan yang dihadapi manusia di dunia ini. Perbuatan ini menurut pajm wahabiah termasuk syirik karena permohonan dan doa tidak lagi dipanjatkan kepada allh swt.
            Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling dasar dalam islam. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila muhammad abdul wahab memusatkan perhatian pada persoalan ini. Ia memiliki pokok-pokok pemikiran sebagai berikut:
1.yang di sembah adalah allah swt dan orang yang menyembah selain dari Nyaa telah dinyatakan sebagai musrik.
2.kebanyak orang islam buakn lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka memintah pertolongan bukan kepada allah,
5
 melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Ornag islam yang berprilaku demikian juga dinyatakan sebagia musrik.
3.menyebut bama nabi, syekh tau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan sebagi syirik.
4.tidak percaya kepada qada dan qadar allah merupakan kekufuran.
5.menafsiarkan al-qur’an dengan takwil atau interprestasi bebas juga termasuk kekufuran.
            Untuk mengembalikan kemurnian tauhid tersebut, makam-makam yang banyak dikunjungi dengan tujuan mencari syafaat, keberuntungan dan lain-lain sehingga membawa kepada paham syirik, mereka usahakan untuk dihapuskan. Pemikiran-pemikiran pembaharuan di abad ke-19 adalah sebagai berikut:
a.hanya al-qur’an dan hadits yang merupakan asli ajaran isam pendapat ulama bukanlah sumber.
b.taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
c.pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup.
            Muhammad abdul wahab merupakan pemimpin yang aktif berusaha mewujudkan pemikiranya. Ia mendapat dukungan ibn su’ud dan putranya abdul aziz di nejed. Paham-paham muhammad abdul wahab tersebar luas dan pengikutnya bertambah banyak sehinggah di tahun 1773 M mreka dapat menjadi mayoritas di ryadh. Di tahun 1787, belia meninggal dunia tetapi ajaran-ajaranya tetap hidup dan mengambil bentu aliran yang dikenal nama wahabiyah.
2.pada bidang ilmu pengetahuan
            Islam merupakan agama yang sangat mendukung kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, islam menghendaki manusia menjalankan yang didasarkan rasional atau akal dan iman. Ayat-ayat al-qur’an banyak memberi tempat yang lebih tinggi kepada orang yang memiliki ilmu pengetahuan,

islam pun menganjurkan agar manusia jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang telah dimilikinya karena berapapun ilmu dan pengetahuan yang dimilki itu, masih belum cukup untuk dapat menjawab pertanyaan atau masalah yang ada di dunia. Firman allah swt:
öqs9ur $yJ¯Rr& Îû ÇÚöF{$# `ÏB >otyfx© ÒO»n=ø%r& ãóst7ø9$#ur ¼çnßJtƒ .`ÏB ¾ÍnÏ÷èt/ èpyèö7y 9çtø2r& $¨B ôNyÏÿtR àM»yJÎ=x. «!$# 3 ¨bÎ) ©!$# îƒÌtã ÒOŠÅ3ym ÇËÐÈ
Artinya:” dan seandainya  pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tintah,di tambahkan kepada tujuh luaut(lagi) sesudah 9kring0nya, niscaya tidak akan habis-habisnya(dituliskan) kalimat allah. Sesungguhnya allah maha perkasa lagi maha bijaksana.( QS luqman:27
            Ajaran islam tersebut mendapat respon yang positif dari para islam sejak zaman klasik  (650-1250 M), zaman pertengahan ( 1250-1800) hinggah periode islam. Jatuhnya mesir ke tangan barat menyadarkan umat islam bahwa di barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka islam mulai memikirkan cara untul meningkatkan mutu dan kekuatan umat islam.
            Sebenarnya pembaharu dan perkembangan ilmu pengetahuan telah di mulai sejak periode pertengahan, terutama pada masa kerajaan usmani. Pada abad ke-17, mulai terjadi kemunduran khususnya ditandai oleh kekalahan-kekalahan yang di alami melalui peperangan melawan negara-negara eropa. Peristiwa tersebut diawali dengan terpukul mundurnya tentara usmani ketika dikirim untuk menguasai wina pada tahun 1683. Kerajaan usmani menyerahkan hungarai kepada australia, daerah podolia kepada polandia, dan azow kepada rusia dengan perjanjian carlowiz yang ditanda tangani tahun 1699.
           
Kekalahan yang menyakiti ini mendorong raja-raja dan pemuda-pemuda kerajaan usmani mengadakan berbagai penelitian untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahn mereka dan rahasia keunggulanlawan. Mereka mulai memperhatikan kemajuan eropa , terutama prancis sebagai negara yang terkemuka usmani. Orang-orang eropa yang selama ini dipandang sebagai kafir dan rendah mulai dihargai. Bahkan, duta-dutapun dikiriim ke eropa untuk mempelajari kemajuan berbagai disiplin ilmu serta suasana dari dekat. Pada tahun 1720, celebi memed di angkat sebagai duta di prancis dengan tugas khusus mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan, dan institusi-institusi lainya mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan,dan institusi-institusi lainya serta memberi laporan tentang kemajuan thnik, organisasi angkatan perang modern, rumah sakit, observatorium, peraturan, karantina, kebun binatang, adat istiadat  dan lain sebagainya seperti ia lihat di prancis. Di tahun 1741 M anaknya, said memed dikirim pula ke prancis.
            Laporan-laporan ke dua duta ini menarik perhatian sultan ahmad III(1703-1730) untuk memulai pembaharuan di kerajaan usmani. Pada tahun 1717 M. Seorang perwira prancis bernama de rochefart datang ke istabul dengan usul membntuk suatu korps artlti tentara usmani berdasarkan ilmu-ilmu kemiliteran modern. Di tahun 1729, datang lagi seorang perancis yakni comte de boneval yang kemudian masuk islam dengan nama baru humbaraci pasya.ia bertuga melatih tentara usmani untuk memakai alat-alat ( meriam ) modern. Untuk menjalankan tugas ini, ia dibantu oleh macarthy dari irlandia, ramsay dari skotlandia dan mornai dari prancis. Atau usaha ahli-ahli eropa inila , tahtik dan tehnik militer, modern pun dimasukan ke dalam angakatan perang usmani. Maka pada tahun 1734 M, dibuka sekolah tehnik militer untuk pertama kalinya.
            Dalam dalam non militer, pemikiran usaha pembaharu di cetuskan oleh ibrahim mutafarika ( 1670-1754 ). Ia memperkenalkan ilmu-ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada masyarakat turki yang disertai pula oleh usaha penerjemahan buku-buku barat ke dalam bahasa turki. Suatu badan penerjemahan yang terdiri atas 25 orang anggota dibentuk pada tahun 1717 M.
            Sarjana atau filsuf islam yang termasuk, baik di dunia islam atau barat ialah ibnu sina ( 1031 M ) dan ibnu rusyd ( 1670-penyair lirik hafiz( 1389) M yang dijuluki lisan al gaib atau suara dari dunia gaib, sangat dikenal luas itu. Kaum muslim memiliki banyak sekali tokoh-tokoh pembaharu yang pokok-poko pemikirannya maupun jasa-jasanya di berbagai bidang telah memberikan sumbangsih bagi umat islam di dunia. Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau islam di dunia.
 Beberapa tokoh yang terkenal dalam ilmu pengetahuan atau pemikiran islam tersebut antara lain sebagai berikut.
1.      Jamaludin al gafni ( iran 1838-turki 1897 )
Salah satu sumbangan terpenting di dunia islam diberikan oleh sayid jamaludin al afgani. Gagasannya mengilhami kaum muslim di  turki, iran, mesir dan india meskipun sangat anti imperialisme eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu pengetahuan barat. Ia tidak melihat adanya konstradiksi antara islam dan ilmu pengetahuan. Namun, gagasanya untuk mendirikan sebuah universitas yang khusus mengajarkan ilmu pengetahuan modern di turki menghadapi tantangan kuat dari para ulama, pada akhirnya ia diusir dari negara tersebut.
2.      Muhammad Abdu
Guru dan murid tersebut sempat mengujungi beberapa negara eropa dan amat terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyd rida mendapat pendidikan islam tradisional dan menguasai bahasa asing ( perancis dan turki ) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara umum. Oleh karena itu, tidak sulit bagi rida untuk bergabung  dengan gerakan pembaharu al afgani dan muhammad abduh di antaranya melalui penerbitan jurnal al urwah al wustha yang diterbitkan di paris dan disebarkan di mesir. Muhammad abduh sebagaimana muhammad abdul wahab dan jamaludin al afgani, berpendapat bahwa masuknya bermacam bid’ah ke dalam ajaran islam membuat umat islam lupa akan ajaran-ajaran islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang menjauhkan masyarakat islam dari jalan yang sebenarnya.

3.      Toha husen ( mesir selatan 1889-1973)
Toha husein adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung gagasan muhammad ali pasya. Ia merupakan pendukung mordenisasi yang gigih. Pengapsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak hanya penting dari sudut nilai praktis ( kegunaan )nya saja, tetapi juga perjwujud suatu kebudayaan yang amat tinggi pandanganya dianggap sekularis karena mengunggulkan ilmu pengetahuan.
4.      Sayid qutub ( mesir 1906-1966) dan yusuf al qardawi
Al qadarwi menekankan perbedaan mordenisasi dan pembaratan. Jika mordenisai yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan morden serta penerapan teknologinya, islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan al qardawi ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum muslim. Secara umum, dunia islam relatif terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan teknologi sejauh memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap bertahan hingga kini di kalangan muslim.Akan tetapi, dikalangan pemikir yang mempelajari sejarah dan fisika ilmu          pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup memuaskan mereka.
5.      Sir ahmad khan ( india 1817-18987 )
Sir sayid khan adalah pemikir yang meneruhkan saintifikasi masyarakat muslim. Seperti halnya al afgani, ia menyeruhkan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Akan tetapi, berbeda dengan al afgani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain meliputi penjelasan mengenai aatu peristiwa dengan sebab-sebabnya yang bersifat   fisik materiil. Di barat, nilai-niali ini telah membebaskan yang sama, ahmad khan merasa wajib membebaskan kaum muslim dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap al qur’an. Ia amat serius denagn upayahnya ini antara lain dengan menciptakan sendiri metode baru penafsiran al qur’an. Hasilnya adalh teelogi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir al qur’an.

6.      Sir muhammad iqbal (punjab 1873-1938)
Generasi awal abad ke-20 adalah sir muhammad iqbal yang merupakan salah seorang muslim pertama di anak benua india yang sempat m,endalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang pendidikan  yang becorak tradiosional islam. Kedua hal ini mucul dari karya utamanya di tahun 1930 yang berjudul the reconstruction of regelius thought in islam (pembangunan kembali pemikiran keagamaan dalam islam). Melalui penggunaan istilah recontruction.
 ia mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan islam dalam bahasa kodern untuk dikomsumsi generasi baru muslim yang telah berkenalan dengan perkembangan mutahir ilmu pengetahuan dan filsafat barat abad ke-20.

3.   Perkembangan Kebudayaan Pada masa pembaharuan
            Bangsa turki tercatat dalam sejarah islam dengan keberhasilannya mendirikan dua dinasti turki salju dan dinasti turki usmani. Di dunia islam, ilmu pengetahuan medern mulai tantangan nyata sejak akhir abad ke-18, terutama sejak napeleon bonarparte menduduki mesir pada tahun 1798 dan semakin meningkat setelah sebagian besar dunia islam menjadi wilayah jajahan atau dibawah pengaruh eropa. Akhirnya serangan kekalahan berjalan hingga memuncak dengan jatuhnya dinasti usmani di turki. Proses ini terutama disebabkan ali memainkan peranan penting dalam kampanye militer melawan perancis. Ia diangkat oleh pengusaha usmani menjadi pasya pada tahun 1805 dan memerintah mesir hingga tahun 1894.
            Buku-bulu ilmu pengetahuan dalam bahasa arab diterbitkan. Akan tetapi,saat itu terdapat kontroversial percetakan pertama yang didirikan di mesir ditentang oleh para ulama karena salah satu alatnya menggunakan kulit babi. Muhammad ali pasya mendirikan beberapa sekolah tehnik dengan guru-gurunya dari luar negaranya. Ia mengirim lebih dari 4000 pelajar ke eropa untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi.
            Kebudayaan turki merupakan perpaduan antara kebudayaan persia, bizantium dan arab. Dari kebudayaan persia, mereka banyak menerima ajaran-ajaran tentang etika dan tatakrama dan teknologi. 
Prinsip kemiliteran mereka dapatkan dari bizantium, sedangkan dari arab, mereka mendapatkan ajaran tentang prinsip ekonomi, kemasyarakatn, dan ilmu pengetahuan.orang-orang turki usmani dikenal sebagai bangsa yang senang dan mudah berasimilasi dengan bengsa lain dan bersikap terbuka terhadap kebudayaan luar. Para ilmuan ketika itu tidak menonjol, namun demikian mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah seperti masjid sultan muhammad al fatih, masjid sulaiman, dan masjid abu ayub al ansari. Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan keindahan kaligrafhi yang indah.Salah satu masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafhinya adalah masjid yang awalnya berasal dari gereja aya sophia.
            Islam dan kebudayaanya tidak hanya merupakan warisan dari masa silam yang gemilang, namun juga salah satu kekuatan penting yang cukup diperhitungkan dunia dewas ini. Al qur’an terus menerus dibaca dan dikaji oleh kaum muslim. Budaya islam pun tetap merupakan faktor pendorng dalam membentuk kehidupan manusia di permukaan bumi. Toleransi beragama merupakan salah satu kebudayaan islam dan tidak ada satupun ajaran islam yang bersifat rasialisme. Dalam hal ini, agama yang ditegakan oleh nabi muhammad mengandung amanat yang mendorong kemajuan bagi seluruh umat manusia, khusunya umat islam di dunia.
1.Arsitektur
            Arsitektur ada yang berfungsi melayani kegamaan, seperti masjid, makam, madrasah dan ada pula yang berfunsi melayani kepentingan sekuler istana, benteng, pasar, dan lain sebagainya.
            Setelah di temukan ladang minyak pada tahun 1933, saudi arabia tidak lagi sebagai neraga miskin tetapi termasuk salah satu negara kaya. Dengan kekayaan yang melimah, saudi arabia banyak membangun jalan raya antar kota , jalan kereta api antara kota riyad dengan kota pelabuahan ad-dammam di partai teluk persia.

Dibidang perhotelan telah dibangun hotel-hotel mewah bertaraf internasioanal, antara lain terdapat di sekitar masjidil haram mekah dan masjid nabawi madinah.
            Masjidil haram artinya masjid yang dihormati atau dimuliakan. Masjid ini berbentuk empat persegi terletak di tengah-tengah kota mekah, serta merupakan masjid tertua di dunia. Di tengah bangunan masjid itu terdapat ka’bah yang disebut juga dengan baitullah (rumah allah) dan baitul aqiq (rumah kemerdekaan) yang telah di tetapak sebagai kiblat umat islam seluruh dunia dalam mengerjakan shalat. Selain itu juga terdapat hajar aswad (batu hitam yang terletak di dinding ka’bah) makam ibrahim, hijr ismail, san sumur zamzam yang letaknya tidak jauh dari ka’ah.
            Masjid nabawi adalah sebuah majid yang megah dan indah dan juga sangat luas. Pada masa nabi muhammad luas masjid ini 2.500 m, dan kini luasnya menjadi 165.000 m(luas seluruh kota madinah pada masa rasullah). Hal ini mengakibatkan makm nabi muhammad saw, abu bakar, umar bin khatab yang dulu berada di luar masjid sekarang berada di dalam masjid.
            Arsitektur yang berfungsi melayani kepentingan agama dan kepentingan sekuler, selain terdapat di saudi arabia juga terdapat di negara lain terutama yang mayoritas warganya muslim. Di iran ketika dinasti qatar berkuasa tahun 1794-1925 setelah dibangun kota teheran sebagai ibukota negara iran. Beberrapa peninggalan arisektetur pada masa dinasti qatar adalah:
a.istana niavarand, tempat kediaman syah muhammad reza pahlephi dan keluarganya.
b.pekuburan behesyti zahra (bahasa persia artinya taman zahra, putri rasullah saw).
2. Sastra
            Pada masa pembaharuan muncul sastrawan yang karyanya bersifat islami di berbagai negara, misalnya:

1.      Muhammad iqbal (1877-1938)
Beliau telah mengungkapkan fulsafatnya dalam puisi dengan menggunakan bahasa urdu dan persi. Dari karya puisinya yang penting adalah asrari khudi di samping karya filsafatnya yang berjudul “ the recontruction of regelius though in islam” yangtelah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa indonesia.
2.      Mustafa lutfi al-manfaluti (1876-1926)
Seorang sastrawan dan ulama al-azhar dan termasuk pengarang cerita pendek bergaya semi klasik dan semi moderm.
3.      Dr. Muhammad husain haekal(1888-1956)
Pengarang mesir terkenal yang telah menulis “hayatu muhammad” (sejara hidup nabi muhammad saw) yang telah ditertibkan danterjemahkan dalam bahasa indonesia.
4.      Jamil sidqi az-zawi (1863-1936)
Di irak terkenal sebagai perintis ajak modern dan seorang tua yang bernada keras dan dikenal sebagai pembela hak-hak wanita bersama-sama dengan ma’ruf ar-rasafi (1877-1945)
5.      Abdus salam al-ujaili 9 lahir tahun 1918)
Adalah seorang sastrawan di suriah yang juga seorang dokter medis, aktif dalam penulisan novel dan cerita pendek.
6.      Peranan perempuan dalam perkembangan sastra modern diantaranya aisyah abdurrahman.
3.Kaligrafi
            Kata kaligrafi berasal dari bahasa yunani kaligraphos atau kaligrafia. Kallos berarti indah dan grapho berarti tulisan. Jadi kaligrafi adalah tulisan(aksara) indah yang mempunyai nilai estetis. Dalam bahasa arab disebut dengan khatt yang dalam pengertian sehari-hari bearti indah yangmemiliki nilai estetis.
            Kaligrafi merupakan satu-satunya seni islam, yang murni yang dihasilkan oleh orang islam. Kaligrafi terdiri dari enam macam gaya atau dikenal dengan (the six hand/style). Seni kaligrafi biasanya dipakai untuk hiasan masjid,penyekat ruangan, hiasan dinding rumah, dan sebagainya. Media yang dipakai pun bermaca diantaranya kertas, kain, kulit, perak, kayu, dan keramik.
            Perhatian umat islam terhadap kaligrafi cukup bagus dengan ditandai oleh hal berikut, diantaranya:
a.      Diadakanya pameran lukisan kaligrafi bertahap internasional, yakni pada MTQ nasional XI di semarang ( 1979 ), pada muktamar pertama masa islam sedunia di jakarta ( 1980 ), MTQ nasional XII d banda aceh.
b.      Diselenggarakan musabaka khatt indah Al-qur’an ( MKQ) dalam setiap MTQ.

4.   Islam Pada Periode Modern

Periode ini merupakan zaman kebangkitan islam. Ekspedisi napelion di mesir yang berakhir pada tahun 1801, membuka mata dunia islam, terutama turki dan mesir, akan kemundur dan kelemahan umat islam disamping kemajuan dan kekuatan barat.
 Raja dan pemuka-pemuka islam mulai berpikir dan mencari jalan untuk mengembalikan blance of power, yang telah pincang dan membahayakan islam.
 Kotak islam dengan barat sekarang berlainan sekali dengan kotak islam dengan barat periode klasik. Pada waktu itu, islam sedang menaik dan barat sedang dalam kegelapan. Sekarang sebaliknya, islam sedang dalam kegelapan dan barat sedang menaik. Kini, islam yang ingin belajar dari barat. Dengan demikian, timbulah apa yang disebut pemikiran dan aliran pembaharuan atau mordenisasi dalam islam. Pemuka-pemuka islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran bagaimana caranya membuat umat islam maju kembali sebagaimana yang terjadi periode klasik. Usaha-usaha kearah itu mulai dijalankan dalam kalangan umat islam. Akan tetapi, dalam hal itu barat juga bertambah maju.
Ide-ide baru yang diperkenalkan napoleon di mesir adalah:
a.      Sistem negara republik yang kepala negaranya dipilih untuk jangka waktu tertentu.
b.      Persamaan(egalite).
c.       Kebangsaan (nation). Raja dan para pemuka islam mulai berpikir dan mencari jalan keluar untuk mengembalikan balance of power yang telah membahayakan umat islam.























BAB III
PENUTUP
            KESIMPULAN
            Jika ditarik sebuah kesimpulan tentang perkembangan agama islam di negara-negara maju tersebut, maka dapat kita ketahui bahwa perkembangan agama islam di negara-negara maju berbeda-beda,di beberapa negara maju ada yang penduduk islamnya semakin sedikit ada pula yang semakin meningkat pesat.
      Pada masa pembaharuan modern islam ini banyak muncul tokoh-tokoh yang memberi  konstribusi dalam bidang  pengetahuan islam. Meskipun ada sebagian pihak yang memanfaatkanya dengan menyebarkan agama baru sehingga banyak orang yang imannya lemah berpaling dan meninggalkan islam. Banyaknya oknum yang mengaku beragama islam memanfaatkan status dengan memecah belah persatuan islam dengan melakukan hal yang dilarang oleh agama seperti kasus pemboman yang membunuh banyak orang diluar agama ketika sedang melakukan ibadah mereka. Hal ini, sebenarnya untuk menghancurkan persatuan umat islam karena beberapa orang akan beranggapan bahwa agama islam adalah agama yang tidak cinta damai,brutal,dan penyebab kerusuhan.

Seharusnya ketika telah diadakanya pembaharuan dalam islam ini kita sebagai umat islam seharusnya bisa mengambil manfaat dari perkembangan tersebut diadakan untuk mengubah kebiasaan dan perilaku buruk dari manusia itu sendiri.

            SARAN & KRITIKAN
            Beberapa hal yang harus diketahui oleh para pembaca bahwa agama islam hanya mengajarkan kebaikan,dan sebagai orang islam kita haruslah menunjukkan sikap yang sesuai dengan ajaran islam.










            DAFTAR PUSTAKA

Gigih Erlangga, Persebaran Agama di Jerman. Diakses dari http://www.scribd.com/doc/97195672/Persebaran-Agama-Di-Jerman
SafuanBlog, Makalah Perkembangan Agama Islam Di Negara Maju.Diakses dari http://www.safuanhakim1.blogspot.com///////




[1][1] Diaz, Sejarah Perkembangan Islam di Rusia, (dalam http://saripedia.wordpress.com/2013/05/31/sejarah-perkembangan-islam-di-rusia/ ) diakses pada hari kamis, tanggal 21 April 2016, pukul 15.00 WIB.
[2][2] M. Ali Kettani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa ini, terj. Zarkowi Soejoeti (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 79.
[3][3]Aluf Wahid, Islam di Rusia:Struggle Islamism And Communism, (dalam http://www.kompasiana.com/alufwahid/islam-di-rusia-struggle-islamism-and-communism_552bf1bd6ea8343a598b46b0) diakses pada hari selasa, tanggal 19 April 2016, pukul 09.30 WIB. 
[4][4]  Abdullahi Ahmad An-Na’im, Islam dan Negara Sekuler, (Bandung: Mizan,2007) hlm. 30.
[5][5] Aluf Wahid, Islam di Rusia:Struggle Islamism And Communism, (dalam http://www.kompasiana.com/alufwahid/islam-di-rusia-struggle-islamism-and-communism_552bf1bd6ea8343a598b46b0) diakses pada hari selasa, tanggal 19 April 2016, pukul 09.30 WIB. 
[6][6] Azis, Islam di Rusia Kontemporer, (dalam http://hiscultjogja.blogspot.co.id/2013/07/islam-di-rusia-kontemporer.html,) diakses pada hari Kamis, tanggal 21 April 2016, pukul 15.46 WIB.
[7][7] Dmitry Gorenburg, Russia’s Muslims: A Growing Challenge for Moscow PONARS Policy No. 421, (dalam http://csis.org/files/media/csis/pubs/pm_0421.pdf,) diakses pada hari kamis, tanggal 21 April 2016, pukul 15.27 WIB.
[8][8]  Diaz, Sejarah Perkembangan Islam di Rusia, (dalam http://saripedia.wordpress.com/2013/05/31/sejarah-perkembangan-islam-di-rusia/ ) diakses pada hari kamis, tanggal 21 April 2016, pukul 15.00 WIB.
[9][9] Azim Nanji, Peta Studi Islam Orientalisme Dan Arah Baru Kajian Islam di Barat, (Bantul: Fajar Pustaka Baru, 2003), hlm. 139.
[10][10] Ariel Cohen, A Threat to The West: The Rise of Islamist Insurgency In The Northern Caucasus and Russia’s Inadequete Response, (dalam http://www.microconflict.eu/publications/PWP9_AM_AY.pdf,) diakses pada hari kamis, tanggal 21 April 2016, pukul 21.00 WIB.
[11][11]  Diaz, Sejarah Perkembangan Islam di Rusia, (dalam http://saripedia.wordpress.com/2013/05/31/sejarah-perkembangan-islam-di-rusia/ ) diakses pada hari kamis, tanggal 21 April 2016, pukul 15.00 WIB.
[12][12] John L. Esposito (ed.), The Islamic World: Past and Present (New York: Oxford University Pers, 2004), hlm.  86.
[13][13]  Aluf Wahid, Islam di Rusia:Struggle Islamism And Communism, (dalam http://www.kompasiana.com/alufwahid/islam-di-rusia-struggle-islamism-and-communism_552bf1bd6ea8343a598b46b0) diakses pada hari selasa, tanggal 19 April 2016, pukul 09.30 WIB. 
[14][14]  Diaz, Sejarah Perkembangan Islam di Rusia, (dalam http://saripedia.wordpress.com/2013/05/31/sejarah-perkembangan-islam-di-rusia/ ) diakses pada hari kamis, tanggal 21 April 2016, pukul 15.00 WIB.
[15][15]  Azis, Islam di Rusia Kontemporer, (dalam http://hiscultjogja.blogspot.co.id/2013/07/islam-di-rusia-kontemporer.html,) diakses pada hari Kamis, tanggal 21 April 2016, pukul 15.46 WIB.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer